INDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA,----------Menseskab Pramono Anung bicara buka-bukaan terkait kondisi kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia bercerita terkait situasi di kabinet selama berada di pemerintahan Jokowi.
Pramono awalnya bercerita terkait dirinya yang telah menjabat sebagai Menseskab selama dua periode. Dia bercerita bagaimana kondisi kabinet Jokowi yang tidak pernah ada konflik.
"Saya, Mas Pratik, itu praktis dua orang yang nggak pernah istirahat, tapi kita enjoy, dan sebagai tim kerja, menurut saya ini salah satu tim kerja yang sangat kompak, karena praktis nggak pernah ada gesekan. Semua bisa diselesaikan dengan baik," kata Pramono dalam acara Podkabs yang dipandu oleh Putri Tanjung, seperti disiarkan di YouTube Setpres, Sabtu (5/2/2022).
Dia lantas berbicara bagaimana Presiden Jokowi sebagai sosok yang energik dan tidak pernah berhenti bekerja. Menurutnya, Jokowi memang berkeinginan meninggalkan sebanyak-banyaknya legacy untuk bangsa Indonesia.
"Saya melihat betul-betul Presiden pengin meninggalkan legacy banyak hal untuk bangsa ini. Untuk itu, kita support betul Presiden. Kalau kita sendiri tidak sehat, tidak kuat, tidak siapkan diri, pasti akan kedodoran, dan beliau kan sangat energik ya," ucap Pramono.
Kemudian, Pramono juga buka-bukaan berkaitan dengan rapat terbatas atau sidang kabinet yang selama ini kerap dilakukan oleh Presiden Jokowi beserta para menteri di kabinetnya. Dia mengungkapkan, lewat ratas itulah keputusan untuk negara diputuskan oleh Jokowi dengan tetap berpegang pada undang-undang.
"Jadi di tempat itulah Presiden akan memutuskan, misalnya hal yang berkaitan kayak kemarin, Presiden memutuskan harga minyak goreng, minyak curah menjadi Rp 14 ribu, itu tentunya usulannya dari menterinya, dan menterinya kemudian menyampaikan dalam sidang kabinet, dalam rapat terbatas. Begitu Presiden memutuskan itu menjadi sebuah hal yang mengikat, secara peraturan perundang-undangan pun ada payungnya, karena sidang kabinet ada risalahnya," jelasnya.
"Sehingga suatu hari kalau ada gugatan, di-PTUN-kan dan sebagainya, maka kita punya landasan untuk itu. Jadi semua keputusan di sidang kabinet, mulai urusan vaksin, evaluasi PPKM, itu semua oleh presiden diputuskan dalam sidang kabinet," lanjutnya.
Kemudian, Pramono mengungkap rahasia bahwa Jokowi adalah satu-satunya presiden di Indonesia yang paling banyak mengadakan rapat. Dia bahkan menyebut, dalam seminggu, Jokowi bisa rapat bersama menterinya sebanyak sembilan kali.
"Pak Jokowi ini presiden yang paling banyak rapat dibanding dengan yang lain, dibandingkan semua presiden. Dulu kan saya lihat risalah-risalah rapat dan sidang-sidang yang dulu, biasanya rapatnya seminggu hanya sekali, bahkan sebulan hanya empat kali. Ini (Jokowi) seminggu 4, 5, 6, 7, 8, 9 kali. Itu bahkan kadang-kadang keputusan rapat baru tengah malam jam 2 pagi, bisa kapan saja, Presiden bangun 'besok saya mau putusin itu' ya udah kita siapkan," ujarnya.
Pramono menyebut dirinyalah yang selama ini mengatur jalannya rapat terbatas. Dia yang mengatur terkait materi rapat mingguan, bulanan, hingga menteri mana yang akan mempresentasikan terkait isu rapat kepada Jokowi.
Karena itulah, dia mengaku pernah memotong jika menteri terlalu panjang memberi pemaparan dalam rapat terbatas. Menurutnya, itu dilakukan karena Jokowi adalah sosok yang tidak senang basa-basi. Bahkan banyak menteri baru Jokowi yang kaget dengan cara Jokowi tersebut.(RZ/WK)***
No comments:
Post a Comment