Foto : Kepala Disbudpar Kota Semarang, Indriyasari
INDENPERS MEDIA ISTANA, SEMARANG -------- Pemerintah Kota Semarang tetap membuka objek wisata dengan protokol kesehatan ketat selama libur Lebaran 2021.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Indriyasari mengatakan, pemerintah memang melarang warga melakukan mudik namun pariwisata tetap buka.
Pertimbangannya, pihaknya ingin masyarakat Kota Semarang yang tidak mudik dapat menikmati kotanya sendiri.
Selama libur lebaran, objek wisata diharapkan hanya dinikmati oleh warga Semarang saja. Sedangkan wisatawan dari luar kota tidak diperbolehkan.
"Sudah ada pos-pos penyekatan. Jadi, kemungkinan kecil warga luar Semarang berkunjung. Harapan kami tidak ada, tapi perlu diketahui ada beberapa warga luar kota yang menetap di Semarang," jelas Iin, sapaan akrabnya, baru-baru ini.
Dia mengimbau seluruh pelaku sektor wisata baik objek wisata maupun industri wisata diantaranya hotel, kafe, restoran, dan rumah makan untuk tetap berhati-hati dan konsisten menerapkan protokol kesehatan.
Pembatasan pengunjung harus benar-benar dilakukan. Hal itu demi melindungi karyawan sendiri serta menjaga pandangan baik pariwisata di Kota Semarang.
"Lakukan pembatasan, terapkan prokes secara ketat. Kalau sudah ramai tutup. Batasi pengunjung betul-betul," tegasnya.
Iin melanjutkan, Disbudpar akan berkoordinasi dengan aparat kelurahan, Babinsa, dan Babinkamtibmas untuk melakukan pengawasan terhadap tempat wisata maupun industri wisata. Satgas Covid-19 akan dioptimalkan untuk ikut memantau tempat-tempat wisata.
"Yang nekat (tidak melakukam pembatasan), terjadi kerumunan, pasti akan kami tutup," tandasnya.
Di sisi lain, tempat hiburan akan tutup selama libur Lebaran mulai 11 -16 Mei 2021. Hal itu sesuai imbauan Disbudpar yang telah dikirim sejak sebelum Ramadan.
"Tempat hiburan daei awal sudah kami beri edaran awal puasa tutup, lebaran juga tutup. Bar, longue, karaoke, SPA tutup," sebutnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman menilai, kebijakan pemkot membuka objek wisata bertujuan untuk memberi hiburan dan memberi ruang bagi masyarakat yang tidak mudik.
"Insya Allah kalau yang berkunjung warga Semarang aman. Kalau yang berkunjung ke objek wisata orang di luar Semarang, ini yang perlu diantisipasi. Kami tidak bisa jamin," ujar Pilus, sapaannya.
Namun demikian, sambung Pilus, pemkot dan forkopimda Kota Semarang telah berupaya menghalau para pelaku perjalanan dari luar kota melalui penyekatan di sembilan posko perbatasan.Dia mewanti-wanti agar penyekatan jangan sampai jebol.
"Kalau itu aman, Insya Allah upaya Pemkot memberi ruang kepada masyarakat yang tidak pulang kampung juga akan aman," tambahnya.
Dia berharap, pengawasan terhadap pendatang tidak hanya dilakukan oleh petugas saja. Dia mengajak masyarakat berperan aktif ikut menjaga jalan tikus yang sering dilewati orang luar kota. Warga diharapkan bisa menjaga kampungnya sendiri demi kemananan. ( Mn/RZ/WK)**"
No comments:
Post a Comment