INDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA----Hari ini menjadi sesi perdagangan terakhir di pasar keuangan Indonesia untuk pekan ini. Besok pasar tutup karena libur peringatan Tahun Baru Imlek. Apa saja yang perlu disimak untuk perdagangan jelang long weekend ini?
Kita tinjau dulu apa yang terjadi kemarin. Pada perdagangan kemarin, pasar keuangan Indonesia kompak menguat.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,33% ke 6.201,83. Investor asing membukukan beli bersih Rp 238,2 miliar di pasar reguler.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat 0,07% di perdagangan pasar spot. Rupiah berada di posisi terkuat sejak 21 Januari 2021.
Investor sedang larut dalam euforia karena berbagai sentimen positif yang menaungi pasar keuangan global. Pertama adalah stimulus fiskal di AS yang sepertinya akan bergulir dalam waktu dekat.
Pemerintahan Presiden Joseph 'Joe' Biden berencana menggelontorkan stimulus bernilai US$ 1,9 triliun atau sekira Rp 26.579,1 triliun. Sebagai perbandingan, ukuran ekonomi Indonesia pada 2020 adalah Rp 15.434,2 triliun. Stimulus fiskal di Negeri Paman Sam jauh lebih banyak ketimbang Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Stimulus diharapkan mampu mendongkrak permintaan di AS, baik dari dunia usaha maupun rumah tangga. Peningkatan permintaan di AS adalah berkah bagi dunia, karena Negeri Adidaya adalah konsumen terbesar di planet bumi. Kinerja ekspor berbagai negara akan terkerek, termasuk Indonesia.
Kedua adalah pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang agak mereda. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, jumlah pasien positif corona di seluruh negara per 10 Februari 2021 adalah 106.555.206 orang. Masih bertambah 334.648 orang dari hari sebelumnya.
Namun laju kenaikan kasus melandai. Dalam 14 hari terakhir (29 Januari-10 Februari 2021), rata-rata pasien positif bertambah 471.739 orang per hari. Jauh lebih sedikit ketimbang rerata 14 hari sebelumnya yaitu 619.844 orang per hari.
Pengetatan pembatasan sosial (social distancing) plus program vaksinasi yang sudah berlangsung di berbagai negara sepertinya mulai menunjukkan hasil positif. Jika kasus corona bisa terus diredam, maka 'keran; aktivitas dan mobilitas penduduk bisa kembali dibuka dalam waktu dekat. Harapan akan hidup normal kembali terbuka, ekonomi bisa 'berlari' lagi setelah setahun ini seakan mati suri. (RZ/WK)***
No comments:
Post a Comment