INDENPRES MEDIA ISTANA

Thursday, 15 April 2021

Soal Anggaran Diecer, Jokowi ; Dibelanjakan, Tak Ada Baunya !

 

INDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA-------Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada seluruh kepala daerah agar tidak mengecer anggaran di setiap dinas atau unit. Pasalnya, hal tersebut sama sekali tidak bermanfaat bagi rakyat.

Pernyataan ini dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada peserta Rapat Koordinasi Kepala Daerah Tahun 2021 yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, dikutip Kamis (15/4/2021).

"Jangan sampai sekali lagi yang namanya anggaran diecer-ecer di setiap dinas, di setiap unit. Sehingga setiap tahun itu anggaran yang terbelanjakan tapi tidak ada baunya sama sekali, tidak dirasakan kemanfaatannya oleh rakyat," kata Jokowi.

Jokowi menginginkan para kepala daerah memiliki agenda dengan skala prioritas yang jelas. Sehingga, alokasi anggaran nantinya bisa lebih fokus dan terkonsentrasi dalam suatu program.

"Menurut saya, semakin sedikit kegiatan akan semakin secara manajemen semakin gampang ngontrolnya, semakin gampang ngeceknya dan hasilnya akan semakin keliatan," jelasnya.

Jokowi ingin agar jajaran kepala daerah bisa berkonsentrasi pada satu atau dua mata anggaran. Eks Gubernur DKI Jakarta itu bahkan sempat mencontohkan ada satu provinsi yang memiliki 40.000 mata anggaran.

"Sebagai contoh, ada anggaran di sebuah kabupaten Rp 2 triliun misalnya. Hati-hati, saya titip yang namanya belanja aparatur dan belanja pembangunan. Belanja aparatur dan belanja modal dilihat. Gedean yang mana. Usahakan agar belanja pembangunan, belanja modal itu lebih besar dari belanja aparatur," katanya.

"Sekali lagi yang bapak ibu dan saudara-saudara prioritaskan yang mana. Berikan dua prioritas atau maksimal tiga prioritas. Udah, anggaran itu prioritaskan ke sana 60%. Sisanya baru diberikan ke unit yang lain. Sehingga menjadi jelas," katanya.

Jokowi menegaskan alokasi anggaran daerah bisa menjadi kunci untuk percepatan pemulihan ekonomi di daerah. Maka dari itu, perencanaan penggunaan anggaran perlu diperjelas.

"Saya perlu ingatkan. Kalau bapak ibu tidak bisa menkonsolidasikan ini manajemennya tidak seperti yang tadi saya sampaikan, kemudian anggaran diecer di dinas, di unit yang ada, karena masalahnya pasti selalu ada," katanya.

"Karena ga dirasakan oleh masyarakat hasil kepemimpinan bapak ibu saudara-saudara sekalian, ya tidak terpilih lagi. Karena anggarannya hilang setiap tahun, realisasi setiap tahun tapi tidak keliatan manfaatnya oleh rakyat," tegas Jokowi.( RZ/ WK ) ****

No comments:

Post a Comment