INDENPRES MEDIA ISTANA

Friday, 30 August 2019

Polrestabes Semarang Gelar Apel Patuh Lalu Lintas.


 Semarang.Jawa Tengah.
 Waka Polrestabes Semarang AKBP Eriko memimpin Apel Gelar Pasukan dalam Rangka Operasi Kepolisian Patuh Tahun 2019 yang bertempat di halaman Polrestabes Semarang, Jln Dr Soetomo Semarang.

Pelaksanaan Apel Gelar Pasukan juga dihadiri oleh Pejabat Kota Semarang. Kebijakan Korlantas Polri, dan Peserta Apel Gelar Pasukan dalam Rangka Operasi Kepolisiaan Mandiri Kewilayahan kota Semarang Tahun 2019. Antara lain dari Shabara Kepolisian, Lalu Lintas, CPM, Kodim Kota Semarang, Pramuka, Satgas Kom Polrestabes Semarang Kumbang Caraka. Dan jajaran intel dan reserse Polrestabes Semarang. Dan Satkom.

Dalam sambutannya  AKBP Enriko selaku pimpinan apel membacakan amanat Waka Polrestabes Semarang AKBP Enriko menyampaikan salah satu menjadi fokus perhatian saat ini adalah keselamatan bagi pengguna jalan. keselamatan memang sesuatu yang pertama dan utama dalam berlalu lintas. dalam konteks ini, lalu lintas dapat dipahami sebagai urat nadi kehidupan, cermin budaya bangsa dan cermin tingkat moderintas.

Enriko  juga menambahkan sebenarnya tujuan hakiki dari operasi ini bukanlah mengejar target penindakan pelanggaran dengan tilang melainkan Polri berupaya mempelopori terwujudnya kesadaran pengguna jalan untuk mau tertib berlalu lintas dijalan raya, sesuai program Nawacita Presiden  RI adalah hadirnya negara ditengah masyarakat untuk melindungi segenap bangsa, dijabarkan oleh korlantas polri bahwa kehidupan anggota Polri di tangah-tengah masyarakat adalah sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik, dengan mempedomani program Kapolri yang disebut Promotor (Profesional-Modern-Terpercaya).

Polri telah menetapkan kalender operasi patuh Tahun 2019 yang akan dilaksanakan selam 14 hari yang dimulai dari tanggal 29 Agustus samapi dengan tanggal 11 Septembar 2019 secara serentak diseluruh Indonesia.(hardi/andu )

Tak Hanya Gugat Wali Kota Semarang Masalah Kota Lama.

Semarang. Jawa Tengah. - Tidak puas menggugat Wali Kota Semarang, anggota Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Tiauw Agus Suryo Winarto akan adukan ke Ombudsman hingga Kejaksaan.
Penasehat hukum penggugat, Yusuf Anwar menuturkan aduan tersebut merupakan tindak lanjut gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) yang sedang bergulir di Pengadilan Negeri Semarang.
Gugatan tersebut bermula ketika kliennya merasa dipermainkan saat hendak memperanjang hak guna bangunan (HGB) di Jalan KH Agus Salim, Kelurahan Purwodinatan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang.
"Sebelumnya klien saya membeli ruko berstatus HGB Semarang dari Tifany Caroline Hidajat seluas 99 meter persegi," ujar dia di gedung Monod Kota Lama Semarang, baru-baru ini.

Karena habis kliennya mengajukan permohonan perpanjangan melalui Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan disertai permohonan Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT).
"Permohonan dikabulkan dengan bukti keluarnya SK Nomor 670/HGB/BPH-33.74/2017 tentang Perpanjangan HGB atas nama Tiauw Agus pada tanggal 17 Desember 2017," jelasnya.
Namun saat akan membayar kliennya tidak bisa memperpanjang sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) Ruko Bubakan.
"Tiba-tiba diblokir, dengan alasan sertifikat HGB masuk daftar pemblokiran HGB Ruko Bubaan diatas HPL," kata dia.
Ia mengatakan status tanah tersebut diklaim milik Pemkot. Selain milik kliennya masih ada 13 ruko yang mengalami hal sama.
"Untuk saat ini baru kami saja yang mengajukan gugatan," tutur dia.
Namun saat akan dikorfimasi terkait hal tersebut Dinas Tata Ruang Kota Semarang, dan BPN belum memberikan jawaban.
Sebelumnya Tiauw Agus Suryo Winarto melalui penasehat hukumnya menggugat Wali Kota Semarang sebagai tergugat I, serta Kantor Pertanahan Kota Semarang juga sebagai turut tergugat I dan Kantor Wilayah Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah sebagai turut tergugat II. ****

Thursday, 29 August 2019

Presiden Jokowi Serahkan 3.800 Setifikat Tanah Untuk Warga Purworejo.



Purworejo. -Presiden Joko Widodo menyerahkan 3.800 sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Penyerahan sertifikat tersebut dilakukan di GOR W.R. Supratman, Kabupaten Purworejo, pada Kamis, baru-baru ini.

Dalam sambutannya, Kepala Negara menjelaskan bahwa pemerintah berupaya keras agar seluruh rakyat Indonesia memiliki sertifikat sebagai tanda bukti atas kepemilikan tanah atau lahan yang mereka miliki. Hal itu salah satunya diwujudkan melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang tengah dijalankan pemerintah.

“Dulu (dalam) satu tahun itu produksi sertifikat di seluruh Indonesia 500-600 ribu per tahun. Tahun ini 9 juta. Coba sudah berapa kali? Hampir 14 kali lipat dari sebelumnya. Supaya masyarakat segera pegang sertifikat,” ujarnya.


Presiden memiliki target dan optimistis bahwa di tahun 2025 mendatang seluruh bidang tanah di Indonesia telah bersertifikat. Untuk itu, ia mendorong Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk dapat bekerja melayani rakyat dengan lebih baik dan cepat.

“BPN kerjanya ya pagi, siang, dan malam. Pontang-panting. Ya itu memang harus karena pelayanan kepada masyarakat sekarang ini harus cepat. Jadi target kita di 2025 nanti sertifikat seluruh Indonesia harus selesai,” tuturnya.

Ia mengungkapkan bahwa pada tahun 2015 seharusnya sertifikat yang dipegang masyarakat mencapai 126 juta yang sesuai dengan jumlah bidang tanah yang ada. Namun kenyataannya, saat itu baru tercatat sebanyak 46 juta bidang tanah yang sudah bersertifikat.

Sisanya, sebanyak 80 juta bidang tanah belum bersertifikat. Hal itulah yang memicu banyaknya sengketa lahan yang terjadi di tengah masyarakat.

“Setiap saya ke kampung, ke desa, atau ke daerah yang namanya sengketa tanah itu di mana-mana. Sengketa lahan, konflik tanah, di mana-mana. Enggak di Sumatera, di Jawa, di Kalimantan, Sulawesi, di Papua, di NTB, NTT, di Bali, semuanya. Karena apa? Masih 80 juta yang belum selesai,” ucapnya.

