SEMARANG - Suasana upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang atau Kedungpane berjalan khidmad, Sabtu (17/8/2019), kemarin.
Menurut pantauan di lapangan , ada yang berbeda pada upacara tersebut.
Terlihat petugas Lapas menggunakan pakaian adat saat mengikuti upacara.
Kepala Lapas Kelas I Semarang, Dady Mulyadi mengatakan upacara menggunakan pakaian adat merupakan tindak lanjut surat edaran sekertaris jenderal (Sekjen) Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham).
Hal tersebut merupakan simbol dari Bhineka Tunggal Ika untuk mengisi suatu kemerdekaan.
"Saat ini yang kami tonjolkan kedaerahan bersatu dalam Bhineka Tunggal Ika dan mempertahankan tradisi jangan sampai hilang," tuturnya.
Dikatakannya, tidak semua pegawainya mengikuti upacara. Dari 143 orang pegawai hanya 112 orang yang mengikuti upacara.
"Karena yang lain menjaga posnya masing-masing," tutur dia
Pada upacara tersebut, kata dia, terpidana bom Bali I Sawad juga ikut menyemarakan.
Namun yang sangat disayangankan tidak ada satu pun Narapidana tipikor yang ikut dalam upacara tersebut.
"Mereka tidak ikut upacara karena tempatnya sempit dan waktunya agak pagi.
Jadi yang telah siap kami ikutkan," tuturnya.
Ia mengatakan tahun 2019 ada 18 narapidana yang mendapatkan remisi bebas.
18 orang tersebut terdiri dari narapidana kasus narkoba, tindak pidana umum.
"Untuk korupsi tidak ada yang bebas," pungkasnya.*****
No comments:
Post a Comment