Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional.
INDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA---------Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) telah all out memberikan stimulus bagi perbankan guna mendorong kredit kepada dunia usaha yang terdampak Covid-19.
Hal ini guna merespons sejumlah permintaan dari Gubernur Bali I Wayan Koster, yang meminta agar dunia usaha diberikan kemudahan kredit agar bisa bangkit dari krisis pandemi Covid-19.
"Aspirasi wisata bali jangan terapkan 3 pilar dalam analisa kredit karena reguler dan susahnya sama kayak keadaan normal. Kalau bisa 1 pilar yakni ketepatan bayar, karena kondisi perusahaan pasti gak masuk, bangkrut semua. Pilar ke 2 prospeknya juga gak bisa," ujar Wayan Koster yang menyampaikan secara langsung kepada Ketua DK OJK Wimboh Santoso, dalam acara "Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional - Temu Stakeholders" di Bali, Jumat (9/4/2021).
Wimboh Santoso pun merespons bahwa OJK telah memberikan relaksasi bahwa tidak ada 3 pilar dalam analisas pemberian kredit. "Bila usaha terdampak silahkan ajukan restrukturisasi kredit. Bahkan dunia usaha bisa mengajukan kredit baru meski sudah melakukan relaksasi kredit," ujarnya.
Sementara itu, Menkeu pun telah mengeluarkan relaksasi penjaminan kredit sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 32/PMK.08/2021. Dengan kebijakan ini penjaminan kredit bisa diajukan oleh perusahaan dengan karyawan hanya minimal 50 orang dari aturan sebelumnya 300 orang.
Sri Mulyani pun melempar keluhan dari Gubernur Bali kepada Bank BUMN alias HIMBARA. "Jadi gak usah lempar-lemparan, sekarang kita kasih bolanya (ke Bank BUMN). Tolong (Direktur Utama Bank BUMN) di kasih mic satu-satu. Sudah jauh-jauh ke sini masa diam saja," ujarnya.
Hal ini disinyalir karena hambatan dalam penyaluran kredit kepada pelaku usaha terdampak pandemi terdapat pada perbankan, bukan pada regulator yang telah memberikan relaksasi.
Ketua OJK Wimboh Santoso pun mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan seluruh 4 bank BUMN untuk meningkatkan kredit ke dunia usaha sesuai dengan relaksasi yang ada. "Sekarang kantor pusatnya di Jakarta akan mengirimkan note ke seluruh kantor cabang," ujarnya.
Sebelumnya Gubernur Bali I Wayan Koster tiba-tiba curhat soal kondisi Pariwisata Bali yang dihantam pandemi Covid-19. Akibatnya, produk domestik regional bruto (PDRB) Bali jatuh alias terkontraksi -12,21% pada 2020.
"Ini paling buruk dalam sejarah. Terbesar dampaknya bagi Bali dan para pelaku usaha pariwisata dan pendukungnya," ujar Wayan Koster dalam acara "Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional - Temu Stakeholders" di Bali, Jumat (9/4/2021).(RZ/WK)*****
No comments:
Post a Comment