INDENPRES MEDIA ISTANA

Saturday, 6 March 2021

Tanggapi KLB PD, SBY: Partai Demokrat Berkabung, Akal Sehat Telah Mati.

INDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA-----Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi kongres luar biasa (KLB) dari kubu kontra kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) baru-baru ini.

Ia menyebut bahwa KLB tersebut membuat Partai Demokrat (PD) dan juga seluruh bangsa Indonesia berkabung.

“Hari ini kami berkabung, Partai Demokrat berkabung, sebenarnya bangsa Indonesia juga berkabung, berkabung karena akal sehat telah mati, sementara keadilan supermasi hukum dan demokrasi sedang diuji,” kata SBY di Cikeas, Bogor.

Tak sekadar itu, ia juga menyatakan bahwa KLB oleh mantan kader PD itu tersebut tidak sah, ilegal bahkan abal-abal.

KLB itu sendiri memutuskan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Namun, menurut SBY, Moeldoko hanyalah pihak eksternal partai yang aktif berada di lingkar dalam lembaga kepresidenan.

Kemudian, SBY juga menyayangkan aksi Moeldoko yang mendongkel dan merebut posisi Ketum Demokrat.

Padahal, menurut dia, kepemimpinan AHY sebagai Ketum PD sudah sah di mata negara dan pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM sejak satu tahun yang lalu.

Awal mula kudeta . Pada kesempatan yang sama, SBY juga mengutarakan bagaimana awal mula kudeta

Pada awal bulan Februari 2021, AHY menceritakan adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).

Ia juga kembali mengingat, satu bulan yang lalu AHY secara resmi mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi.

Surat tersebut berkaitan dengan keterlibatan KSP Moeldoko dalam gerakan penggulingan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.

AHY juga menyampaikan kepada publik tentang gerakan kudeta ini. 

Saat itu, kata SBY, beberapa pihak meyakini Moeldoko pasti akan mendapatkan sanksi dari atasannya yaitu Presiden Joko Widodo karena keterlibatan gerakan kudeta.

Namun, ternyata kenyataan berkata lain.

SBY mengaku tidak percaya bahwa KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan orang dalam benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta tersebut.

Saat itu, Moeldoko sempat mengaku bahwa pertemuan dengan sekelompok mantan kader Demokrat hanyalah sekadar acara minum kopi.(RZ/WK)***

No comments:

Post a Comment