Friday, 28 December 2012
Bahasa Jawa Tidak Masuk Dalam Kurikulum.
Semarang- Jawa Tengah.
Pemerhati Kebahasaan Dewan Kesenian Jawa Tengah ( DKJT ) Gunoto Saparie sangat menyayangkan sekali munculnya draf Kurikulun 2013 yang akan ditertibkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) tidak mengakomodasi bahasa Jawa. Menurut Gunoto, bahwa kurikulum baru yang akan diterapkan tahun depan itu menghapus pelajaran bahasa Jawa di sekolah, baru-baru ini.
Menurut Gunoto justru menjadi berlebihan apabila pelajaran yang selama ini menjadi muatan lokal wajib dihilangkan begitu saja. Diakui atau tidak, bahasa Jawa merupakan bahasa khas suatu daerah yang semestinya dipertahankan, dilestarikan, dan terus dibina di berbagai sektoral, khususnya di lingkungan pendidikan.
Gunoto juga mengatakan sangat aneh sekali, di kurikulun itu tidak tercantum. Ini merupakan ancaman serius yang harus disikapi serius.
Hal itu juga senada, dengan anggauta Komisi E DPRD Jawa Tengah Muh Zen Adv pun mengaku sangat prihatin mata pelajaran Bahasa Jawa dihapus dalam kurikulum. Dihapusnya bahasa dan satra Jawa dalam kurikulum akan memperparah hilangnya muatan lokal pada generasi muda. Di Jawa Tengah, seharusnya bahasa dan satra Jawa menjadi muatan lokal wajib.
Menurut M Zen , Jawa Tengah, telah memiliki perda pelestarian dan pengembangan bahasa dan sastra Jawa. Dihapusnya pelajaran Bahasa Jawa dalam kurikulum tentu bertolak belakang dengan semangat tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment