INDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA----------Di tengah pelarangan mudik, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap adanya warga negara (WN) India yang eksodus atau ramai-ramai masuk ke Indonesia. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebut masuknya WNA ke Indonesia hanya bagi mereka yang masuk ke dalam kategori tertentu.
"Apa persisnya eksodus ya? Kalau tidak salah ketentuan untuk orang asing masuk Indonesia belum berubah, tidak boleh masuk terkecuali kategori tertentu, seperti diplomat dan pemegang KITAS. Izin keimigrasian untuk bisa masuk juga dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata juru bicara Kemlu, Teuku Faizasyah, baru-baru ini.
Teuku Faizasyah menyebut data WN India yang masuk ke Indonesia berada di imigrasi. Faizasyah tak menjelaskan secara rinci WN India yang masuk ke Indonesia apa masuk kategori tertentu atau tidak.
"Yang bisa memberikan data imigrasi di bandara, sebaiknya di cek ke sana," ujarnya.
Kemlu, kata Faizasyah, tak bertugas di pintu kedatangan memantau WNA yang masuk ke Indonesia. Faizasyah justru mempertanyankan soal eksodus WN India tersebut.
"Kenapa Kemlu ya? Bagaimana Kemlu bisa tahu kalau ada eksodus? Kemlu tidak bertugas di pintu-pintu kedatangan internasional. Ada pun proses pemberian visa sejak COVID langsung diproses di Jakarta tidak lagi melalui KBRI," imbuhnya.
Masuknya WNA India beramai-ramai ke Indonesia disampaikan Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kemenkes, dr Benget, dalam rapat bersama tim Satgas COVID-19 Riau. Rapat berlangsung di Balai Serindit, yang dipimpin langsung Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dan Gubernur Riau Syamsuar.
"Pertama, terkait ada kedatangan WNI dan WNA, kemarin sudah banyak warga India masuk ke Indonesia, banyak sekali," tegas Bengat di Pekanbaru.
Dalam catatannya, WNA asal India datang ke Indonesia melalui jalur udara. Mereka mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dan dilakukan karantina oleh Kemenkes.
"Kami hari ini telah lakukan pemantauan perketat, karena informasi ada eksodus. Jadi untuk di Soekarno-Hatta, kami telah minta mereka tempatkan satu hotel biar mudah mengawasi," kata Bengat.
Eksodus warga India terjadi setelah negaranya dihantam pandemi COVID-19. Mereka kemudian ramai-ramai masuk ke Jakarta dan beberapa daerah lain.
"Sekarang India sedang tsunami COVID-19 dan mereka masuk ke Jakarta sekarang. Di Samarinda sudah ada yang positif, jadi kami tadi sudah bahas dengan pimpinan untuk diperketat, kita mau tahu apakah ada varian baru," katanya.( RZ/ WK)****
No comments:
Post a Comment