Maka itu, Presiden menegaskan bahwa kepemilikan sertifikat tersebut atas lahan atau tanah akan memberikan kepastian hukum bagi pemiliknya.

Untuk Provinsi Jawa Tengah sendiri, diperkirakan terdapat 21.782.201 bidang tanah. Dari jumlah tersebut, telah diterbitkan sertifikat sebanyak 12.587.745 buah yang artinya masih terdapat 9.194.456 (42,21%) bidang tanah lainnya yang masih belum bersertifikat.

Terkait hal tersebut, Direktur Jenderal Infrastruktur Keagrariaan, Adi Darmawan, yang memberikan laporan dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa pihaknya berupaya keras mengejar target penerbitan sertifikat di Jawa Tengah. Pihaknya memperkirakan bahwa pada tahun 2023 mendatang seluruh bidang tanah di Jawa Tengah telah memiliki sertifikat.

“Tahun 2023 seluruh bidang tanah di Provinsi Jawa Tengah direncanakan sudah terdaftar,” ujarnya.


Mendampingi Presiden dalam acara penyerahan sertifikat tersebut ialah Ibu Negara Iriana Jokowi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.****


.

Ketua Sementara DPRD Demak Ajak Masyarakat Lebih Bijak Menggunakan Media Sosial.


Demak. Jawa Tengah. - Ketua sementara DPRD Demak, Fahrudin Bisri Slamet mengajak semua elemen masyarakat untuk lebih bijak menggunakan media sosial.
Hal tersebut diungkapkannya dalam sambutan Silaturahmi Kebangsaan di Halaman DPRD Demak, baru-baru ini.
"Dalam berita nasional baru baru ini yang terjadi di Surabaya dan Malang dapat memecah belah bangsa, kemudian hal tersebut memicu kericuhan di Papua Barat, perlu kita jadikan pelajaran untuk senantiasa meningkatkan rasa kesatuan dan kebangsaan," jelasnya di hadapan ribuan santri dan tamu undangan.
Lanjutnya, globalisasi arus komunikasi dan interaksi semakin mudah, namun kemudahan tersebut tak sepenuhnya membawa pengaruh positif. Diantaranya, komunikasi dengan diimbangi sopan santun.

Era informasi industri yang sudah dalam jilid empat tersebut, lanjutnya, bisa mengancam seni dan budaya lokal, serta kearifan lokal.
"Komunikasi dan interaksi yang serba cepat bisa menghilangkan tatakrama, dan berpotensi menimbulkan perpecahan. Oleh karenanya marilah kita lebih bijak dalam menggunakan media sosial," jelasnya.
Ia menjelaskan, Demak sebagai kota wali, peran ulama dan santri tentu dapat memberikan pengaruh dalam menjaga situasi tetap kondusif.
Terlebih, lanjutnya, ulama dan umara' serta seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan situasi yang kondusif.
Acara silaturahmi kebangsaan tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat tahun 2019 tersebut, merupakan bentuk rasa syukur setelah terselenggaranya pelantikan DPRD Demak masa bakti 2019-2024.
Acara tersebut turut dihadiri Habib Umar Muthohar dan Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf beserta group rebana Az-Zahir, beserta tokoh ulama dan Forkopimda Kabupaten Demak.***

Menanam Suket Teki.

Belum terungkapnya peristiwa tabrak lari di overpass Menahan Solo yang mengakibatkan, Retnoning Tri meninggal dunia menyisakan pertanyaan. Padahal, peristiwa itu terjadi pada tanggal 1 Juli silam. Sampai saat ini belum terungkap ada apa ya ?
Sekedar mengingatkan, peristiwa itu jadi viral setelah videonya diunggah ke media sosial. Dalam rekaman video itu terlihat mobil melaju kencang dari arah selatan dan sepeda motor dari arah barat. Pada saat di tingkungan overpass keduanya terlibat tabrakan. Mobil tersebut sempat berhenti, tetapi kemudian kembali tancap gas dan meninggalkan pengendara sepeda motor yang tergeletak di jalan overpass.
Dalam kasus tabrak lari di overpass Manahan , sayangkan bukanlah kinerja Polresta Surakarta ataupun Polda Jateng. Tapi lebih mempertanyakan rasa kemanusian pelaku tabrak lari. Biar bagaimanapun, pelaku pasti manusia yang punya ibu. Apakah dia tidak pernah membayangkan jika hal itu menimpa ibu atau anaknya? Jika pelakunyamasih hidup dan membaca pemberitaan sejak video kecelakaan itu viral, apakah ia tak pernah dihantaui rasa bersalah?
Apakah pelaku sama sekali tidak menceritakan apa yang baru saja terjadi pada orang-orang di sekelilingnya? Pada orangtua, suami, isteri, anak, adik, kakak keluarga dan teman-temannya ? Jika menceriterakan pada orang-orang di sekelilingnya, tidak adakah yang mendorong agar pelaku datang ke keluarga korban dan meminta maaf ?
Tidak kasihankan Anda { pelaku } terhadap Polisi yang bekerja siang malam untuk berusaha menangkapmu?
Khususnya terkait kasus tabrak lari di overpass Manahan, Solo, Polri harus bisa jadi penjaga kemanusiaan.
Mengutip apa yang disampaikan oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel saat menyambangi Polres Kebumen, ada tiga filosofi terkait tugas Polri. Pertama sebagai penjamin kualitas hidup manusia. Polri sebagai penjaga serta melestarikan kelangsungan peradaban kemanusian.
Selain itu, Kapolda juga mengatakan jika Polri punya kewenangan, mempunyai peralatan lengkap dan anggaran yang besar. Oleh karenanya, Kapolda menekankan jika hal itu harus didukung oleh akhlak yang mulia anggauta Polri.
Dengan dukungan peralatan yang canggih, kita harus yakin jika jajaran Polda Jateng bisa mengungkap pelaku tabrak lari di overpass Manahan. Hanya saja masyarakat harus bersabar dan memberi waktu pada Polri untuk bekerja. Di sisi lain, juga sudah semestinya masyarakat turut mengawal perjalanan pengungkapkan kasus tersebut.
Kalaupun Anda ( pelaku ) bisa saja tidak tertangkap karena kasus ini, sebagai manusia beragama yakin ada hitung-hitungan tersendiri kelak. Seperti dinyanyikan oleh Didi Kempot. Tak tandur pari jebul tukule malah suket teki lan aja ngarepi tukul pari apa maneh kok panen stroberi.*****

Wednesday, 21 August 2019

Pemkot Magelang Gelar Jalan Santai Bersama Masyarakat.

Pemkot Magelang Gelar Jalan Santai Bersama Masyarakat.

Magelang. Jawa Tengah, -Menyambut Hari Kemerdekaan RI yang ke-74Th Pemkot Kota Magelang menyelengarakan beberapa acara dan kegiatan selama satu bulan Agustus ini salah satunya, baru- baru ini, mulai pukul 06.00 wib Pemkot Kota Magelang mengadakan jalan sehat bersama di Alun-alun Kota Magelang.

