Semarang, ( INDENPERS-MEDIA )-----Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah mengklaim angka partisipasi masyarakat pada pemilihan kepala daerah (pilkada) cukup tinggi.
Dari 21 kabupaten/kota di Jateng yang melaksanakan pilkada, rata-rata kehadiran hingga 70 persen lebih. Padahal, pilkada berlangsung di masa pandemi.
"Tingkat partisipasi warga yang datang ke TPS tahun ini di luar ekspektasi. Jumlahnya tergolong besar untuk ukuran kontestasi pilkada," kata Komisioner Divisi Data dan Informasi KPU Provinsi Jawa Tengah, Paulus Widiyanto.
Padahal, kata dia, cuaca dan situasi pandemi ini awalnya dikhawatirkan mengganggu keterlibatan masyarakat dalam menggunakan hak suara.
Adanya pasangan calon tunggal atau yang melawan kotak kosong juga tidak menyurutkan keinginan pemilih untuk mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS).
"Saat saya pantau di Kebumen, cuaca berawan dan sempat hujan angin ketika coblosan. Tapi untuk pengiriman logistik ke kecamatan masih lancar. Tidak ada hambatan," ujarnya.
Torehan tingkat partisipasi pada 9 Desember kemarin di 21 kabupaten/kota di Jateng mencapai 74,34 persen.
Tingkat partisipasi pemilih di Boyolali paling tinggi dengan 89,53 persen, lalu disusul Rembang dengan 85 persen, lalu Klaten 80 persen pemilih.
Data partisipasi masyarakat di 21 kabupaten/kota pada pilkada 2020
1. Kota Magelang 78.24%
2. Kabupaten Kendal 75.80%
3. Kabupaten Boyolali 89.53%
4. Kabupaten Wonogiri 71.26%
5. Kabupaten Klaten 80%
6. Kabupaten Sragen 74.06%
7.Kota Pekalongan 76.20%
8. Kabupaten Rembang 85%
9. Kabupaten Purbalingga 72.94%
10. Kabupaten Purworejo 70.71%
11. Kabupaten Wonosobo 65.45%
12. Kabupaten Blora 77.16%
13. Kota Semarang 68.60%
14. Kabupaten Pekalongan 78.14%
15. Kabupaten Demak 73.38%
16. Kabupaten Semarang 78.78%
17. Kabupaten Sukoharjo 80.74%
18. Kabupaten Pemalang 68%
19. Kota Surakarta 70.01%
20. Kabupaten Kebumen 63.64%
21. Kabupaten Grobogan 63.55%
Data ini masih sementara. Lantaran masih proses rekat di tingkat kecamatan. (Slamet. R.Rz/Wk )****
No comments:
Post a Comment