Saturday, 31 December 2016
Kasus Kekerasan Pers Malah Melonjok .
Pada tahun 2017 ini, Indonesia mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah Hari Kebebasan Pers Sedunia. Sebelum perhelatan ini, Dewan Pers berharap kasus-kasus pembunuhan jurnalis bisa diproses. Namun, hingga akhir tahun 2016, tak ada satu pun kasus terungkap. Kasus kekerasan tersebut malah melonjak sekali.
Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo berharap, sebelum peringatan itu digelar, pengungkapkan delapan kasus pembunuhan jurnalis dapat dilaporkan perkembangannya pada saat peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia 2017, baik penanganannya di kepolisian maupun di pengadilan. Dengan demikian, UNESCO mencacatnya sebagai perkembangan kemerdekaan pers di Indonesia.
Pada tanggal 2 sampai 4 Mei lalu, peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia berlangsung di Helsinki, Firlandia. Selanjutnya pada tahun 2017 ini Indonesia mendapat kepercayaan dari UNESCO untuk menjadi tuan rumah Hari Kebebasaan Pers Sedunia.
Berdasarkan Catatan Akhir Tahun Aliansi Jurnalis Independen (AJI) pada tahun 2016, sampai saat ini polisi gagal mengungkap pelaku pembunuhan delapan jurnalis.
Kedelapan jurnalis itu adalah M Fuad Syafrudin alias Udin dari Harian Bernas DI Yogyakarta, tewas pada tanggal 16 Agustus 1996 : Naimullah dari Sinar Pagi, Kalimantan Barat, tewas pada tanggal 25 Agustus 1997 ; Agus Mulyawan dari Asia Pers, tewas pada tanggal 26 September 1999 dari Timor Timur ; M Jamaludin dari TVRI Aceh, tewas pada tanggal 17 Juni 2003 ; Ersa Siregar dari RCTI, tewas pada tanggal 29 Desember 2003 ; Herliyanto dari tabloid Delta Pos, tewas 29 April 2006 ; Adriansyah Matra'is Wibisono dari TV lokal Merauke, tewas 29 Juli 2010 dan Alfred Mirulewan dari tabloid Pelangi, Maluku, tewas pada tanggal 18 Desember 2010.
Tahun 2017 ini, upaya pengungkapan kasus-kasus pembunuhan jurnalis masih saja " jalan di tempat ". Tak ada satu pun pelaku dari delapan kasus pembunuhan tersebut yang berhasil dijerat.
Selain belum terungkapnya kasus-kasus pembunuhan, jumlah kasus kekerasan jurnalis selama tahun 2016 juga melonjak tajam. Selama tahun 2016, AJI mencatat 78 kasus kekerasan yang menimpa jurnalis atau meningkat 85,7 persen dibandingkan dengan tahun 2015, adalah 42 kasus.
Wujud kekerasan yang mereka lakukan paling banyak adalah kekerasan fisik mencapai 35 kasus, disusul pengusiran atau pelarangan liputan sebesar 17 kasus, ancaman kekerasan atau teror sebanyak 9 kasus, dan perusakan alat atau data hasil liputan sebasar 7 kasus.
Menurut Ketua Umum AJI Suwarjono, pelaku kekerasan yang terbanyak adalah warga sebanyak 26 kasus, polisi 13 kasus, pejabat pemerintah sebanyak 7 kasus, TNI 6 kasus, orang tak dikenal sebanyak 6 kasus, dan satpol PP sebanyak 6 kasus.
Dalam Catatan Akhir Tahun 2016, Lembaga Bantuan Hukum (LBH ) Pers bahkan mencatat kasus kekerasan terhadap jurnalis yang semakin banyak adalah 83 kasus atau naik 76,5 persen dibandingkan dengan tahun 2015 sebanyak 47 kasus. Rata-rata jurnalis menjadi korban kekerasan saat bertugas meliput di lapangan.
Data World Perss Freedom Index 2016 yang dirilis Reporters Sans Frontieres di Perancis menempatkan Indonesia pada posisi merah dengan peringkat 130 dari 180 negara. Dengan peringkat, Indonesia berada dibawah Timor- Leste, Taiwan, dan India.
Peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia di Indonesia menurut rencana diikuti oleh 800 jurnalis dari seluruh dunia. Momen ini sangat penting untuk menegaskan sikap Indonesia yang berpihak pada perjuangan kebebasan pers. (****)
Wednesday, 28 December 2016
Kepala Dinas Pemkot Semarang Komentari Perombakan OPD 2017
Semarang.Beragam komentar keluar dari mulut kepala dinas yang kini menjabat. Kebanyakan mereka pasrah dengan perombakan Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ) yang diterapkan pada tahun 2017. Dalam perombakan OPD 2017, BLH akan menjadi Dinas Lingkungan Hidup.
Kepala Badan Lingkungan Hidup ( BLH ), Gunawan Saptogiri misalnya yang mengaku pasrah dengan keputusan Wali Kota Semarang mengenai siapa saja pejabat yang akan mengisi masing-masing SKPD.
Gunawan merasa BLH masih perlu pembenahan lebih itahun-tahun mendatang. Dan masih ada PR ( pekerjaan rumah ) dan pembenahan belum selesai.
Kepala Dinas Pasar Kota Semarang, Trijoto Sardjoko mengatakan, telah menyosialisasikan Dinas Perdagangan sebagai pengganti Dinas Pasar ke pedagang Pasar Bunga Kalisari.
Mengenai perombakan OPD dan pengisian pejabat dinas, Trijoto menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada Walikota Semarang. Sebab itu hak prerogatif walikota Semarang
Dijelaskan oleh Trijoto memberikan informasi bahwa sesuai OPD 2017 Dinas Pasar dilebur ke Dinas Perdagangan. Jadi segala hal mengenai pasar dan pedagang tahun depan di bawah Dinas Perdagangan.
Trijoto merasa telah melaksanakan tugas dengan maksimal selama menjadi kepala dinas.
Adapun, Kepala Dinas Pertanian kota Semarang Rusdiana mengaku siap dipindahkan di mana saja. Dan berharap pengisian jabatan disesuaikan dengan kompetensi tiap pejabat.
Rusdiana mengatakan, selama ini ia telah berusaha semaksimalkan mungkin menjalan program sesuai dengan visi misi Walikota Semarang.
Dikatakan pula Rusdiana, bekerja sesuai dengan kompetensi. Jadi dengan perombakan ini tidak tahu ditempakan dimana. Manusia hanya berencana, tapi semua ini Allah yang menata.
Kepala Dinas Bina Marga Semarang, Iswar Aminudin pun juga pasrah dengan pilihan Wakikota Semarang. Apalagi perombakan ini sesuai dengan aturan OPD baru. Tinggal nanti pejabat pengisi yang menerjemahkan perintah agar supaya Semarang menjadi lebih baik lagi.
Iswar mengungkapkan, dengan adanya penggabungan Dinas Bina Marga menjadi rumpun Pekerjaan Umum,tugas pimpinan baru Dinas Pekerjaan Umum akan semakin banyak.
Menurut Iswar bahwa Kepala Dinas baru tentu akan menjad repot. Pejabat pengisi memiliki beban cukup berat. Dulu dua dinas, kini jadi satu dengan satu kepala dinas.
Pada OPD 2017, Dinas Bina Marga akan digabung dengan Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air dan Energi Sumberdaya Mineral (PSDA dan ESDM ke dalam Dinas Pekerjaan Umum.
Kepala Dinas harus diisi orang-orang yang satu visi, misi, dan gagasan dengan walikota Semarang. Untuk menyatukan itu, orang-orang tersebut harus punya kompetensi dan chemistry dengan walikota semarang
Walikota Semarang jangan memilih pejabat yang sedang belajar. Sudah tidak ada lagi time for learn. Orang-orang itu harus memiliki semangat kerja dan kapasitas pemimpin yang baik untuk membangun Kota Semarang.
