INDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA--------Melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), pemerintah mencanangkan program Work From Bali. Program itu bertujuan untuk meningkatkan geliat perekonomian melalui sektor pariwisata.
Namun, banyak masyarakat yang salah memahami maksud program dari instansi yang dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan itu. Masyarakat merasa program Work From Bali berseberangan dengan imbauan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk melakukan penghematan belanja dalam anggaran belanja tahun 2021.
Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Odo Manuhutu meluruskan, Work From Bali merupakan program pemerintah untuk meningkatkan kembali perekonomian Bali yang terpuruk akibat adanya masa pagebluk yang terjadi secara masif.
“Jadi mengenai Work From Bali ini bukan satu-satunya program pemerintah untuk mengembalikan perekonomian Bali sedia kala, seperti sebelum pandemi Covid-19,” kata Odo, baru- baru ini.
Odo menambahkan, tujuan utama Work From Bali, tidak lain untuk meningkatkan demand melalui sektor pariwisata yang menjadi unggulan Pulau Dewata tersebut.
Dengan meningkatnya sektor pariwisata di Bali, dapat memberikan dampak positif bagi para pengusaha dan pekerja yang menggantungkan nasibnya di sektor pariwisata.
“Demand ini penting, tulang punggung dari pariwisata adalah akomodasi, dan akomodasi di Bali ada 140 ribu kamar. Bayangkan kalau 140 ribu kamar hanya terisi kurang dari 10 persen. Artinya banyak teman tenaga kerja di Bali tidak bekerja selama 10 sampai 14 bulan,” singkatnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan ingin menerapkan program Work From Bali untuk kementerian yang berada di bawah koordinasi Kemenko Marves.
Kemaritiman dan ASN tujuh kementerian/lembaga di bawah koordinasi Luhut yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian ESDM, Kemenparekraf, Kemenhub, Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Investasi.
Sebagai realisasinya, Luhut melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Dukungan Penyediaan Akomodasi untuk Peningkatan Pariwisata di Nusa Dua, Bali.
Sedikitnya ada 16 hotel yang berada dalam kawasan The Nusa Dua telah berkoordinasi dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua yang menjadi mitra Kemenko Marves dalam penyediaan akomodasi dan fasilitas hotel.(RZ/WK)***
No comments:
Post a Comment