Sebelum acara dimulai terlebih sambutan oleh Walikota Magelang Bapak Sigit Widyonindito dalam sambutanya mengatakan sangat mengapresiasi atas terselengaranya kegiatan jalan sehat ini dan semoga kita semua bisa melaksanakan dengan lancar sampai selesai nanti.” Ungkapnya.

Kegiatan Gerak jalan ini diikuti oleh semua lapisan masyarakat Kota Magelang khususnya dan sekitarnya pada umumnya dari anak- anak.orang dewasa.ibu dan Bapak, pedagang, pegawai, dan lainnya begitu antusias dan semangat Masyarakat Magelang hari ini seperti kata Ibu Endang dia mengajak semua keluarga mengikuti Gerak Jalan Sehat disamping berlibur juga untuk membuat badan jadi sehat.” Katanya. (gede/ R.1820).**

Perbedaan Jumlah PSK Di Lokalisasi Sunan Kuning Versi Kadinsos Dan Ketua Resosialisasi Argorejo Semarang.


Semarang. Jawa Tengah  - Ketua Resosialisasi Argorejo atau lokalisasi Sunan Kuning, Suwandi membantah data yang diedarkan oleh Kepala Dinas Sosial Kota Semarang Muthohar.
Data yang dibantah yakni jumlah pekerja seks komersial (PSK) atau wanita pekerja seks (WPS) yang mendapat tali asih.
Kepala Dinas Sosial Kota Semarang menyebut jumlah PSK atau WPS di Lokalisasi Sunan Kuning yakni 441.
Namun, menurut Suwandi, jumlah PSK di Lokalisasi Sunan Kuning yang mendapat dana tali asih yakni 449 bukan 441 seperti yang disebutkan oleh Dinas Sosial Kota Semarang.

Lebih lanjut, Suwandi menyampaikan total jumlah WPS di Sunan Kuning secara real, ada 475 WPS.

Namun, dari jumlah tersebut telah dikurangi karena ada WPS yang pulang kampung serta telah meninggal dunia, sehingga saat ini berjumlah 449.
“Kadinas Sosial Kota Semarang itu salah sebut, bukan 441 tapi 449. Sehingga, kami harapkan apa yang disampaikan di media itu harus benar. Karena, kita harus ingat pertemuan Kamis tanggal 15 Agustus lalu, saya tanda tangan di Kantor Dinas Sosial, jumlah WPS ada 449 bukanlah 441," tegas Suwandi, baru-baru ini.
Selain jumlah WPS yang keliru, Suwandi juga menyebutkan jumlah nominal tali asih yang diberikan ke WPS, hingga saat ini, belum ada kejelasan.
Lebih lanjut, kata Suwandi, jika jumlah nominal tali asih yang hingga kini belum diinformasikan itu, menganggu psikologi para WPS, lantaran Lokalisasi Sunan Kuning telah ditutup.
“Para WPS ini menunggu kepastian, nominal tali asih, yang sampai saat ini belum juga ada kejelasannya. Terakhir, kami diberitahu, jumlah tali asih yang diberikan per WPS Rp 10,5 juta. Itupun, WPS yang tercatat masih hidup, sedangkan WPS yang meninggal tidak dapat, karena tidak terdata, padahal mereka memiliki keluarga yang ditinggalakan,” bebernya.

Tidak hanya berapa jumlah nominal, melainkan juga kapan tali asih itu diberikan.
“Mereka yang punya hutang dan tanggungan keluarga, tentu was-was, kapan tali asih itu akan diberikan, seiringan dengan ditutupnya tempat mereka bekerja. Sehingga para WPS ini terombang-ambing. Janganlah pemerintah menutup-nutupi kapan lokalisasi ini akan ditutup, agar jelas,” sebutnya.

Adapun Suwandi juga meluruskan adanya jumlah WPS di Sunan Kuning yang ditambah dengan Lokalisasi Gambilangu.
Di mana jumlah WPS di Sunan Kuning, berjumlah 355, itu tidaklah benar.
“Bagaimana jumlah WPS kami 355 sedangkan angka sebenarnya 475 yang dikurangi WPS meninggal dan pulang kampung menjadi 449. Kami tegaskan, jumlah WPS 355 itu adalah jumlah WPS kami yang tercatat dalam pelatihan yang digelar Dinsos Semarang. Dan itu dipukul rata, jelas iti salah. Adalagi, pelatihan hanya 5 hari, sedangkan cara pemasaran produk pun tidak rutin, bagaimana bisa diklaim jumlah WPS kami,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Suwandi menyatakan, janganlah pemerinta itu menyampaikan hal yang salah, apalagi data di berbagai media. Suwandi mengungkapkan, mestinya pemerintah bisa melihat kasus ini dengan dalam.
“Dengan begitu, kami tidak akan merasa terombang-ambing, karena ketidakjelasan ini. Sampaikan kepada kami, berilah kami kepastian dan kejelasan, karena ini juga menyangkut nasib anak asuh saya,” ungkapnya.
Sementara itu, diungkapkan oleh, Ketua LSM Lentera Asa, yang juga pendamping WPS, Ary Istiadi, bahwa, untuk perlu dicatat, dengan adanya akan ditutupnya Lokalisasi Sunan Kuning menganggu psikologi para WPS.****

Sunday, 18 August 2019

HUT RI ke 74 Simpang Lima Semarang.

SEMARANG. Jawa Tengah.  - Upacara peringatan HUT ke 74 Republik Indonesia digelar di Lapangan Pancasila, Simpanglima, Kota Semarang Jawa Tengah, Sabtu (17/8/2019) kemarin pagi.
Dalam upacara tersebut, dilaksanakan pengibaran bendera merah putih, pembacaan dan detik-detik proklamasi, pembacaan Undang-Undang Dasar 45, amanat dari inspektur upacara dan doa.

Detik-detik dan pembacaan proklamasi dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB.
Meskipun cuaca tampak panas, seluruh peserta tampak khidmat mengikuti upacara tersebut.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertindak sebagai inspektur upacara.
Dalam sambutannya ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya Jawa Tengah untuk tidak lagi membeda-bedakan suku bangsa dan agama di era kemerdekaan ini.
"Seperti ungkapannya Gus Dur, orang tak akan bertanya apa agamamu, apa sukumu ketika berbuat baik. Dalam masa perjuangan setelah kemerdekaan ini sudah semestinya kita tidak membedakan suku, agama atau pun ras.
Tak peduli warna kulit, rambut, jenis kelamin, kaya atau pun miskin. Semua sama di mata negara. Founding fathers bangsa ini telah memberi contoh lewat laku, bukan sekadar gembar gembor persatuan. Mereka berdarah-darah menegakkan kemerdekaan," ucap Ganjar.
Ia menambahkan bahwa banyak dari pahlawan yang telah gugur membela negara berasala dari berbagai etnis suku dan agama.****

Suasana Upacara Perayaan HUT RI Ke 74 Di Kota Semarang


Inilah Suasana Upacara Peringatan HUT ke-74 RI di Simpanglima Kota Semarang Hari Ini
reza gustav
HUT RI ke74 Simpanglima 
Semarang. Jawa Tengah - Upacara peringatan HUT ke 74 Republik Indonesia digelar di Lapangan Pancasila, Simpanglima, Kota Semarang Jawa Tengah, Sabtu (17/8/2019) kemarin.
Dalam upacara tersebut, dilaksanakan pengibaran bendera merah putih, pembacaan dan detik-detik proklamasi, pembacaan Undang-Undang Dasar 45, amanat dari inspektur   doa.