Wali Kota Semarang bisa memilih kepala dinas yang sedang menjabat dengan pengalaman dan track record yang baik. Jika kinerjanya bagus tidak salahnya memilih kepala dinas yang sekarang sedang menjabat.
Selain itu, wali kota semarang juga harus memilih orang-orang yang memiliki pengetahuan yang cocok dan mendalam. Jangan Dinas Kesehatan diisi pejabat yang memiliki pengetahuan peternakan, kan nggak cocok.
Proses pemilihan melalui lelang jabatan sangat diperlukan, sehingga diperoleh kepala dinas yang kompeten di bidangnya, meski akhirnya keputusan berada ditangan wali kota itu sendiri. (****)
Monday, 26 December 2016
Pasukan Elite Keluar Untuk Bantu Polisi Amankan Natal Dan Tahun Baru.
Solo, Anggauta Pasukan Elite TNI Komando Pasukan Khusus ( Kopassus ) Grup Dua Kandang Menjangan turut serta dalam pengamanan perayaan Natal dan malam pergantian tahun baru 2017 di Solo Raya. Kopassus juga mengikuti patroli keliling wilayah Solo Raya setiap hari untuk menciptakan situasi kondusif.
Komandan Kopassus Grup Dua, Letnan Kolonel ( Letkol ) Dedi Suryadi mengatakan keterlibatan pasukan baret merah karena Solo dinilai rawan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat ( Kamtibmas ).
Dedi Suryadi juga mengatakan bahwa, situasi di wilayah Solo Raya masih relatif kondusif pada perayaan Natal dan Tahun Baru.Dinamika yang terjadi sampai saat ini dinilai berlum terlalu mengkhawatirkan. Yang terpenting selalu waspada.
Dedi menambahkan untuk sementara pasukan yang diminta oleh Polres Surakarta sebatas satuan setingkat kompi karena sifatnya hanya membackup saja.
Sementara itu Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, Solo paling rawan dalam gangguan kantibmas dibanding daerah lain.
Karenanya Polda Jateng memberikan perhatian khusus untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 di Kota Bengawan. Gangguan Kamtibmas itu tidak lepas terjadinya penangkapan sejumlah terduga teroris di Solo dan sekitarnya selama bulan Desember. Selain itu juga adanya sweeping tempat hiburan oleh organisasi keislaman, akhir pekan lalu.
Selain itu Kapolres Salatiga AKBP Happy Perdana Yudianto tidak menampik akan melibatkan serta meminta bantuan beberapa organisasi kemasyarakatan ( ormas ) khususnya organisasi Kepemudaan Salatiga untuk turut serta melalukan pengamanan dalam perayaan Natal dan Tahun Baru 2017.
Organisasi kepemudaan atau kemasyarakatan yang hendak membantu dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 ditempatkan ring II dan ring III. Seperti ditepian jalan, membantu penanganan arus lalu lintas maupun lainnya. Pengaturan itu dimaksudkan demi mempermudah dalam pengkondisian pasukan.
Sementara itu Polres Banyumas juga memantapkan kesiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 diikuti 580 anggauta kepolisian yang disiagakan pada Operasi Lilin untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017. Operasi lilin dilaksanakan selama 10 hari mulai tanggal 23 Desember sampai tanggal 1 Januari 2017.
Kapolres Banyumas AKBP Aziz Andriansyah menyatakan, dengan pelaksanaan OPS Lilin 2016 ini diharapkan dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga masyarakat bisa merayakan Natal dan Tahun Baru 2017 dengan aman dan nyaman.
Menurut Azis,pelaksanaan Operasi Lilin mengedepankan tindakan preventif yang didukung kegiatan intelijen, serta penegakan hukum secara tegas dan profesional. (****)
Sunday, 25 December 2016
Natal Dan Tahun Baru Penjagaan Saat Ketat.
