Thursday, 30 July 2015
Biarkan Calon Boneka Berkeliaran " Belum Tentu Dia Boneka.
Semarang,
Fenomena Politik Pilkada serentak 2015 secara nasional, diwarnai munculnya 10 daerah mempunyai hanya satu calon Kepala Daerah. Hal ini menurut peraturan Perundangan dan KPU bahwa jika hanya satu calon maka pilkada di sepuluh daerah itu harus ditunda, jika perpanjangan tiga hari pendaftar tetap tidak ada calon lain, maka Pilkada ditunda sampai pada Pilkada serentak selanjutnya pada tahun 2017.
Fenomena ini memusingkan KPU juga banyak pengamat dan ahli Hukum Tata Negara menyayangkan hal ini dan mengkuatkan munculnya calon kedua adalah " Para Boneka ' yang sebagai pendampingan Pilkada yang sah dan dapat dilaksanakan.
Mengapa harus kuatir dengan fenomena ini, toh ini negara demokrasi, apa lagi Indonesia negara demokrasi terbesar ketiga didunia.
Karena ini merupakan proses pembelajaran dan pendewasaan kehidupan berpolitik rakyat Indonesia. Jika ada calon susulan yang dianggap " Boneka " biarkan saja, toh suara rakyat yang menentukan . Ingat suara rakyat adalah suara hati nurani rakyat itu sendiri.
Biarkan rakyat memilih, mau memilih " Boneka " itu terserah rakyat kok pusing amat. Belum tentu yang dianggap " Boneka " adalah " Boneka " atau bisa jadi yang dianggap " Boneka " malah nantinya menjadi pemimpin sejati. Karena seorang pemimpin sejati adalah dilahirkan dalam " Krisis Politik " bukan dibentuk.****
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment