INDENPRES MEDIA ISTANA

Tuesday, 25 October 2022

Arahan Kapolri Setop Setoran Bawahan ke Atasan. Jangan Janji- janji Saja BPK.



INDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA----------- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan tegas memberikan arahan kepada seluruh anggotanya untuk meniadakan kebiasaan 'setoran' ke atasan. 'Setoran' ini katanya yang kerap terjadi adanya pungutan liar (pungli).

'Setoran' yang dimaksud yakni pemberian uang oleh anggota kepada atasannya. Sigit mengancam bakal mencopot anggota tersebut bilamana terlibat 'setoran'.

Hal ini diungkap Sigit saat memberikan pengarahan epada kepala satuan wilayah (kasatwil) di 34 polda dan polres jajarannya. Pengarahan dilakukan lewat video conference.

"Tentunya kita-kita yang atasan-atasan ini juga harus mengurangi hal-hal atau menghilangkan hal-hal yang membuat anggota kemudian memilih alasan untuk melakukan pungli, karena alasannya untuk setoran ke atasan. Ini tolong ditiadakan," tegas Sigit.

Sigit menyebut 'setoran' ini biasanya dilakukan demi kenaikan pangkat ataupun mendapatkan jabatan. Dengan tegas, dia bakal menindak tegas pihak-pihak yang terlibat tersebut.

"Saya kira Pak As SDM sudah melakukan nggak ada yang namanya mau masuk sekolah bayar, mau dapat jabatan bayar. Dan ini saya cek di Mabes, tidak ada seperti itu. Termasuk juga kalau ada yang bawa-bawa nama saya, tolong tangkap, laporkan," kata Sigit.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga meminta jajarannya untuk tidak menggunakan kendaraan mewah saat berdinas maupun di luar dinas. Begitupun keluarga masing-masing yang disarankan untuk tidak menggunakan gaya hidup mewah.

"Ingatkan keluarga kita karena memang apapun yang terjadi dengan keluarga kita, sorotannya tetap kepada anggota Polri, sorotannya terhadap institusi Polri," terang Sigit.

Ketika dinas, Sigit meminta anak buahnya menyesuaikan kendaraan dinas dengan pimpinan daerah. Hal itu berlaku untuk Kapolda hingga Kapolsek.

"Dalam hubungan forkopimda, sesuaikan saja dengan yang lain, misalkan bupatinya pakai Innova, ya jangan kita pakai mobil yang lebih baik dari itu," ujar Sigit.

Jenderal Sigit kembali menyoroti soal gaya hidup mewah anggota kepolisian. Ia meminta polisi tak memamerkan harta dan barang mewah meski dari keluarga berada.

"Saya tahu mungkin keluarga rekan-rekan juga berangkat dari orang berada, tapi saat ini bukan waktunya untuk dipamer-pamerkan," ujar Jenderal Sigit, Senin (24/10).

Sigit lalu meminta anggotanya menahan diri. Pasalnya, menurut Kapolri, situasinya sedang tidak baik.

"Terkait dengan gaya hidup mewah, Pak Presiden juga sudah betul-betul memberikan penjelasan secara gamblang saya kira, masalah kebiasaan-kebiasaan menggunakan mobil bagus, motor gede, situasinya lagi tidak baik," lanjut Sigit.

Tak hanya itu, Jenderal Sigit juga benar-benar mewanti-wanti gaya hidup mewah jajarannya. Sigit meminta anak buahnya menyesuaikan kendaraan dinas dengan pimpinan daerah.

"Dalam hubungan forkopimda sesuaikan saja dengan yang lain, misalkan bupatinya pakai Innova, ya jangan kita pakai mobil yang lebih baik dari itu," ujar Sigit, Senin (24/10).

Kapolri mengingatkan jajarannya untuk menghilangkan kebiasaan hedonis. Sigit meminta anggota menjadi polisi yang sederhana.

"Apalagi pada saat melaksanakan dinas, disesuaikan, Kapolres seperti apa, Kapolda seperti apa, Kapolsek seperti apa, sehingga kemudian kita tidak terlihat mencolok karena berbeda," tutur Sigit.(RZ/WK)****

No comments:

Post a Comment