Tak terasa Pada Tahun 2016 hanya menyisakan beberapa hari saja. Seperti biasa akhir tahun selalu ditandai perayaan natal dan tahun baru.Perayaan Natal dan Tahun Baru sebelumnya selalu berlangsung damai dan tenang, kini dibayangi serangan bom. Namun seiring berjalannya waktu, terutama sejak serangan bom Natal pada tahun 2000, perayaan Natal dan Tahun Baru kini tak lagi seperti dulu.
Banyaknya petugas polisi bersenjata lengkap yang berjaga di gereja-gereja, seolah kini menjadi hal biasa yang menjadi penghias malam Natal.
Polri memperketat penjagaan di gereja khususnya pada saat perayaan Natal. Sebanyak 150 ribu pasukan gabungan akan dilibatkan dalam pengamanan Operasi Lilin 2016 untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru 2017.
Bahkan tak hanya polisi, anggauta pasukan elit TNI kini turut serta membantu polii untuk mengamankan jalannya ibadah Natal.
Di Jawa Tengah, dan di semua provinsi persiapan aparat pengamanan menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2017 seperti layaknya akan berperang. Sudah sedemikian bahayanyakah negeri ini bagi mereka yang hanya ingin merayakan hari besar keagamaan? Sayangnya fakta mengatakan iya!
Gereja dan tempat-ibadah disisir dengan metal detektor, anjing pelacak mengendus tiap sudut tempat ibadah yang dinilai rawan.
Terlebih dalam beberapa pekan terakhir, rencana serangan teror yang berhasil digagalkan oleh polisi seolah kembali mengingatkan betapa nyatanya ancaman teror Natal dan Tahun Baru 2017. Beberapa serangan teror saat Natal menjadi bukti bagaimana ancaman teroris kini makin nyata.
Beruntung kesigapan polisi berhasil menggagalkan rencana keji yang sudah disusun rapi untuk mengacaukan Natal dan Tahun Baru 2017 di negeri ini. Sebelum mereka dilumpuhkan oleh Densus 88, para teroris sudah menyiapkan bom dan rencana serangan yang akan dilancarkan.
Lalu mungkinkah suasana Natal dan Tahun 2017 baru bisa kembali seperti sebelum pada tahun 2000? Dimana mereka yang merayakan Natal masih bisa kegereja tanpa merasa was-was,dan bisa tersenyum. Dimana sesama anak bangsa yang berbeda keyakinan masih bisa membaur menjadi satu sebagai sesama warga negara dengan hak dan kewajiban yang sama. Hanya dengan semangat kebangsaan lah ketraman di negeri ini bisa kembali seperti dulu.
Menurut Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian 150 ribu personil merupakan gabungan dari 80 ribu personil Polri, jajaran TNI 150 ribu, Satpol PP 3.000 dan sejumlah instansi serta elemen terkait.
Tito juga meminta seluruh jajaran kedepankan pendekatan yang soft selama rangkaian pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017. Jika diperlukan, upaya penegakan hukum juga harus diterapkan, utamanya untuk sweeping demi menunjukkan eksistensi negara dalam melindungi masyarakat.(***)
Pesawat Wing Air Tergilincir
Semarang, Dikarenakan cuaca di Semarang pada hari Minggu (25/12) buruk Pesawat Wing Air saat mendarat di Bandara Achmad Yani Semarang tergilicir yang membawa 64 penumpang dan 4 kru selamat. Dikarenakan ban belakang pesawat Wing Air sebelah kanan patah.
Tuesday, 20 December 2016
Pengurusan Balik Nama Kendaraan Banyak Dikeluhkan Masyarakat .
Semarang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengeluarkan Peraturan Gubenur ( Pergub ) dengan Nomor 46/ 2016 tentang pembebasan bea balik nama kendaraan bermotor ( BBN II ) dan sanksi terlambat bayar pajak. Kebijakan itu diberlakukan mulai 22 November sampai dengan tanggal 30 Desember 2016.
