INDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA---------Pemerintah akan fokus melakukan pemanfaatan di sektor fiskal pada kuartal II-2021. Hal itu dilakukan agar menjadi katalis pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, salah satu hal yang menjadi perhatian utama adalah menyalurkan belanja pemerintah secara tepat sasaran dan tepat guna, terutama untuk belanja-belanja produktif dan belanja modal.
“Kita masih harus hati-hati melihat kuartal II-2021, terutama eksekusi belanja-belanja yang sifatnya bermanfaat bagi masyarakat dan belanja produktif seperti belanja modal,” katanya, baru- baru ini.
Sri Mulyani menegaskan, Kementerian Keuangan terus memperbaiki eksekusi dari sisi fiskal, agar penyaluran belanja yang telah direncanakan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021 dapat efektif mendongkrak perekonomian nasional.
“Kita gunakan instrumen APBN untuk terus menciptakan berbagai langkah-langkah guna memperkuat sektor riil,” jelas dia.
Dia mengungkapkan, pada tahun ini pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp699,43 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional, meningkat 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sri Mulyani berharap anggaran sebesar itu dapat menjadi stimulus bagi pemulihan ekonomi nasional. Dengan demikian, bisa menjadi basis dari pertumbuhan ekonomi di tahun-tahun ke berikutnya.
“Kita akan terus melihat seluruh rencana belanja yang ada dalam kementerian/lembaga (K/L) dan eksekusinya,” ucapnya.
Adapun, realisasi PEN hingga 16 April telah mencapai Rp134,07 triliun, atau 19,2 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp699,43 triliun. Realisasi PEN sebesar Rp134,07 triliun itu disalurkan ke bidang kesehatan Rp18,59 triliun, perlindungan sosial Rp47,92 triliun, program prioritas Rp14,9 triliun, untuk dukungan UMKM dan korporasi Rp37,71 triliun, serta insentif usaha Rp14,95 triliun.( RZ/ WK )**"
No comments:
Post a Comment