Tuesday, 8 October 2019
Angka Kasus Kebakaran di Kota Semarang Tertinggi Se Jawa Tengah. Ada 383 Kasus. Kenapa ya?
Semarang.Jawa Tengah. - Kepala Bidang Operasional dan Penyelamatan Dinas Kebakaran Kota Semarang, Trijoto Poejo Sakti menyampaikan, angka kasus kebakaran semua sektor di wilayah Kota Semarang sepanjang 2019 tertinggi di Jawa Tengah.
Berdasarkan data yang disampaikan, sebanyak 383 kasus kebakaran terjadi sejak Januari hingga 1 Oktober 2019.
Jumlah tersebut meliputi beberapa klasifikasi kebakaran seperti bangunan perumahan, bangunan umum, industri, kendaraan, rumput ilalang kering maupun sampah dan beberapa klasifikasi lainnya.
Adapun, kasus tertinggi terjadi sepanjang September yang mencatatkan 105 kasus kebakaran.
Sedangkan nominal kerusakan terbanyak terjadi pada Juli dengan angka Rp 61,7 milyar.
"Total ada 383 kebakaran sampai saat ini. Kerusakan yang diakibatkan capai Rp 83,5 milyar dan berhasil menyelamatkan kurang lebih Rp 60,2 milyar.
Untuk luas area terbakar total 635,2 meter persegi," tuturnya, baru- baru ini di kantor Dinas Pemadaman Kebakaran Kota Semarang Jalan Madukoro Raya no 6, Krobokan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.
Lebih lanjut, sebanyak 3 orang meninggal dunia dan 2 orang mengalami luka berat menjadi korban kebakaran selama 2019.
Sedangkan dari segi penyebabnya, Trijoto menerangkan bisa diaebabkan karena faktor arus listrik (konsleting), lampu tempel, rokok, kompor, dan juga beberapa faktor lain.
Dari segi wilayah, Kecamatan Semarang barat memiliki kasus kebakaran tertinggi dengan mencatatkan 53 kasus didominasi rumput ilalang, sampah dan juga bangunan perumahan.
Adapun angka kebakaran terkecil terjadi di Kecamatan Gajahmungkur dengan mencatatkan 10 kasus kebakaran.
"(Kebakaran) Tahun ini tergolong tinggi mengingat masih ada sisa waktu sebelum penghujung tahun. Dan itu tidak bisa kita prediksi karena musim hujan pun ada kebakaran.
Dan ini harus ditekan, pencegahan kita gagal, harus diperbaharuhi. Kota atau kabupaten lain seperti Temanggung dan lainnya sekitar di angka 100-an kasus saja," terangnya.
Untuk menekan tingginya angka kebakaran yang ada, Dinas Kebakaran Kota Semarang melalui Sekretariat Daerah Kota Semarang disampaikan ke Camat se-Kota Semarang, mengimbau agar bersama-sama memberdayakan masyarakat baik tingkat kelurahan dan RT RW untuk meningkatkan kewaspadaan.
Semisal memberdayakan Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar) di masing kecamatan dan kelurahan berperan aktif mencegah dan menanggulangi kebakaran, berinvestasi terhadap alat-alat proteksi kebakaran, menggunakan listrik dengan bijak (tidak menumpuk steker).
Tidak meninggalkan kompor dalam keadaan menyala, jauhkan sumber api dari bahan mudah terbakar, tidak membakar sampah, membersihkan atau memotong ilalang dengan cara tidak dibakar.
Jangan membuang putung rokok sembarangan, dan segera laporkan kejadian kebakaran dengan segera kepada Dinas Pemadam Kebakaran setempat.
Ia mengimbau, upaya membantu Dinas Pemadam Kebakaran dalam mencegah terjadinya kebakaran, bersama-sama harus sadar betul tentang efisiensi pemanfaatan alat-alat yang bersumber atau bisa menghasilkan api.
Juga perhatikan betul SOP pembangunan gedung-gedung yang safety dari api, paling tidak disediakan betul alat-alat seperti Fire Hydrant System, Pompa Hydrant, Apar maupun alat bantu lain.
"Apalagi di lantai 6 ke atas yang seharusnya dikonsep bisa bertahan dari kebakaran karena sulit terjangkau petugas pemadam," pungkasnya.( 135).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment