INDENPERS MEDIA ISTANA. JAKARTA-----Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan optimistis industri pariwisata domestik akan pulih lebih cepat. Namun, kenyataannya saat ini belum ada yang tahu kapan pandemi.
"Perkiraan wisata domestik akan mengalami pemulihan 1-2 tahun lebih cepat dibandingkan wisata ke luar negeri. Wisata internasional akan pulih pada akhir 2022 atau awal 2023. Oleh karena itu, pembangunan pada 5 DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas) harus dipercepat sehingga ketika pariwisata kembali pulih, wisatawan sudah dapat menikmati destinasi yang berkualitas," kata Luhut dalam keterangan resmi, Kamis (7/1/21).
Pembangunan 5 DPSP sempat mengalami perlambatan ketika awal mula pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia. Namun, kini Luhut ingin serius menggarapnya, termasuk pembayaran digital untuk mengurasi resiko berbasis tunai. Pembayaran tersebut bisa dilakukan menggunakan QRIS.
"Saya minta peningkatan kualitas di 5 DPSP dan hal-hal kecil dibenahi agar orang tidak kapok datang ke sana. Terus meningkatkan QRIS di 5 DPSP dan para pelaku usaha dompet digital. Saat ini sedang di desain suatu platform agar bisa menampung semua pembayaran digital," tutup Menko Luhut.
Selama beberapa bulan terakhir, wisatawan mancanegara memang tidak bisa lagi masuk ke Indonesia. Sejumlah destinasi wisata di dalam negeri pun harus terkena dampak dahsyatnya, yakni amblesnya jumlah pengunjung, misalnya Bali, Yogyakarta hingga Bintan. Tidak ketinggalan, wisatawan domestik pun tidak terlalu banyak menolong.
"Kalau kita lihat permasalahan utama adalah turunnya angka perjalanan domestik dan berkurangnya nilai pengeluaran per perjalanan oleh wisatawan nusantara. Nah, tujuan kebijakannya adalah untuk membangun rasa bangga dan kepemilikan atas kegiatan berwisata di dalam negeri, sehingga mendorong masa tinggal yang lebih lama dan pengeluaran yang lebih tinggi," sebutnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno sudah mulai bergerilya menapaki sektor pariwisata. Ia pun bicara mengenai kesulitan sektor pariwisata belakangan ini.
"Konteks kondisi pariwisata wisata kita sekarang 70 persen turun yang sejalan dengan global. Kepercayaan untuk travel saat ini memang rendah. Oleh karena itu, kita melihat pandemi menciptakan tren baru. Pemulihan wisata harus berfokus pada wisatawan nusantara, karena kalau bukan kita, siapa, dan kapan lagi," paparnya.
Dorongan pemerintah untuk berwisata berbarengan dengan adanya pengetatan Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diumumkan kemarin. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut langkah itu diambil pemerintah terkait upaya pengendalian Covid-19 melalui pengaturan kembali pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.(RZ/WK )***
No comments:
Post a Comment