Tuesday, 8 October 2013
Siapapun Pangdam, Harus Melestarikan Budaya.
Semarang.
Sebanyak 92 grup keroncong dari berbagai daerah seperti DKI Jaya, Jawa Timur, DIY, Jawa Tengah dan Bali mengikuti Jambore 1000 lagu keroncong Indonesia dalam rangka memperingati HUT ke-63 Kodam IV Diponegoro dan HUT TNI ke-68 di Lapangan Parade Makodam IV / Diponegoro Semarang, baru-baru ini.
Dipilihnya keroncong sebagai salah satu gelaran acara dikarenakan keprihatinan Kodam IV / Diponegoro terhadap kondisi budaya tradisional saat ini, serta untuk menguri-uri agar tidak hilang diterpa kebudayaan asing.
Pembukaan Jambore Keroncong dilakukan oleh Pangdam IV / Diponegoro Mayjen. TNI Sunindyo dengan memainkan gitar ukulele bersama grup keroncong diatas panggung, selain itu Pangdam IV / Diponegoro, Mayjen. TNI Sunindyo juga dinobatkan sebagai Panglima Keroncong oleh Himpunan Artis Musik Keroncong Indonesia.
Dalam sambutan Pangdam IV / Diponegoro Mayjen. TNI Sunindyo dengan diadakan kegiatan ini untuk menambahkan kecintaan dan mempertahankan budaya keroncong Indonesia, sekaligus fungsi Kodam adalah untuk menjaga fungsi budaya.
Sunindyo, kedepannya agenda Jambore Keroncong ini akan dilaksanakn setiap tahunnya. Nantinya akan dijadikan agenda tahunan. Siapa saja Pangdamnya nanti akan dilakukan dengan berbagai agenda budaya, bisa wayang orang, wayang kulit dan ketoprak, pokoknya budaya yang ada di Jawa Tengah semua akan dilestarikan.
Pangdam IV / Diponegoro menambahkan, musik keroncong adalah musik yang indah dan menyejukkan milik asli Indonesia yang seharusnya dijaga dan dilestarikan. Dengar saja musiknya yang indah dengan lirik yang bagus dan diwadahi dalam Jambore Keroncong ini. Sunindyo juga meminta agar banyak anak-anak muda yang tampil agar menjadi penerus. (andu)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment