NDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA----------Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat suara perihal wacana penambahan masa jabatan kepresidenan yang masih menjadi pokok bahasan publik hingga saat ini. Wacana yang berkembang antara lain penambahan masa kepemimpinan Jokowi selama satu periode atau dua hingga tiga tahun ke depan.
Dalam Economic Update 2022 yang ditayangkan pada program Squawkbox, Kamis (18/8/2022), Jokowi mengatakan kalau isu itu sudah direspons berulang kali.
"Itu kan sudah saya jawab bolak-balik. Saya sudah jawab itu mungkin lebih dari empat kali. Masa dipertanyakan lagi? Yang jelas saya taat pada konstitusi," ujar Jokowi. Wawancara ini turut dipersembahkan oleh "BNI For Stronger Indonesia".
Jokowi memang sudah berkali-kali menjawab isu tiga periode kepemimpinan maupun penambahan masa jabatan selama dua hingga tiga tahun. Misalnya ketika memberikan arahan dalam rapat persiapan Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024, April 2022.
Ketika itu, Jokowi meminta pada jajaran menteri untuk menjelaskan pada masyarakat mengenai jadwal pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
"Ini perlu dijelaskan agar jangan sampai nanti muncul spekulasi-spekulasi yang isunya beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya untuk melakukan penundaan Pemilu atau spekulasi perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode," katanya. "Jelas bahwa kita telah sepakat Pemilu ditetapkan 14 Februari 2024 dan Pilkada November 2024," lanjutnya.
Menjelang Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, Jokowi menyebut, wajar jika situasi menghangat. Namun, kepala negara memerintahkan para menteri untuk menjaga kondisi di akar rumput agar tetap kondusif.
"Jangan sampai masyarakat terprovokasi kepentingan politik. Lakukan edukasi politik pada masyarakat dan kontestan, jangan buat isu politik yang tidak baik, terutama isu politik identitas yang mengedepankan isu SARA. Kita harapkan itu tidak terjadi," ujar Jokowi. ( RZ/ WK )****
No comments:
Post a Comment