Detik-detik dan pembacaan proklamasi dilakukan sekitar pukul 10.0
Meskipun cuaca tampak panas, seluruh peserta tampak khidmat mengikuti upacara tersebut.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertindak sebagai inspektur upacara.
Dalam sambutannya ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya Jawa Tengah untuk tidak lagi membeda-bedakan suku bangsa dan agama di era kemerdekaan ini.
"Seperti ungkapannya Gus Dur, orang tak akan bertanya apa agamamu, apa sukumu ketika berbuat baik. Dalam masa perjuangan setelah kemerdekaan ini sudah semestinya kita tidak membedakan suku, agama atau pun ras.
HUT RI ke74 Simpanglima
HUT RI ke74 Simpanglima (reza gustav)
Tak peduli warna kulit, rambut, jenis kelamin, kaya atau pun miskin. Semua sama di mata negara. Founding fathers bangsa ini telah memberi contoh lewat laku, bukan sekadar gembar gembor persatuan. Mereka berdarah-darah menegakkan kemerdekaan," ucap Ganjar.
Ia menambahkan bahwa banyak dari pahlawan yang telah gugur membela negara berasala dari berbagai etnis suku dan agama.
HUT RI ke74 Simpanglima
HUT RI ke74 Simpanglima (reza gustav)
Seperti Agustinus Adusicipto dari agama Kristen,  Letjen Gatot Subroto pahlawan dari Budha yang berasal dari Banyumas dan lain-lain.
Sehingga bangsa Indonesia harus mampu bersatu dan melawan radikalisme yang menjadi musuh besar di era sekarang.
HUT RI ke74 Simpanglima
HUT RI ke74 Simpanglima (reza gustav)
Upacara ini juga


Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Inilah Suasana Upacara Peringatan HUT ke-74 RI di Simpanglima Kota Semarang Hari Ini, https://jateng.tribunnews.com/2019/08/17/inilah-suasana-upacara-peringatan-hut-ke-74-ri-di-simpanglima-kota-semarang-hari-ini.
Penulis: Reza Gustav Pradana
Editor: Catur waskito Edy

Tak Ada Satupun Napi Koruptor Ikut Upacara HUT Kemerdekaan RI Di Lapas Kedung Pane Semarang.

SEMARANG - Suasana upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang atau Kedungpane berjalan khidmad, Sabtu (17/8/2019), kemarin.
Menurut pantauan di lapangan , ada yang berbeda pada upacara tersebut.
Terlihat petugas Lapas menggunakan pakaian adat saat mengikuti upacara.
Kepala Lapas Kelas I Semarang, Dady Mulyadi mengatakan upacara menggunakan pakaian adat merupakan tindak lanjut surat edaran sekertaris jenderal (Sekjen) Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham).
Hal tersebut merupakan simbol dari Bhineka Tunggal Ika untuk mengisi suatu kemerdekaan.
"Saat ini yang kami tonjolkan kedaerahan bersatu dalam Bhineka Tunggal Ika dan mempertahankan tradisi jangan sampai hilang," tuturnya.
Dikatakannya, tidak semua pegawainya mengikuti upacara. Dari 143 orang pegawai hanya 112 orang yang mengikuti upacara.
"Karena yang lain menjaga posnya masing-masing," tutur dia
Pada upacara tersebut, kata dia, terpidana bom Bali I Sawad juga ikut menyemarakan.
Namun yang sangat disayangankan tidak ada satu pun Narapidana tipikor yang ikut dalam upacara tersebut.
"Mereka tidak ikut upacara karena tempatnya sempit dan waktunya agak pagi.
Jadi yang telah siap kami ikutkan," tuturnya.
Ia mengatakan tahun 2019 ada 18 narapidana yang mendapatkan remisi bebas.
18 orang tersebut terdiri dari narapidana kasus narkoba, tindak pidana umum.
"Untuk korupsi tidak ada yang bebas," pungkasnya.*****

Gara- Gara Kursi di Ruang Tunggu Setasiun Tawang, Perusahaan Ini Ajukan Gugatan.


SEMARANG. Jawa Tengah.  Pengadaan kursi di ruang tunggu Stasiun Semarang Tawang pada masa angkutan Lebaran berbuntut gugatan perbuatan melawan hukum (PMH) di Pengadilan Negeri Semarang.
Gugatan itu dilayangkan oleh Direktur CV Cahaya Putri, Laela Nurhayati melalui tim kuasa hukumnya dari kantor hukum AAA and Associates kepada rekanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional IV yaitu CV Mandiri Jaya Abadi sebagai tergugat I.
Pada berkas yang sataema Kepala Cabang Bank Rakyat Indonesia Cabang AH Yani Semarang juga ikut menjadi turut tergugat II, dan manager Fasilitas Penumpang Daop IV PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Persero Semarang juga ikut turut tergugat III.

Pada pettitum (pokok) gugatannya,pettitum gugatannya, Direktur CV Cahaya Putri Laela Nurhayati melalui tim hukumnya dari kantor hukum AAA and Associates, Andi Dwi Oktavian, Abu Khoer dan Tajri menyebutkan tanggal 21 Mei 2018 kliennya mendapat undangan dari PT KAI DAOP IV untuk mengikuti penawaran pengadaan kursi tunggu di Stasiun Semarang Tawang.
Pada undangan tersebut terdapat tiga perusahaan penyedia barang dan jasa yang hadir diantaranya CV Cahaya Putri, CV Mandiri Jaya Abadi, serta PT Agung Dahayu Adigana.
"Proses perjalanan tender secara prosedur CV Cahaya Putri berkas tidak lengkap. Pada saat itu juga tender dimenangkan CV Mandiri Jaya Abadi dengan nilai Rp 224.580.000," jelasnya, saat dikonfirmasi, baru-baru ini.
Namun dalam pelaksanaan proyek, CV Mandiri Jaya kesulitan untuk menjalankan proyek. Hal ini proses pengadaan terlalu mendadak dan harus selesai 10 Juni 2018.
"Karena tidak mampu mengerjakan, pekerjaan tersebut ditawarkan kepada penggugat," tuturnya.
Karena pemasangan kursi harus selesai 10 Juni 2018, kliennya tersebut menawarkan pinjam bendera.
Tawaran tersebut akhirnya direalisasikan didalam perjanjian yang dibuat 23 Mei 2018.
"Ketentuan fee yang didapat tergugat I sebesar 3 persen dan penggugat mendapat 97 persen dari nilai pencairan yang masuk ke rekening tergugat I. Setelah pencairan tergugat I berkewajiban memindahbukukan ke penggugat," paparnya.