Salah satu masyarakat kota Senarang asal dari warga Ngaliyan, Semarang, yang mengurus bea balik nama, yang bernama Yuni menilai, proses pengurusannya terlalu lamban. Banyaknya warga yang berbondong ke Samsat membuat petugas kewalahan. Waktu pengurusan pun jadi lebih lama karena menunggu antrean yang panjang.
Menurut Yuni bahwa mencoba mencari informasi dari petugas, diinformasikan proses balik nama kendaraan baru tuntas sekitar 5 Januari 2017. Dan Yuni merasa tertipu karena kwatir setelah melalui akhir Desember akan dikenakan biaya.
Meski demikian, Yuni menegaskan, belum membayar sepeser pun kepada petugas. Yuni berharap, proses ini bisa lebih dipercepat, Sebab Yuni sengaja memanfaatkan program tersebut, meski pajak lima tahunan sepeda motornya baru berakhir pada tahun 2018.
Yuni mengurus proses pencabutan nomor kendaraan dari Kabupaten Demak. Yuni datang ke Samsat Demak pada tanggal 10 Desember 2016 lalu. Meski sudah datang pagi, hingga sore hari tak kunjung dilayani karena banyaknya warga yang mengantre. Baru esok hari baru bisa memproses pencabutan berkas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelohaan Aset Daerah ( DPPAD) Jawa Tengah, Hendri Santosa mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Polda Jawa Tengah untuk mempercepat proses pencabutan berkas kendaraan bermotor.
Pihaknya juga telah melakukan kordinasi lanjutan dengan Polda Jateng mengenai proses tersebut. Kapolda Jawa Tengah juga telah menyebarkan surat telegram yang menginstruksikan agar semua Kapolres mempercepat pengurusan yang berkaitan dengan balik nama kendaraan.
Hendri juga menyatakan, pihak kepolisian sudah sepakat agar proses Registrasi dan identifikasi ( regident ) kendaraan bermotor dilaksanakan dalam waktu cepat dan akurat tampa mengurangi aspek keamanan dan legalitas.
Surat dengan Nomor ST/3462/XI/2016 tertanggal 28 November 2016 dari Kapolda Jateng, kata Hendri, berisi mengenai dukungan pihak kepolisian terhadap program Pemprov terkait dengan pembebasan bea balik nama kendaraan bermotor ( BBN II ). Pertimbangannya karena keterbatasan waktu yaitu pada tanggal 30 Desember 2016.
Terkait dengan proses penandatangani berkas BBN, Hendri menambahkan jika Kapolres setempat tak ada waktu karena banyak tugas, bisa diwakili oleh Kasatlantas selaku pejabat yang membidangi lalu lintas. Jadi sudah ada upaya untuk mempercepat proses balik nama.(****)
Sunday, 18 December 2016
Prasangka Berlebihan Netizen Menjadi Perhatian Polisi.
Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan dengan video penganiayaan terhadap seorang polisi oleh seorang wanita pengguna jalan yang tidak terima saat hendak ditilang karena melanggar aturan lalu lintas. Video itupun menjadi viral hanya dalam waktu singkat.
Mayoritas netizen langsung membully Dora dan memuji Aiptu Sutisna. Bahkan Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Mochammad Irawan langsung memberikan penghargaan kepada Aiptu Sutisna, karena kesabarannya menghadapi Dora.
Video amatiran tersebut memperlihatkan polisi lalu lintas yang bertugas di Polda Metro Jaya, Aiptu Sutisna, mendapat teriakan dan cakaran pegawai Mahkamah Agung RI, Dora Natalia, di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur.
Meski demikian, tetap saja ada netizen yang berkomentar miring mengenai kejadian tersebut, bahkan ada pula yang mengaitkannya dengan isu agama. Namun, akun Instagram @ korlantas yang terverifikasi milik Korlantas Polri langsung menipis tuduhan tersebut.
