INDENPRES MEDIA ISTANA

Monday, 7 October 2019

Nyaris Tiga Tahun Tanpa Kepastian, Relokasi SMP Negeri 16 Semarang. Ada Apa ya ?

SEMARANG. Jawa Tengah. - Sudah nyaris tiga tahun, rencana relokasi SMP Negeri 16 Semarang belum mendapat titik terang.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) pun hingga saat ini masih tidak bisa dilakukan secara maksimal.
Yuli Heriani, Kepala SMP Negeri 16 Semarang menuturkan, hingga sekarang proyek tol sejak 2017 telah memakan setengah bangunan sekolahnya.
"Sampai-sampai gerbang utama sekolah dipindah di bagian samping, dari yang seharusnya di depan, pinggir jalan raya," ungkapnya, baru-baru  ini.

Sarana prasarana (sapras) juga disebutnya kurang maksimal.
Di antaranya ruang bimbingan konseling (BK), ruang guru, hingga uks yang hilang disapu proyek.
"Bahkan lima ruang kelas yang berdekatan dengan jalan raya hendak dibongkar."
"Tapi kami belum diperbolehkan oleh kami sebelum ada ruang penggantinya," urainya.
Ia menuturkan, bila nantinya 5 ruang kelas yang berdekatan dengan jalan raya itu dibongkar, otomatis kelas di sekolah tersebut berkurang.

"Sudah tiga tahun seperti ini kok mau dikurangi terus," ungkap dia.
Yuli berharap Pemkot Semarang segera merealisasikan rencana relokasi SMP Negeri 16 Semarang.
Hal itu agar para siswa di sekolah tersebut bisa mengikuti KBM secara optimal.
Karena menempati tempat baru yang lebih representatif untuk melakukan KBM.
"Intinya agar mereka belajar secara tenang," ungkapnya.
Tak cuma para guru, siswa pun menginginkannya agar segera bisa mendapatkan tempat sekolah yang baru.
"Sekolah jadi semakin sempit, untuk belajar kurang nyaman," ungkap salah satu siswa, Alvin Arvianto.

Menurut Alvin, tak cuma sempit, namun sekolahnya menjadi bising karena alat berat dari proyek.
"Debu menjadi semakin banyak karena musim kemarau ditambah dari proyek," ungkapnya.

Terpisah, Kepala Disdik Kota Semarang Gunawan Saptogiri mengatakan relokasi belum dapat dilakukan meski beberapa tempat relokasi telah ditunjuk.
Misalnya di Jalan Prof Hamka Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.
"Saat ini masih dalam proses pembahasan ganti untung," paparnya.
Menurutnya proses pembangunan juga tidak bisa langsung dilakukan.
"Itu perlu persetujuan pihak PT Jasa Marga. Ini masih dalam proses," terangnya.(135 ).

No comments:

Post a Comment