Dikatakannya kliennhamya tersebut mengerjakan pekerjaan pengadaan denga baik.
Hal ini dibuktikan dengan surat dari penggugat tertanggal 7 Juni 2018 yang berdasarkan SPK No.49/Fas.PNP.4/SPK /V/2018 tertanggal 25 Mei 2018.
"Kursi empat seat plus foam di setiap dudukan, jumlah kakai kursi tiga sebanyak 50 unit dengan keterangan 100 persen sebanyak 50 unit dan telah diterima oleh tergugat I," terangnya.
Kemudian pada tanggal 31 Mei 2018, tergugat I telah mengirimkan kursi tersebut dengan nomor penerimaan 01/MJA/ TPB/2018.
Setelah pekerjaan diselesaikan, manager Fasilitas Penumpang PT KAI Daop IV melakukan pembayaraan.
"Karena proses pengadaan telah selesai penggugat bertemu dengan tergugat I untuk mencairkan uang tersebut," tuturnya.
Namun tergugat I tidak memberikan uang sebesar Rp 224.580.000 sesuai perjanjian.
Penggugat juga menanyakan kepada tergugat terkait dana dari PT KAI tidak dmbisa diproses pencairannya pada tanggal 8 Agustus 2018.
"Hal ini menyebabkan kerugian materiil berupa pemebelian kursi sebesar Rp 224.580.000, keuntungan sebesar Rp 50 juta,dan kerugian imateriil berupa nama baik perusahaan, dan kerugian waktu serta tenaga untuk mengurus atas terjadinya masalah ini," jelasnya.
Sementara itu menanggapi gugatan tersebut, Manager Humas Daerah PT KAI Daop IV Semarang, Krisbiyantoro, menuturkan permasalahan tersebut berawal PT KAI mempunyai maksud untuk menambah kursi tunggu demi meningkatkan pelayanan.
Namun dalam pelaksanaan lelang dimenangkan oleh CV Mandiri Jaya Abadi.
"CV Cahaya Putri terjadi kekurangan berkas sedangkan CV Mandiri Jaya Abadi lengkap,"( gd/R.1820).

Ganjar Sebut Pejabat Korupsi Akibat Sikap Kenegarawan Yang Rendah.

Semarang. Jawa Tengah. Ganjar Pranowo saat menyampaikan pidato sekaligus membuka Seminar Nasional Politik Kenegaraan Berbasis Pengabdian dan Launching Kader Bangsa Anti Korupsi di Balairung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, belum lama ini  Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyebut banyaknya politisi yang tersangkut perkara korupsi termasuk belum lama ini Bupati Kudus M Tamzil lantaran sikap kenegarawan rendah.
Menurut politisi PDIP tersebut, banyak orang masuk ke politik memiliki tujuan berbeda-beda. Ada diantara mereka serius ingin mengabdikan diri, sebagian hanya untuk mencari uang dibandingkan menjadi pengangguran.
"Tetapi jika seseorang itu ketika hendak masuk ke politik sudah memiliki setting agenda baik atau visi misi dimanapun berada, jadi kepala daerah Bupati/Walikota atau presiden sekalipun tidak mungkin terjadi korupsi," terangnya.
Dikatakan Ganjar, perbedaan diantara orang-orang yang masuk ke politik sesuai tujuan masing-masing akan terlihat jelas apabila semua orang dari berbagai lapisan turut melakukan pengawasan.
Ia menambahkan, bagi mereka yang terjun ke politik untuk agenda kenegaraan dapat terlihat pada sikap, perilaku, sampai kebijakan yang dibuat.
"Politik uang saat pemilu yang masih sangat tinggi memang menjadi masalah. Dan itu juga memicu perilaku korupsi. Tapi jika kenegarawanan lebih besar, besaran gaji tidak lagi penting berapa, tetapi rasa dia ikut terlibat membuat kebijakan adalah sebuah kebanggaan tidak ternilai," katanya
Pada kesempatan tersebut Ganjar turut melantik sebanyak 52 mahasiswa anti korupsi yang telah mengikuti pelatihan khusus pencegahan anti korupsi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.
Kepada mereka dia menyampaikan pencanangan zona integritas, penandatangan pakta integritas yang diikuti semua instansi serta adanya peraturan transparansi kekayaan pejabat dinilai belum cukup mencegah terjadinya korupsi.
Atas kondisi tersebut dirinya menilai kepemimpinan yang kuat adalah kunci. Dan upaya menghapus perilaku korupsi adalah dengan melakukan sikap pemaksaan baik melalui aturan ataupun sanksi.
"Kami di Pemprov Jateng tidak hanya membuat peraturan daerah, melibatkan semua elemen terlibat dalam RPJMD. Pengendalian gratifikasi, mulai lapor gub, SMS center, twitter serta pembentukan komite integritas PNS, melibatkan 58 penyuluh anti korupsi yang bersertifikasi KPK kenyataannya masih saja terjadi," ujarnya
Orang nomor satu di Jateng itu tidak menampik biaya kampanye, kondisi sosiologis masyarakat yang masih mau menerima politik uang dinilai turut menjadi penyebab.
Karenanya Ganjar berharap kader anti korupsi yang baru saja dilantik dapat ikut andil terus menerus menyampaikan sosialisasi melalui cara kekinian lewat media sosial.
"Pelatihan anti korupsi setiap selesai pelantikan Bupati/Walikota juga sudah kami lakukan. Jadi sekarang kader anti korupsi milik UKSW semoga menjadi gerakan dan embrio ekosistem yang bagus," ucapnya
Rektor UKSW Neil Semuel Rupidara menyampaikan sebagai lembaga pendidikan UKSW berusaha membangun masyarakat bangsa dengan memberikan pendidikan karakter.
Meski demikian kata dia, pendidikan karakter tidak dapat sekejap terjadi. Tidak hanya diperlukan pembaruan kurikulum secara berkelanjutan demi tujuan membentuk karakter bangsa yang solid. Termasuk didalamnya penguatan pendidikan anti korupsi.
"Konsep pendidikan kita ini idealnya bermula dari keluarga, kemudian beranjak ke lingkungan terkecil sebagai sebuah konteks sosial untuk membentuk karakter itu yang paling mungkin," sebutnya
Ketika seseorang beranjak dewasa sampai menjadi mahasiswa pengetahuan yang ada itu tinggal diasah lebih baik agar dapat menilai sesuatu secara lebih tajam.*

Thursday, 15 August 2019

Bupati Kudus Kena OTT KPK.



