INDENPRES MEDIA ISTANA

Thursday 29 August 2019

Menanam Suket Teki.

Belum terungkapnya peristiwa tabrak lari di overpass Menahan Solo yang mengakibatkan, Retnoning Tri meninggal dunia menyisakan pertanyaan. Padahal, peristiwa itu terjadi pada tanggal 1 Juli silam. Sampai saat ini belum terungkap ada apa ya ?
Sekedar mengingatkan, peristiwa itu jadi viral setelah videonya diunggah ke media sosial. Dalam rekaman video itu terlihat mobil melaju kencang dari arah selatan dan sepeda motor dari arah barat. Pada saat di tingkungan overpass keduanya terlibat tabrakan. Mobil tersebut sempat berhenti, tetapi kemudian kembali tancap gas dan meninggalkan pengendara sepeda motor yang tergeletak di jalan overpass.
Dalam kasus tabrak lari di overpass Manahan , sayangkan bukanlah kinerja Polresta Surakarta ataupun Polda Jateng. Tapi lebih mempertanyakan rasa kemanusian pelaku tabrak lari. Biar bagaimanapun, pelaku pasti manusia yang punya ibu. Apakah dia tidak pernah membayangkan jika hal itu menimpa ibu atau anaknya? Jika pelakunyamasih hidup dan membaca pemberitaan sejak video kecelakaan itu viral, apakah ia tak pernah dihantaui rasa bersalah?
Apakah pelaku sama sekali tidak menceritakan apa yang baru saja terjadi pada orang-orang di sekelilingnya? Pada orangtua, suami, isteri, anak, adik, kakak keluarga dan teman-temannya ? Jika menceriterakan pada orang-orang di sekelilingnya, tidak adakah yang mendorong agar pelaku datang ke keluarga korban dan meminta maaf ?
Tidak kasihankan Anda { pelaku } terhadap Polisi yang bekerja siang malam untuk berusaha menangkapmu?
Khususnya terkait kasus tabrak lari di overpass Manahan, Solo, Polri harus bisa jadi penjaga kemanusiaan.
Mengutip apa yang disampaikan oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel saat menyambangi Polres Kebumen, ada tiga filosofi terkait tugas Polri. Pertama sebagai penjamin kualitas hidup manusia. Polri sebagai penjaga serta melestarikan kelangsungan peradaban kemanusian.
Selain itu, Kapolda juga mengatakan jika Polri punya kewenangan, mempunyai peralatan lengkap dan anggaran yang besar. Oleh karenanya, Kapolda menekankan jika hal itu harus didukung oleh akhlak yang mulia anggauta Polri.
Dengan dukungan peralatan yang canggih, kita harus yakin jika jajaran Polda Jateng bisa mengungkap pelaku tabrak lari di overpass Manahan. Hanya saja masyarakat harus bersabar dan memberi waktu pada Polri untuk bekerja. Di sisi lain, juga sudah semestinya masyarakat turut mengawal perjalanan pengungkapkan kasus tersebut.
Kalaupun Anda ( pelaku ) bisa saja tidak tertangkap karena kasus ini, sebagai manusia beragama yakin ada hitung-hitungan tersendiri kelak. Seperti dinyanyikan oleh Didi Kempot. Tak tandur pari jebul tukule malah suket teki lan aja ngarepi tukul pari apa maneh kok panen stroberi.*****

No comments:

Post a Comment