INDENPERS MEDIA ISTANA, SERANG, ----------Sejak pemerintah menetapkan minyak goreng satu harga, komoditas ini seakan menghilang. Begitu banyak dugaan terkait fenomena langkanya komoditas ini. Salah satunya, kuat dugaan penimbunan oleh pihak ritel waralaba.
Minyak goreng murah dengan harga Rp14 ribu diduga ditimbun waralaba. Diduga pihak-ihak ini menyimpan stok minyak goreng di gudang, bukan di etalase agar bisa dibeli masyarakat. Akibatnya, masyarakat kesulitan mendapatkannya.
"Dari enam toko yang saya cek, tiga di antaranya melanggar. Jadi mereka itu menyimpan minyak goreng ditumpukan barang-barang gudang toko. Jadi enggak ditaruh di rak jualan mereka, makanya masyarakat enggak pernah dapat pas nyari minyak goreng," kata Riky Suhendra, anggota DPRD Kabupaten Serang, saat melakukan sidak di Kecamatan Anyer, baru- baru ini.
Temuan lainnya, setiap masyarakat di wilayah Anyer, Kabupaten Serang, Banten, yang menanyakan ketersediaan minyak goreng murah, akan dijawab habis atau persediaan sedang kosong.
Para pekerja itu mengaku hanya diperintah oleh atasan maupun pemilik toko waralaba untuk menahan penjualan minyak goreng murah. Akibatnya, masyarakat semakin sulit mendapatkan kebutuhan memasak mereka.
"Enggak tahu itu kenapa disuruh nahan dulu digudang. Mungkin biar makin susah dapat, harga naik, baru dijual kali. Dari tiga toko itu, kalau saya enggak salah ingat, ada delapan kardus minyak goreng," terangnya.
Ancam Cabut Ijin Waralaba
Politikus Partai Demokrat itu mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak kepolisian untuk mengawasi peredaran minyak goreng dan ulah nakalnya para penjual. Kemudian, Riky akan bersurat ke Pemkab Serang untuk serius menangani ketersediaan dan mengawasi peredaran minyak goreng.
Minyak Goreng Langka, Polri Janji Tindak Penimbun Tanpa Ganggu Distribusi
"Sudah saya peringatkan tokonya, kalau masih nakal juga, nahan-nahan minyak goreng itu, biar dicabut aja izinnya. Daripada masyarakat paleng (pusing) dapet (minyak goreng)nya," jelasnya.
Riky mengatakan setelah ditemukan di gudang, minyak goreng itu diletakkan di etalase dagangan. "Tadi langsung kita taruh di rak-rak jualan depan itu, biar masyarakat bisa dapet minyaknya," dia menandaskan.(RZ/WK)****
No comments:
Post a Comment