INDENPRES MEDIA ISTANA

Friday 11 October 2019

Saling Tuding Menuding Masalah Soal Tali Asih Penutupan Sunan Kuning.Ada Apa Ya ?



Semarang. Jawa Tengah. -- Ratusan Wanita Pekerja Seks (WPS) di Lokalisasi Argorejo atau Sunan Kuning, harus menelan kekecewaan, baru-baru ini.
Sebab, rencana penandatanganan berkas tali asih yang dijadwalkan mulai Kamis (10/10) tak dihadiri Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang. Akibatnya, penandatanganan pun belum bisa dilakukan.
Padahal, ratusan WPS ini sudah sejak pagi berbondong-bondong datang ke balai RW 4 Kelurahan Kalibanteng Kulon, Semarang Barat.
Mereka menunggu Pemkot Semarang yang rencananya akan melayani penandatanganan berkas penyaluran dana tali asih.

Ditunggu hingga sekitar pukul 12.00, para WPS baru menerima konfirmasi bahwa Dinsos tidak hadir. Akhirnya, para WPS memutuskan untuk pulang.
Seorang WPS, Ayu (42) mengungkapkan, ketidakhadiran Pemkot menimbulkan kekecewaan di kalangan WPS. Padahal, pada sosialisasi lalu, Pemkot Semarang merencanakan penandatanganan berkas tali asih dilakukan pada 10-15 Oktober.
Namun, hari pertama ini Pemkot Semarang tidak hadir dan tidak memberikan alasan pasti.

"Kami sudah membawa materai Rp 6.000 sesuai yang diinstruksikan saat sosialisasi.Agendanya hari ini seharusnya penandatanganan. Kami sudah kumpul sejak pagi, sudah membawa syarat yang diminta, kami tunggu tapi Pemkot tidak datang," ungkapnya dengan nada geram.
Dia meminta, Pemkot bertanggungjawab dengan apa yang sudah dijanjikan.
Pengurus Lokalisasi Sunan Kuning, Ari Istiadi, mengatakan, teman-teman WPS yang sudah meluangkan waktu tentu dirugikan dengan ketidakhadiran Dinsos Kota Semarang.
Menurutnya, Pemkot sendiri yang mengulur-ulur penutupan Sunan Kuning. Padahal, WPS sudah bersedia dengan rencana penutupan tersebut.
"Sebenarnya Pemkot sendiri yang mengulur-ulur. Mereka (WPS) siap, buktinya ini banyak yang hadir. Mereka sudah membawa empat materai sesuai berkas yang nanti ditandatangani," ujarnya.
Ari melanjutkan, dari infromasi yang diterimanya penandatanganan berkas akan dilaksanakan Senin-Selasa (14-15/10).

Harus Terbuka
Ketua Resosialisasi Argorejo, Suwandi juga mengaku kecewa lantaran Dinsos tak hadir. Dia merasa, warga binaannya diombang-ambingan dengan rencana Pemerintah yang sudah tersusun, yang mana pencairan tali asih direncanakan mulai 10-15 Oktober. Kemudian, penutupan seremonial akan dilakukan pada 18 Oktober mendatang.
"Saya pusing. Hari ini katanya pencairan ke rekening, suruh tanda tangan. Saya pun menghormati, tapi selalu diombang-ambingkan. Padahal anak asuh saya sudah siap bawa 4 materai untuk tanda tangan," sebut Suwandi.
Suwandi ingin Pemkot bersikap terbuka terkait kesiapan penutupan prostitusi di Sunan Kuning."Kalau memang belum siap menutup, ya jangan ditutup dulu. Diundur," tegasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang, Muthohar, mengatakan, pihaknya memang menjadwalkan pencairan antara 10-15 Oktober. Namun, pihaknya masih melakukan persiapan intern Dinsos terlebih dahulu. Dia memastikan, pencairan akan dilakukan sesuai jadwal yakni antara 10-15 Oktober.

"Prosedur dalam pemberian tali asih ada tahapan yang harus dilakukan di antaranya proses berbagai administrasi. Hari ini belum bisa dilakukan penandatanganan. Proses itu nanti kami pantau antara 10-15 Oktober," jelasnya.
Muthohar menuturkan, para WPS sudah membuka rekening bank beberapa waktu lalu. Nantinya, pencairan dana akan dilakukan melalui rekening tersebut.
"Proses pemberian buku tabungan dan sebagainya nanti prosedurnya dari bank," imbauhnya. (135 )**

No comments:

Post a Comment