Kudus. Jawa Tengah - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Kudus M Tamzil dalam operasi tangkap tangan ( OTT)
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan membenarkan tim KPK melakukan rangkaian kegiatan penindakan di Kabupaten Kudus.
"Sebelumnya kami menerima Informasi dari masyarakat bahwa akan terjadi transaksi, dan setelah dilakukan pengecekan di lapangan terhadap bukti-bukti awal sehingga KPK segera melakukan tindakan cepat," kata Basaria 
Menurut Basaria, 9 orang diamankan dalam OTT kali ini, termasuk Tamzil. Kemudian, ada unsur lain, yaitu staf dan ajudan Tamzil dan calon kepala dinas setempat.
Terkait praktik rasuah, ungkap Basaria, diduga para pejabat Pemkab Kudus ini menerima sogokan guna memuluskan pengisian jabatan di sana.
"Dugaan pemberian suap ini terkait dengan pengisian jabatan di Kabupaten Kudus. Ada uang yang sudah diamankan oleh Tim KPK, yang masih dihitung. Kami menduga terjadi sejumlah pemberian terkait pengisian jabatan ini," ungkapnya.
Saat ini, ke-9 orang yang diamankan tengah menjalani pemeriksaan awal di Polda Jateng Semarang
"Pemeriksaan intensif sedang dilakukan," kata Basaria.
Sesuai dengan mekanisme dan hukum acara yang berlaku, maka KPK diberikan waktu 24 jam untuk menentukan status perkara dan status hukum pihak-pihak yang diamankan. Apakah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai tersangka ataupun saksi.
"Informasi lebih lengkap akan disampaikan di Kantor KPK melalui konferensi pers," pungkas Basa.
Tamzil dan pasangannya Hartopo ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kudus terpilih periode 2019-2024, belum lama ini.
Keduanya berhasil mengungguli paslon lainnya, dengan perolehan suara sebanyak 42,5 persen dengan rincian 213.990 suara.
Sebelumnya, Tamzil juga pernah menjadi bupati Kudus periode 2003-2008.
M Tamzil, saat jalani sidang di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu 15 Oktober 2014.lalu
Pernah Dibui karena Korupsi
Ia pun pernah terjerat kasus korupsi dan divonis 22 bulan penjara.
Kasus yang menjerat Tamzil itu terkait kasus korupsi sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Kudus tahun 2004.
Oleh majelis hakim kala itu, Tamzil juga dikenakan denda sebesar Rp 100 juta atau setara dengan tiga bulan kurungan.
Dalam kesimpulannya, hakim menyimpulkan bahwa Tamzil telah terbuti bersalah melakukan korupsi secara bersama-sama.
Hal tersebut diambil setelah menelaah keterangan sejumlah saksi yang dihubungkan dengan alat bukti yang ada. Putusan yang dijatuhkan pun hanya lebih rendah dua bulan dari tuntutan hukum jaksa.
“Hal meringakan, terdakwa sopan, belum pernah dihukum serta mengabdikan diri sebagai Bupati,” kata hakim Antonius Widjajanto membacakan pertimbangan hukum, Selasa (25/2/2015), lalu
Secara umum, hakim sependapat dengan jaksa dari Kejaksaan Negeri Kudus. Bekas staf ahli Gubernur Jawa Tengah itu terbukti telah menyalahgunakan wewenang yang ada padanya dalam perkara tersebut.
Dia telah menunjuk pihak ketiga serta mengeluarkan SK Bupati terkait petunjuk pelaksanaan lelang. Perbuatannya pun secara sah telah melanggar ketentuan pasal 3 UU Tindak Pidana Korupsi.
Hakim juga mencatat bahwa Tamzil telah memerintahkan Ruslin selaku kepala Dinas Pendidikan sekaligus pengguna anggaran untuk membayarkan dana ke pihak ketiga, yakni Abdul Gani, selaku direktur PT Gani and Son sebesar Rp 21,8 miliar.
Saat perintah pencairan tersebut, Tamzil telah menyalahgunakan wewenangnya lantaran meminta pencairan terlebih dulu, sementara anggaran belum tersedia atau belum disahkan bersama di DPRD pada tahun 2004.
Kerugian yang dihitung BPKP menyebut ada dana negara yang hilang sebesar Rp 2,8 m.****

Pelantikan Kapendam IV/Diponegoro.


Semarang. Jawa Tengah. - Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro secara resmi telah berganti dari Kolonel Arh Zaenudin S.H., M.Hum kepada Letkol Kav Susanto, S.I.P., M.A.P.
Adapun serah terima jabatan yang dikemas melalui acara Tradisi Penerimaan, Laporan Korps Serah Terima Jabatan dan Pelepasan Prajurit Kodam IV/Diponegoro itu dipimpin oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, S.E., M.M. di Balai Diponegoro, komplek Markas Komando (Makodam) IV Diponegoro Jalan Perintis Kemerdekaan, Watugong, Banyumanik, Kota Semarang,belum lama ini.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, juga dilakukan serah terima tugas dan tanggung jawab jabatan Asrendam IV/Diponegoro dari Kolonel Arm Putranto Gatot Sri Handoyo, S.Sos. kepada Kolonel Inf Eko Hariyanto, S.Sos.,
Asintel Kasdam IV/Diponegoro dari Kolonel Inf Mochamad Takujasa Wiriyawan kepada Kolonel Kav Wiratno, S.H., Aslog Kasdam IV/Diponegoro dari Kolonel Inf Hartono, S.I.P, kepada Kolonel Czi Sujadi.
Staf Ahli Pangdam IV/Diponegoro Bidang Sishanneg dari Kolonel Inf Ganardyto Herry Kuntjahjono kepada Kolonel Arm Robertson Ismail, S.I.P., M.Si.,
Kabintaldam IV/Diponegoro dari Kolonel Inf Bambang Yudi Kustiwa, S.Sos., M.M. kepada Kolonel Inf Ridwan dan Kababinminvetcaddam IV/Diponegoro dari Kolonel Inf Ridwan kepada Letkol Inf Sardiman, serta penyerahan tugas dan tanggung jawab jabatan Aster Kasdam IV/Diponegoro kepada Kolonel Inf Jaelan, S.I.P.
Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Mochamad Effendi menyampaikan, serah terima jabatan ini merupakan bagian dari mekanisme pembinaan organisasi dan personel sekaligus proses regenerasi kepemimpinan untuk mendorong semangat pembaharuan serta penyegaran pola pikir dalam rangka peningkatan kinerja organisasi.
Lebih lanjut, orang nomer 1 di Kodam IV/Diponegoro itu meneruskan bahwa para Perwira harus senantiasa meningkatkan profesionalisme dan produktivitas seiring dengan perubahan lingkungan strategis yang semakin dinamis dan kompleks.(HM Tedjo/ Andu).****

