Wednesday, 2 May 2012
STOK DAGING SAPI AMAN.
Semarang-Jateng.
Kondisi daging sapi di Jawa Tengah diperkirakan tidak terpengaruh dengan embargo komoditas itu dari Amerika yang disinyalir terinfeksi virus sapi gila. Ketersedian sapi lokal di Jawa Tengah sangat baik, ditambah lagi prosentase sapi impor yang beredar hanya memberi kontribusi sedikit, yakni sebesar 5 persen. Sedangkan sebanyak 95 persen daging sapi yang beredar di masyarakat berasal sapi lokal. Kebutuhan sapi impor lebih sedikit dibandingkan dengan sapi lokal, yang umumnya masuk ketempat tertentu seperti restoran, hotel, dan sejumlah lain.
Hal dikatakan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah Ihwan Sudrajat. Ihwan juga menjelaskan, berbeda halnya ketika harga sapi sedang melonjak tinggi. Hal tersebut, pasti mendorong masyarakat untuk menjual sapi miliknya.
Dengan begitu, Ihwan menambahkan,tanpa daging impor, Jawa Tengah sudah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Permasalahannya justru kebiasaan dari pemilik sapi tersebut yang menjual sapi ketika hendak membutuhkan uang. Sedangkan harga sapi sekarang masih relatif stabil, yakni Rp 22 ribu per kiilogram.
Sapinya tersedia banyak, tapi pemilik sapi tidak menjualnya.Mereka lebih memilih untuk menyimpannya, dan menjual ketika membutuhkan uang untuk biaya pernikahan anaknya atau kebutuhan lain.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah, Witono mengakui, embargo daging sapi dari Amerika dipastikan tidak akan berimbas besar pada ketersedian di wilayah ini. Hal itu terlihat dari populasi sapi di Jawa Tengah yang mencapai 1,9 juta ekor.
Witono menuturkan, impor sapi dari Amerika tersebut tidak akan berpengaruh besar karena mayoritas impor sapi Indonesia bersasal dari Australia. Secara keseluruhan dominasi sapi impor relatif sedikit, berada di bawah 10 persen dibandingkan dengan sapi lokal. Untuk itu, hingga tahun 2014 berharap bisa menjadi negara swasembada daging, sehingga tidak bergantung dengan sapi impor.
Menurut Witono, kebutuhan daging sapi di JawaTengah tercatat terus meningkat setiap tahun sekitar 5 persen. Pada tahun 2010 produksi daging sapi di Jawa Tengah tercatat sebanyak 228.000 ton dan pada tahun 2011 naik menjadi 238.000 ton.
Witono menambahkan, Jawa Tengah ini juga tercatat menjadi urutan terbesar kedua populasi sapi di Indonesia setelah Jawa Timur mencapai 4,7 juta ekor. Populasi sapi terbesar di Jawa Tengah berada di Kabupaten Blora dengan jumlahnya yang mencapai 270.000 ekor sapi. ( Andu Nicolas ).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment