INDENPRES MEDIA ISTANA

Sunday 20 May 2012

PERSIDANGAN SOEMARMO DI SEMARANG DITOLAK.

Semarang-Jateng. Warga Masyarakat kota Semarang menginginkan persidangan Soemarmo di Jakarta. Hal itu untuk mengantisipasi akan adanya keamanan sehingga menganggu jalannya persidangan. Salah satu warga kota Semarang yang bernama Ari warga Krapyak Semarang mengatakan bahwa lebih baik disidangkan di Jakarta saja demi keamanan dan demi mencegah adanya deal-deal khusus. Dikatakan pula oleh Ari bahwa jika di Semarang ada dugaan Soemarmo akan berbuat yang merugikan masyarakat banyak. Lihat saja saat persidangan beberapa waktu lalu. Polisi pun tidak punya nyali untuk mengusir ormas.Polisi hanya diam saja diduga sudah dikondisikan. Bahkan aparat keamanan itu lebih memihak ormas itu ketimbang masyarakat yang melihatnya. Untuk itu, dalam persidangan nanti, jangan di tempatkan di Semarang, lebih baik di Jakarta saja,, kalau melihat lantar belakang beberapa waktu yang lalu apalagi dengan tidak adanya ketegasan dari aparat keamanan, lebih baik disidangkan di Jakarta. Ari menjelaskan pula bahwa sangat mengerikan jika disidangkan di Semarang, baru saja saksi saja preman-preman itu menguasai pengadilan apalagi vonis nantinya. Kalau ditempatkan di Jakarta mereka tidak bisa melihat. penjagaan Jakarta lebih ketat ketimbang di Semarang. Oleh karena itu Ari berharap agar Mahkamah Agung untuk memilih persidangan di pengadilan Tipikor Jakarta. Disisi lain kejadian yang sudah-sudah, bahwa Walikota Semarang Soemarmo kini ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ), tentunya akan menggunakan dengan tangan besinya. Berulang kali mereka menggunakan jasa orang-orang tak bertanggung jawab untuk mengacaukan jalannya persidangan. Di lain pihak Soemarmo dikenal dengan jago lobinya. Salah seorang pegawai negeri sipil yang enggan disebutkan namanya mengatakan, alangkah lebih baiknya jika Soemarmo jangan di hadirkan di Semarang.Ini sangat membahayakan keamanan daerah Semarang. Apalagi, Soemarmo dikenal dengan jago lobi. Sehingga bisa membahayakan dua sisi. Yakni melobi hakim dan melobi aparat keamanan. Ini awal untuk pembersihan kota Semarang dari KKN. Apalagi kroninya sering menjual belikan jabatan serta menguasai proyek-proyek di Kota Semarang. Lucunya lagi, para pejabat, yang dulunya selalu di bawah ketiaknya Soemarmo dijadikan untul kesana kemari, sekarang berbalik arah. Saat ada Soemarmo takutnya setengah mati, tapi sekarang sok berani. ( Andu Nicolas ).

No comments:

Post a Comment