Selanjutnya @ korlantas ingin netizen menilai semua hal dengan objektif." Mari menjadi insan yang terbiasa menilai semua hal dari sisi obyektif, jangan hanya andalkan prasangka dan su'udzon apalagi bagi kaum muslimin, karena Al Qur'an dan Hadist jelas mengajarkan kita untuk berkhusnudhon kepada setiap hal yang terjadi ", lanjut tulisan dalam caption foto tersebut.
" Heran aja sama akun/ media yang gemar menyampaikan informasi yang cenderung provokatif/subyektif. Kejadian Aiptu Sutisna tempo hari murni kejadian insidental yang terjadi di jalan, kenapa harus dihubungkan dengan skenario tertentu maupun dihubungkan dengan agama ", tulisan dari akun @ korlantas dalam postingan tersebut.
Belakangan Indonesia memang tengah diuji isu-isu yang berkaitan dengan SARA, khususnya agama.Demokrasi Pancasila di Negeri ini dengan keberadaan enam agama dan kepercayaan tampaknya menjadi objek empuk yang bisa mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI ).
" Mari berpikir bijak, kalau ada yang menampilkan polisi naka, kemudian banyak yang bully, banyak yang nyinyir, ya sudah biasa, bahkan tiap ada video modek seperti itu juga kami upload di akun ini,harapannya untuk menjadi pembelajaran, agar tidak terulang kembali, tidak ada kami kemudian malah menyalahkan si pengupload maupun yang berkomentar, karena realita dan faktanya memang terjadi seperti itu ". lanjut tulisan tersebut.
Prasangka berlebihan netizen kini menjadi perhatian polisi. Pengungkapan kasus bom dalam beberapa waktu terakhir misalnya yang disebut-sebut sebagai pengalihan isu dari kasus dugaan penistaan agama oleh Gubenur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahja Purnama alias Ahok membuat polisi geram. Polri pun telah melayangkan panggilan satu di antaranya kepada Anggauta DPR dari fraksi PAN, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio.
Harapannya tentu isu-isu yang berkembang hanya berdasarkan prasangka ke depan dapat diminimalisir, sehingga mampu memberikan kesejukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jangan sampai prasangka yang belum tentu benar memecah belah NKRI. (*** )
Sunday, 11 December 2016
Hakim Yang Menyidangkan Kasus Ahok Pernah Menyidangkan Kasus Gubenur Jateng .
Jakarta,Perkara dugaan penistaan agama
atas terdakwa Gubenur DKI Jakarta nonaktif. Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) akan dipimpin oleh Ketua Pengadilan Negeri ( PN ) Jakarta Utara, Dwiarso Budi Santiarto.
Humas PN Jakarta Utara, Hasoloan Sianturi menilai kredibilitas Dwiarso sangat mumpuni. Tentu kalau menjadi Ketua PN Jakarta Utara sud
ah bagus. Sehingga pimpinan Mahkamah Agung menempatkan Dwiarso di Kelas 1 a Khusus.
Nama Hakim Dwiarso pernah dikenal saat menangani kasus Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, atas sengketa lahan seluas 237 hektare di Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan ( PRPP ) Jawa Tengah.
Dwiarso yang baru menjabat sebagai Ketua PN Jakarta Utara selama 6 bulan, sebelumnya pernah memimpin sejumlah pengadilan negeri di beberapa daerah.
Menurut Hasoloan bahwa Dwiarso ketika pada tahun 2014 merupakan Ketua PN Semarang. Pernah juga di Depok. Kemudian pada bulan Juli 2016 dilantik dan langsung mengikuti Lemhanas.
Selain itu, lulusan magister Universitas Gajah Mada ini pernah menangani kasus Mantan Bupati Karanganyar Rina Iriani.Rina terlibat korupsi penyalahgunaan bantuan subsidi perumahan dari Kementerian Perumahan Rakyat kepada Koperasi Serba Usaha ( KSU ) Kabupaten Karanganyar pada tahun 2007 sampai 2008 dan tindak pencucian uang. Setahun berikutnya, pada tahun 2015, Dwiarso menangani kasus Gubenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, atas sengketa lahan seluas 237 hektar di Pusat Rekrasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah. Adapun gugatan materil dan immateriil sebesar Rp 1,6 triliun yang dimohonkan oleh PT Indo Perkasa Usahatama ( PT IPU ) tidak dikabulkan oleh Majelis Hakim.
