INDENPRES MEDIA ISTANA

Monday, 19 April 2021

Miris Sekali! 75 Tahun RI Merdeka, Bahan Baku Tahu Tempe Masih Impor.

INDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA-------Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor kedelai pada Maret lalu naik dibandingkan dengan bulan maupun tahun sebelumnya. Untuk Maret impor kedelai naik 16,36%.

Berdasarkan data BPS, impor kedelai pada Maret sebanyak 255.296 ton atau naik 16,36% dibandingkan Februari yang tercatat sebanyak 219.401 ton. Kenaikan lebih signifikan yakni 52,27% jika dibandingkan dengan Maret 2020 yang tercatat sebanyak 167.663 ton.

Secara kumulatif (Januari-Maret), impor naik hingga 22,43%. Dari 571.539 ton di kuartal I-2020 menjadi 699.730 ton di kuartal I-2021.

Ada lima negara utama yang menjadi pengimpor kedelai ke Indonesia. Dari semua negara, yang paling dominan adalah Amerika Serikat, sedangkan yang lainnya hanya sedikit.

Impor kedelai dari AS pada Maret tercatat sebanyak 233.779 ton atau naik 58,39% dibandingkan Maret 2020 sebanyak 147.595 ton. Secara kumulatif impor sebanyak 628.630 ton atau naik 25,32% dibandingkan kuartal I-2020 (qtq).

Kemudian ada dari Kanada sebanyak 21.265 ton atau naik 10,14% dibandingkan Maret 2020 sebanyak 19.308 ton. Secara total di kuartal I-2021 impornya 70.204 ton atau naik 3,4% (qtq).

Selanjutnya impor dari Malaysia yang turun 65,17% dari 719 ton di Maret 2020 menjadi 250 ton di Maret 2021. Secara kuartalan juga turun 55,74% dari 1.909 ton menjadi 845 ton.

Sedangkan dari Perancis impor kedelai di Maret ini tercatat nihil dibandingkan bulan Januari lalu yang masih ada impor sebanyak 49 ton.

Terakhir impor kedelai dari Jepang baru dilakukan pada Maret ini dan bulan dan tahun sebelumnya tidak ada. Impor kedelai dari Jepang pada Maret 2020 tercatat sebanyak 511 kilogram. ( RZ/ WK )***

No comments:

Post a Comment