INDENPRES MEDIA ISTANA

Monday 31 December 2012

Kasus Gendam Mulai Merajalela Lagi.

Semarang- Jawa Tengah. Aksi Kejahatan dengan modus gendam mulai merajalela lagi di Kota Semarang. Korban kali ini adalah Anny Yulistinah umur 59 tahun warga Asrama TNI AD Mrican RT 02 RW 15, Jomblang, Candisari Semarang baru-baru ini . Anny yang sehari-hari berprofesi sebagai guru itu harus merelakan uang tabungannya berjumlah Rp 81 juta harus terkuras habis oleh tiga orang yang tidak dikenalnya. Menurut Anny, saat itu sedang berjalan sendirian di daerah Kedungmundu sekitar pukul 12.00 WIB. Secara tiba-tiba ada seorang lelaki paruh baya mendekati dan menanyakan sebuah alamat. Merasa tidak tahu tentang alamat itu, Anny mencoba mengarahkannya, pada orang lain. Namun, dengan berbagai dalih orang tersebut mengajak Anny bercakap-cakap hingga Anny mau saja saat diajak lelaki itu naik taxi. Di dalam taksi tersebut ternyata telah menunggu dua orang teman dari lelaki tersebut. Anny pun diajak berputar-putar naik taxi hingga akhirnya berhentilah mereka di Bank Jawa Tengah terletak di Jalan Pemuda . Oleh lelaki itu, Anny diminta mengambil uangnya hingga jumlah kerugian sebesar Rp 81 juta. Uang itu ditariknya dan ia kembali ke taxi tersebut. Sampai didalam taxi diminta menyerahkan uang tersebut beserta perhiasan yang dimilikinya. Menurut Anny, nggak tahu kenapa manut saja saat diajak naik taxi. Hati dan pikiran tidak enak , tetapi entah mengapa badan ini tidak bisa dikendalikan. Gelang emas seberat 15 gram miliknya itu turut berpindah tangan. Puas menggasak uang dan perhiasan yang dimiliki. Anny yang masih dipenuhi rasa kebingunan belum menyadari kalau dirinya telah menjadi korban penggendaman. Setelah sadar, Anny terlambat untuk mengejar taxi yang mengangkut tiga orang penjahat tersebut. Kasus gendam dengan modus menanyakan alamat itu sebelumnya juga tercatat pernah menimpa Dewi, Mahasiswi IAIN Walisongo jurusan Tadris Kimia pada 28 November 2012 lalu. Mula-mula korban yng menunggu bus di depan Kampus 3 IAIN didatangi oleh dua orang lelaki yang tidak dikenalnya. Kedua lelaki tersebut menanyakan sebuah alamat yang tidak diketahuinya. Tiba-tiba, muncul seorang lelaki lain yang mengaku tahu alamatnya tersebut. Setelah itu, seperti tersihir Dewi menurut saja semua kemauan tiga lelaki tersebut. termasuk menyerahkan 3 laptop pinjaman temannya, HP , dan sejumlah uang pada ketiga pelaku. ( Andu ).

No comments:

Post a Comment