INDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA-----Vaksinasi tidak dilakukan begitu saja, tetapi ada empat tahapan yang harus dilalui Jokowi
Tahap pertama, Presiden Jokowi menjalani pemeriksaan kondisi kesehatan terakhir oleh petugas medis dari tim dokter kepresidenan yang ditugaskan.
Mereka terlebih dahulu bertanya sejumlah hal kepada Presiden Jokowi. Misalnya, apakah sempat mengalami sakit batuk, pilek, dan demam.
Selanjutnya, Presiden Jokowi juga ditanyai mengenai kondisi keluarga apakah ada yang sakit atau tidak. Setelah itu, Presiden Jokowi juga sempat diukur soal tensi tekanan darah.
Hasilnya, tekanan darah Presiden Jokowi sebesar 130/60. Kondisi tersebut menunjukkan Presiden Jokowi dalam keadaan sehat saat menerima vaksin tersebut.
Usai memeriksa tekanan darah, Presiden kemudian menjalani tahap berikutnya yakni penyuntikkan vaksin Covid-19.
Vaksin Covid-19 dari Sinovac tampak disimpan dalam sebuah boks untuk menjaga agar tetap aman dan steril.
Tak lama kemudian, Presiden Jokowi yang sudah duduk siap menerima vaksin mulai menggulung lengan bajunya sebelah kiri.
Tak butuh waktu lama, Presiden Jokowi langsung disuntik vaksin Covid-19 oleh dokter Abdul Muthalib yang juga guru besar ilmu penyakit dalam dari Universitas Indonesia.
“Enggak terasa sama sekali,” kata Presiden Jokowi usai lengan kirinya disuntik vaksin Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu (13/1/2021).
Setelah itu, Presiden Jokowi mengakhiri tahapan selanjutnya dengan proses pencatatan. Tampak Presiden Jokowi tetap bugar usai menerima vaksin Covid-19 tersebut.
Seperti diberitakan, pada Selasa 12 Januari 2021, 15 juta dosis vaksin sinovac asal Tiongkok, tiba di Indonesia.
Kedatangan vaksin tahap ketiga ini, merupakan bahan baku, yang akan diproses menjadi vaksin siap pakai, oleh PT Bio Farma, di Bandung, Jawa Barat.
Kedatangan vaksin tahap tiga ini, langsung disambut Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, di terminal kargo, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Dengan adanya izin darurat dari BPOM dan fatwa halal MUI, menteri agama, meminta seluruh umat beragama Indonesia, untuk tidak ragu mengikuti vaksinasi covid-19.
Kedatangan vaksin sinovac memang menjadi harapan baru, bagi masyarakat indonesia, untuk mencegah penularan covid-19.
Meski demikian, Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo mengingatkan, agar protokol kesehatan masyarakat, tidak kendor.
Program vaksinasi massal covid-19 dimulai dengan penyuntikan pertama kepada Presiden Joko Widodo, Rabu pagi.
Kemudian satu hari setelahnya, Kamis 14 Januari, penerima prioritas tahap pertama, tenaga kesehatan, di seluruh Indonesia, akan menerima suntikan vaksin sinovac. (RZ/WK)***
No comments:
Post a Comment