INDENPRES MEDIA ISTANA

Wednesday, 24 March 2021

Mesin Ekonomi Bergerak Sri Mulyani Defisit 3 Persen Di 2023.



INDENPERS MEDIA, JAKARTA------Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan garansi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan kembali ke 3% pada 2023.

Berbicara dalam pagelaran Fitch Indonesia Conference 2021, bendahara negara memperkirakan pemulihan ekonomi akan terjadi pada kuartal II-2021 dan berlanjut ke kuartal berikutnya.

"Kami akan sangat berhati-hati agar situasi yang terjadi tidak mendisrupsi pemulihan ekonomi," kata Sri Mulyani, Rabu (24/3/2021).

Sri Mulyani menilai mesin penggerak perekonomian nasional saat ini sudah mulai bergerak, meskipun belum optimal. Namun, situasi ini memberikan harapan besar pemulihan ekonomi semakin berada di depan mata.

"Konsumsi, investasi, ekspor, pemerintah tidak lagi menjadi mesin satu-satunya yang bekerja seperti tahun lalu," jelasnya.

Sepanjang tahun lalu, gelontoran belanja pemerintah memang menjadi satu-satunya upaya untuk memulihkan perekonomian. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak akan kembali dilakukan tahun ini.

"Mesin sudah bergerak, tapi pemerintah tidak akan berhenti sampai di sini. [Belanja pemerintah] akan tetap dilakukan di 2021 dan 2022," jelasnya.

Kucuran belanja pemerintah di tengah penerimaan terutama yang bersumber dari pajak memang harus dibayar dengan harga yang mahal. Saat terjadi defisit, pemerintah mau tidak mau menambalnya dengan utang.

Hal tersebut memang sudah masuk dalam penghitungan bendahara negara, terutama pada tahun fiskal 2022 di mana defisit diperkirakan tetap berada di atas 3%. Namun, Sri Mulyani memastikan defisit anggaran akan kembali ke angka 3%, sesuai yang telah disepakati.

"Akan terjadi smooth bridging ke 3% di 2023," kata eks Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Sebagai informasi, defisit kas keuangan negara sendiri telah diperbolehkan berada di atas 3% selama tiga tahun, terhitung sejak 2020 hingga 2022 mendatang.(RZ/WK)**"



 


MARKETMARKET DATAMARKET FLASHINVESTMENTWATCHLISTNEWSCNBC TVENTREPRENEURTOPIKSYARIAHFOTOTECHVIDEOLIFESTYLEINFOGRAFISOPINII

No comments:

Post a Comment