Pengadilan Negeri Semarang mengabulkan gugatan perdata PT IPU pihak penggugat. Ganjar Pranowo dinyatakan bersalah melakukan perbuatan melawan hukum dalam penerbitan sertifikat Hak Pengolahan Lahan ( HPL ) di atas lahan tersebut.
Cukup banyak kasus besar yang ditangani oleh Dwiarso ketika dirinya menjabat sebagai Ketua PN Semarang. Dari catatan pada bulan April 2014, Dwiarso menangani kasus Mantan Hakim ad hoc Pengadilan Tipikor Semarang, Asmadinata.
Asmadinata terbukti bersalah karena ikut serta melakukan tindakan korupsi secara bersama-sama dengan Heru Kisbandono dan Kartini Marpaung. Atas perbuatannya, Asmadinata diwajibkan membayar denda sebesar Rp 200 juta atau setara dua bulan kurungan.(***)
Saturday, 10 December 2016
Penderita Gangguan Jiwa Bisakah Dimanusiakan,
Peristiwa di Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan nemang memilukan. Seorang Ibu bernama Umi Nur Hidayah menggorok leher anak kandungannya hingga tewas. Bocah usia 5 tahun tersebut sebelumnya ikut Sukimin sang ayah ke sawah. Lalu dijemput sang bunda dengan dalih untuk dimandikan.
Entah apa sebab, begitu sampai di rumah. Umi menggorok leher buah hati yang dicintainya itu hingga meregang nyawa. Kejadian tersebut tentu sulit diterima akal sehat.
Beberapa warga nengatakan bahwa Umi mengalami gangguan jiwa. Karena ibu dua anak itu sering terlihat berperilaku tidak wajar. Wanita itu juga pernah mau membunuh anaknya, tapi dicegah oleh suaminya. Pernah juga manjat tower mau bunuh diri. Kadang waras dan sering kumat. Meski hari-hari jualan pulsa dan toko kelontong wanita itu sering komat-kamit sendiri. Menurut keterangan tetangga, Umi adalah sosok pendiam dan tertutup jarang bersosialisasi dengan warga.
Polres Grobogan segera menangani kasus tersebut dan membawa Umi ke Mapolres untuk menjalani pemeriksaan. Demikian juga Sukmin suaminya dibawa ke mapolres untuk dimintai keterangan, belum lama ini.
Beberapa saat setelah tahu bahwa anak kandungnya telah meninggal dunia,Umi menjawab pertanyaan dengan mengatakan bahwa anaknya telah pergi ke surga. Kapolres Grobogan, AKBP Agusman Gurning mendalami kasus tersebut dan membawa pelaku ke Rumah Sakit Jiwa untuk mengecek kondisi kejiwaan.
Sebagian masyarakat Indonesia belum memperlakukan orang gangguan jiwa sebagai orang yang sakit padahal perlu mendapatkan penanganan khusus. Bahkan sekitar 14 persen orang yang mengalami gangguan jiwa justru dipasung. Artinya ada sekitar 57 ribu orang pernah dipasung
Tapi perlu disadari penderita sakit jiwa tetaplah manusia yang perlu diperlakukan secara manusiawi. Jangan sampai diperlakukan secara tidak adil. Data Kemenkes 2013 terdapat sekitar 400 ribu hingga 500 ribu orang yang menderita gangguan jiwa berat. Sedangkan penderita gangguan jiwa ringan lebih dari 15 juta jiwa. Gangguan jiwa ringan termasuk cema, stres berat dan depresi.
