INDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA--------Rendahnya realisasi vaksinasi menjadi kekhawatiran Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pemulihan ekonomi nasional bisa jadi akan kembali tertahan.
Hal ini disampaikan Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR mengenai RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022, Rabu (2/6/2021)
"Mengenai elemen ada indikator pemulihan, tapi realistik 2022 yang akan dipengaruhi vaksinasi dan covid itu sendiri dan punya kolerasi negatif ke pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Saat ini, kata Sri Mulyani vaksinasi baru berlangsung 300 ribu per hari. Dibandingkan sebelum Lebaran ada peningkatan, tapi masih jauh dari target 500 ribu vaksinasi per hari dan 1 juta per hari untuk mencapai kekebalan komunitas.
"Ini berarti pada 2022, kalau ini tidak terkejar, kalau 2022 akan terjadi dampak. Covid akan jadi elemen yang menentukan juga," terang Sri Mulyani.
Dari sisi laju pertumbuhan kasus positif covid, Sri Mulyani menyatakan pemerintah mewaspadai dampak pasca Lebaran. Beberapa daerah menunjukkan tambahan kasus yang cukup besar.
"Indikator di wisma atlet harus diwaspadai. Jadi, ini harus kita diwaspadai untuk kuartal II ini saja, sampai Juni tren ini harus bisa dikendalikan," paparnya.
"Kalau tidak nanti bisa terjadi kondisi seperti Maret lalu, dimana harus pengetatan lagi dan akan mempengaruhi kegiatan ekonomi dan proyeksi ekonomi," tegas Sri Mulyani.(RZ/WK)***
No comments:
Post a Comment