INDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA-------Pegiat media sosial Denny Siregar ikut merespons pernaytaan Menko Polhukam Mahfud MD pada tahun 2019 yang mengungkap bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah melaporkan kasus besar namun tak direspons KPK.
Menurut Denny, KPK hanya tertarik dengan kasus-kasus kecil namun dengan pencitraan yang besar guna menutupi kasus besar. Baca Juga: Besok Pegawai Akan KPK Dilantik Jadi ASN, Mereka yang Tidak Puas Silahkan Tempuh Jalur Elegan
“Bahkan Presiden sendiri pernah lapor kasus besar, tapi @KPK_RI sedikitpun gak tertarik mengungkap..,” cuitnya dalam akun Twitternya menirukan pernyataan Mahfud, seperti diliihat, Senin (31/5/2021). Baca Juga: Tak Disangka, Tak Diduga, Astaga!! Denny Siregar Bilang: DKI Jakarta Kacau-Balau
“Senengnya makan teri memang, dengan pencitraan yang besar, untuk lindungin hiu yang terus menyantap..,” imbuh dia.
Selain itu, ia juga turut membagikan tautan berita yang mengulas pernyataan Mahfud MD pada tanggal 11 November 2019.
Saat itu, Mahfud MD mengatakan jika Presiden Jokowi pernah bercerita soal kasus korupsi besar.
Hal tersebut dikatakan saat Kepala Negawa menunjuknya menjadi Menko Polhukam.
Namun, meski tidak membeberkan secara spesifik, Mahfud menyampaikan Jokowi sudah melaporkan kasus besar itu ke KPK namun kasus tersebut tak kunjung diungkap.
"Presiden menunjukkan, menyampaikan laporan ke KPK, ini, ini, ini, tapi enggak terungkap. Coba sekarang diperkuat itu kejaksaan, kepolisian. Sehingga kita normal kembali," kata Mahfud saat menjamu para tokoh di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (11/1½019).
Lanjutnya, dalam kesempatan tersebut, Kepala Negawa berpesan untuk memperkuat KPK.
"Pemberantasan Korupsi lebih hadir, lebih kuat. Caranya apa? Korupsi-korupsi besar itu diungkap," ujar Mahfud.
Faktanya, Indonesia berada di urutan kedua terbawah dari 61 negara di dunia dalam hal minat baca. Mau sampai kapan? Mulai aja dulu dari #BacaSampaiTuntas.(RZ/WK)*""
No comments:
Post a Comment