Baru sekitar 10 persen orang mengalami gangguan jiwa di Indonesia terlayani di fasilitas kesehatan. Tentu saja orang gangguan jiwa yang tidak mendapat pengobatan berisiko menimbulkan masalah dan meresahkan masyarakat. Lantas bagaimana sikap kita jika punya orang terdekat atau tetangga mengalami gangguan jiwa.
Gangguan jiwa bisa disebabkan oleh faktor biologis, psikologis, dan sosial. Faktor biologis berwujud kelainan di otak, trauma, kondisi fisik, atau kondisi medis umum hingga timbulnya gangguan jiwa. Faktor psikologis, penyebab umumnya adalah pola pengasuhan dan pendidikan dalam kehidupan seseorang. Faktor sosial bisa menyebabkan gangguan jiwa misalnya kondisi ekonomi, tekanan kerja atau keluarga, bencana alam, atau mendadak kehilangan hal yang penting dalam hidupnya.
Kita perlu mendengarkan keluh kesah ungkapan hati orang yang gangguan jiwa. Dan jika dilihat orang yang mengalami gangguan jiwa sudah tampak berat, bawalah ke rumah sakit jiwa.(***)
Thursday, 8 December 2016
Bisakah Polisi Bongkar Pungli Dan Jual Lapak Pasar Johar Sementara di MAJT.
Semarang, Korban jual beli lapak direlokasasi Pasar Johar yang berada di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT ) atau Pasar Johar Sementara. Amat, salah satu korban pungli akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Polrstabes Semarang baru-baru ini. Amat menginginkan para pelaku jual beli lapak bisa ditangkap dan diusut tuntas.
Amat merupakan korban kebakaran Pasar Johar dan memiliki lapak atas nama isterinya. Amat melaporkan dua nama, Alfianto alias Anto, dan Yanto. Keduanya mengaku sebagai anggauta PAM Swakarsa ketika melancarkan aksinya. Dan diakui oleh Amat mengalami kerugian sebesar Rp 15 juta.
Dijelaskan pula oleh Amat bahwa telah ditipu oleh oknum PAM Swakarsa berinisial R alias Bd, pria yang diduga preman asal dari Sawahbesar, Gayamsari Semarang. Dan ditawari menyewa tempat di lokasi parkir dengan ukuran 2X2 meter, sewanya sebesar Rp 7,5 juta pertahun.
Amat sempat berjualan dilokasi tersebut selama tiga hari, hingga akhirnya diusir pengelola Pasar Johar Semarang Sementara karena lokasi yang juga sebagai tempat parkir itu tidak boleh ditempati jualan.
Menurut Amat langsung menyewa lapak yang ditawarkan itu sebanyak dua tempat sebesar Rp 15 juta pada bulan April 2016. Dan yang mengambil uang tersebut adalah Anto.
Dan Amat berharap pelaku jual beli lapak ditangkap dan dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku.Semoga kasus ini segera terungkap.Syukur-syukur uang bisa kembali.
Sementara, Dinas Pasar Kota Semarang akan menelusuri praktik pungutan liar ( pungli ) dan jual beli lapak. Kepala Dinas Pasar Kota Semarang, Trijoto Sardjoko juga mendesak kepada kepolisian untuk nembantu ungkap praktik pungli dan jual beli lapak di tempat rekokasi tersebut.
Terkait dengan oknum PAM Swakarsa yang kedapatan melakukan pungli. Trijoto menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib.
Trijoto menyatakan, ada dua pihak dalam pengamanan tempat Pasar Johar. Sementara,yakni Dinas Pasar dan PAM Swakarsa. Staf Dinas Pasar bertugas mengamankan aset relokasi, sedangkan PAM Swakarsa bertugas menyangkut keamanan barang dagangan pedagang.
Adapun, Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Mualim berharap untuk mengedepankan asas praduga tak bersalah. Perlu diselidiki lebih lanjut adanya praktik pungli dan jual beli lapak di Pasar Johar Sementara.
Kalau memang ada unsur pidana, harus diproses hukum yang berlaku, dan harus diberi sanksi tegas. