INDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA-----------Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulinggabuka suara terkait pernyataan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait banyaknya kontrak-kontrak yang dimiliki oleh BUMN justru menguntungkan pihak lain.
Menurut Arya, hal tersebut sudah sejak lama di bahas oleh Menteri BUMN, Eric Thohir. Arya menilai Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina belum memahami tentang 5 transformasi yang ada di BUMN.
"Beliau (Ahok) harusnya lihat juga bahwa omongan itu sudah diomongkan lama oleh pak Eric Thohir. Mulai dari jangan sampai proyek-proyek jadi bahan korupsi, bahwa BUMN perusahaan milik negara," ucap Arya.
"Kalaupun ada kerjasama dengan BUMN itu harus ada win-win solution, tidak boleh ada yang dirugikan. Semua itu sudah dibicarakan pak Eric Thohir jauh-jauh hari itu," tambahnya.
Lebih lanjut, Arya mengatakan bahwa sebagai Komisaris Utama Pertamina Ahok lebih memahami dan belajar terkait yang dilakukan BUMN.
Arya juga berpesan kepada Ahok agar setiap masalah sebaiknya dibahas dengan dewan komisaris lainnya. Jangan sampai Ahok melewati batasannya yakni Komisaris tapi bertindak seperti Direktur.
"Dan beliau sebagai Komisaris Utama harusnya membicarakan itu juga sebagai dengan dewan komisaris. Jangan sampai Pak Ahok ini di Pertamina jadi Komisaris merasa Direktur gitu. Komut merasa Direktur jangan. Harus tahu batasan-batasannya," papar Arya.(RZ/WK)*****
No comments:
Post a Comment