Wednesday, 14 August 2019

Parkir Di Kota Lama Semarang Kurang Memadai

Semarang. Jawa Tengah. Kawasan Kota Lama Senarang semakin diminati para pengunjung dalam kota Semarang maupun Luar Kota Semarang bahkan sampai luar negeri pasca dilakukan revitalisasi.
Tidak hanya masa liburan saja, pada hari biasa saja pengunjung cukup memadati kawasan yang dijuluki little netherland Belanda.
Selama ini, pihak dari Dishub Kota Semarang menyediakan tiga kantong parkir untuk pengunjung. Tiga kantong parkir tersebut diantaranyadi Jalan Suprapto tepatnya di depan Satlantas Polrestabes Dream Zone Museum, dan di Jalan Sedowo.
Kabid Pengendalian Penertiban Dinas Perhubungan ( Dishub ) Kota Semarang Danang Kurniawan mengatakan peningkatan jumlah pengunjung tentu berpengaruh pada peningkatan jumlah kendaraan yang terparkir di Kawasan Kota Lama diperkirakan setiap harinya mencapai ratusan kendaraan.
Untuk kendaraan roda empat menurut Danang, masih dapat dikendalikan. Namun, kendaraan roda dua sudah mencapai 500 hingga 600 kendaraan setiap harinya.
Diakuinya, kantong parkir yang telah disediakan pun kerap kali sudah tidak dapat menampung keseluruhan kendaraan yang masuk ke Kota Lama. Terlebih, kebijakan larangan parkir di sejumlah tepi jalan utama saat ini sudah diberlakukan.
Kondisi itu pun membuat Dishub Kota Semarang harus memutar otak agar parkir di Kota Lama tidak terkesan semrawut. Danang mengaku sudah berdiskusi dengan beberapa pemilik lahan di Kota Lama agar dapat dijadikan kantong parkir. Kini, pihaknya menambah beberapa pemilik kantong parkir, beberapa diantaranyadi Jalan Mpu Tantular, Jalan Kedasih, dan jalan di depan Spigel Cafe.
Danang berharap penambahan kantong parkir itu bisa menampung seluruh kendaraan para pengunjung Kota Lama. Sementara, kebijakan larangan parkir di tepi jalan umum tetap berlaku. Dishub Kota Semarang sudah memasang rambu larangan parkir di sejumlah tepi jalan . Sosialisasi kepada para pengunjung juga sudah dilakukan bebarapa waktu lalu selama sepekan.
Para pengunjung wajib memakirkan kendaraannya di kantong parkir yang telah disediakan. Jika melanggar, pihaknya tidak segan untuk melakukan penindakan tilang.
Danang menambahkan Dishub Kota Semarang juga menyiapkan dua kendaraan elf bagi para pengunjung. Kendaraan tersebut siap mengantar pengunjung dari kantong parkir menuju tempat yang hendak dituju. *****

Tuesday, 13 August 2019

Parkir di Kota Lama Semarang Kurang Memadai.

Ribuan orang Mengejar Berkah Di Penjamasan Pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga.

Demak. Jawa Tengah. Penjamasan Pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga disambut meriah oleh ribuan warga, baik yang datang dari Demak dan daerah lainnya. Penjamasan Pusaka  tersebut merupakan tradisi yang sudah berjalan ratusan tahun sebelumnya. Ahli waris dari Kadilangu yang mempunyai gawe dalam hal ini, menerima segala bentuk partisipasi dan sengkuyungan dari berbagai lapisan masyarakat.
Setelah prosesi penjamasan, masyarakat nampak berebut antre di depan kamar Makan Kanjeng Sunan Kalijaga, dan menyalami satu persatu pejabat yang keluar dari dalam makam.
Sebelumnya dalam prosesi penjamasan hanya 25 0rang yang diperkenankan masuk, ahli waris Kadilangu dan diantaranya 6 pimpinan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah ( Forkopimda ) Kabupaten Denak, dan pejabat yang lain.
Pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga  diantaranya adalah Ontokusumo, Keris Kyai Carubuk dan keris Sirian.
Penjelasan salah satu Cucu dari Kanjeng Sunan Kalijaga bernama Raden Prayitno mengatakan bahwa cara menjamas pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga bahwa Tim penjamasan harus ditutup matanya saat melakukan penjamasan,
Penjamasan Pusaka Kanjeng Sunan Kalijag, lanjutnya Pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga, lanjutnya selalu rutin  dilakukan setelah salat Iduladha. Sebelumnya, minyak jamas diarak dari Gedung Pangeran Wijil V Kadilangu menuju makam Kanjeng Sunan Kalijaga oleh ratusan ahli warus Sunan Kalijaga,
Bunga dan koin tersebut dilemparkan bergantian  ke arah kanan ddan kiri sepanjang jalan tersebut. Warga yang berada jalan tersebut tampak  berebut koin yang dilemparkan di dekatkatnya itu.
Meskipun sepanjang jalan tersebut sudah dibuat pagar dari Pasukan Pagar Nusa Laskar Raden Said , dan pasukan Pramuka, tidak membuat warga enggan merebos  pagar untuk mengejar lari koin tersebut.
Antusiasme warga di sepanjang jalan tersebut, membeludak. Jalan tersebut pun disterilkan  oleh petugas dari segala macam kendaraan. Di barisan rombongan pembawa minyak jamas, nampak membawa cawan yang berisi bunga berbagai macam dan uang koin.
Nampak juga, prajurit patang puluhan dari Kabupaten Demak yang ikut sengkuyung dan bersilaturahim, dari arak-arakan Pendopo Kabupaten Demak ke Gedung Pangeran Wijil V, Kadilangu.
Sebelumnya, di sekitar Gedung Pangeran Wijil V tersebut tersedia makanan dengan berbagai menu, belum lama ini, disediakan bagi siapapun yang hadir dalam kegiatan tersebut,
Pejabat yang turut masuk di dalam Makam Kanjeng Sunan Kalijaga, diantaranya, Bupati Demak, Wakil Bupati Demak, Ketua DPRD Demak, Kapolres Demak, Damdin 0716/Demak, Kejari Demak, Staff Khusus Kepresidenan, Kejati Jaawa Tengah, Ketua PMI Demak, Ketua Takmir Masjid Agung Demak, Kabid Daltib Dishub Semarang, dan lainnya.( mul/andu)*****

Sunday, 11 August 2019

PENCAIRAN Tali Asih Untuk Sunan Kuning Terkendala Penetapan Perubahan APBD 2019.

Semarang, Jawa Tengah. Realisasasi penutupan Resosialalisasi Argorejo atau Sunan Kuning Semarangn ( SK ) dan Gambilangu  (GBL) yang semula dijabwalkan tanggal 15 Agustus 2019 mendatang, ditunda hingga akhir Bulan Agustus 2019 mendatang, Walikota Semarang Hendrar Prihadi  mengatakan, penundaan ini dilakukan lantaran dana tali asih tersebut bagi warga binaan di dua lokalisasi itu belum siap.
Menurut Hendi, jika penutupan dipaksakan sesuai jadwal, dikhawatirkan, rencana yang sudah disiapkan jauh hari ini hanya sekadar seremonial saja. Meski demikian Hendi bisa dilakukan akhir Bulan Agustus dan dana tali asih siap dibagikan kepada wanita pekerja seks (WPS) yang ada.
Saat ini, persiapan masih terus dilakukan. Hendi minta data WPS yang masih belum singkron antara pihak pengelola dan Dinas Sosial ( Dinsos ) Kota Semarang segera disinkronkan.
Dan juga Hendi memerintahkan Dinsos Kota Semarang melakukan verifikasi dan validasi ulang agar tak ada yang tertinggal.
Terkait permintaan warga Sunan Kuning maupun Gambilangu yang menginginkan karoke tetap di izinkan buka.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi mengatakan, perencanaan penutupan lokalisasi Sunan Kuning dan Gambilangu harus betul- betul matang agar tidak menimbulkan gejolak yang muncul.
Sebagai bentuk dukungan , pihaknya tak hanya menyetujui penganggaran dana tali asih bagi WPS  di perubahaan APBD tahun 2019 tetapi juga anggaran untuk pengamanan pasca penutupan lokalisasi.
Supriyadi juga mengingatkan perlunya antisipasi dampak penutupan lokalisasi. Satpol PP Kota Semarang, harus sering melakukan operasi yustisi pascapenutupan nanti.
Hal ini untuk mengantisipasi para WPS tak kembali menjajakan praktek prostitusi di berbagai sudut kota Semarang.
Dikatan pula oleh Supriyadi bahwa dana untuk pengamanan sekitar Rp 200 juta. Tentunya, praktek prostitusi ditutup, tempatnya harus diawasi terus menerus . Dan ini tidak bisa sehari, dua hari selesai.
Pemkot Kota Semarang harus memastikan setiap hari bahwa resos tersebut sudah tidak dimanfatkan lagi untuk kegiatan seks komersial.
Dan jangan sampai mereka kembali lagi. Sekali ketangkep, dua kali, tiga kali, harus ada sanksi keras dan dibuat jera. Jangan sampai mereka berprofesi kurang etis di Kota Semarang.****

Friday, 9 August 2019

Petir Ki Ageng Selo.

Semarang Jawa Tengah. Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Bebarapa saat kemudian disusul suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan alam adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya. Begitu dalam literatur tentang petir.
Energi petir tersebut dapat digunakan untuk menyalahkan bola lampu 100 watt dalam waktu tiga bulan lebih. Petir yang memekakkan telinga menyilaukan, menakutka, akhirnya menjadi sebagai panerangan dunia. Dalam sekali sambaran saja energi listrik petir dapat digunakan untuk menerangi
ratusan rumah sekaligus,
Lebih dari itu, kilat petir terjadi dalam bentuk setidaknya dua sambaran. Pada sambaran pertama muatan negatif mengalir dari awan ke permukaan tanah. Perbedaan tegangan pada aliran listrik sambaran petir memiliki listrik dengan jutaan volt. Satu sambaran petir memiliki energi sebesar kira-kira 20000 Ampere.
Petir, akhirnya mengingatkan Ki Ageng Selo, tokoh spiritual sekaligus leluhur raja-raja Kesultanan Mataram, Ia dikenal sebagai tokoh penakluk petir, bledheg ( dalam bahasa jawa ). Konon, suatu ketika, saat Ki Ageng Selo sedang bertani di sawah, air hujan turun dengan derasnya disertai dengan palauetir yang menyambar-nyambar.
Dalam jagad politik, kegaduhan politik yang berpotensi pada konflik, kalau boleh diibartkan, itu bak petir, disertai berita-berita hoaks, provokasi, dan sejenisnya dari orang yang ingin memperkeruh suasana.
Sesaat kemudian petir tersebut akhirnya menyambar Ki Ageng Selo. Dengan kesaktiannya Ki Ageng Selo  dapat menangkap petir itu yang kemudian berubah menjadi seorang kakek tua. " Wahai halintar, berhentilah kamu mengganggu para penduduk ", ujar Ki Ageng. " Baiklah aku tak akan mengganggu penduduk serta anak-anak cucumu ", jawab sang petir. Oleh Ki Ageng petir tersebut diikat di pohon Gandrik. Penduduk sangat lega karena mereka tidak takut disambar petir lagi ketika berada di sawah.
Ki Ageng Selo, yang makamnya di desa Selo, Kecamatan Tawangharjo 10 km sebelah timur kota Purwadadiujuh, Kabupaten Grobogan, juga terkenal dengan nasihat utamanya, atau biasa disebut pepali( larangan ). Pepali Ki Ageng Selo, yang kemudian menjadi ikon Kabupaten Grobogan, memuat tujuh pitutur.
Menyimak pepali tersebut, kalau dijalani dengan sungguh-sungguh, rasanya, semisalnya dalam politik, kecil kemungkinan bakal terjadi kegaduhan apalagi kerusuhan yang bak petir. Kalaupun ada perbedaan  justru sebagai enerji dahsyat yang berujung jadi penerang rakyat. Makanya tokoh semacam  Ki Ageng Selo piawai menaklukan  petir.
Isi ketujuh pitutur itu yakni ojo agawe angkuh ( jangan bertindak angkuh ), ojo ladak lan ojo lali ( jangan bengis dan jahat ), ojo ati serakah ( jangan berhati serakah ), lan ojo celimut ( jangan panjang tangan ), ojo mburu aleman ( jangan mencari pujian) ojo ladak; wong ladak pan gelis mati ( jangan condong  ke kiri ).*****

Tuesday, 6 August 2019

Orang Tua Sangat Kecewa Dengan Pemkot Semarang Jalan Pemuda Ditutup.

Semarang. Jawa Tengah. Berapa orang tua murid salah satu sekolahan terkenal terletak Jalan Pemuda Semarang mengeluh dikaranakan jalan Pemuda Semarang ditutup oleh Petugas Dishub Kota Semarang belum lama ini. 
Menurut keterangan dari petugas Dishub Kota Semarang penutupan jalan tersebut dikarenakan ada acara di Balai Kota Semarang Upacara ASN Kota Semarang latihan Upacara Tujuh Belasan di Balai Kota Semarang.
Salah satu orang tua murid Mujiati mengatakan, sangat menyesalkan dikarenakan saat itu bersamaan masuk sekolah dan anak saya sempat menangis dikarenakan kolahekolah lemasuk sekolah. Dari pihak sekolah tidak mau tahu tentang alasan apapun. 
Ini bisa merugikan untuk siswa sekolah. Saya sangat kecewa dengan penutupan jalan Pemuda Semarang ditutup untuk acara tersebut.
Salah satu petugas Lalu lintas Polrestabes Semarang sempat marah besar terhadap petugas Dishub Kota Semarang dengan adanya penutupan Jalan Pemuda Semarang dilakukan oleh Dishub Kota Semarang. Disebabkan menganggu anak sekolah ingin masuk sekolah. 
Akhirnya jalan dibuka oleh petugas Lalu Lintas Polrestabes Semarang. [R.1820].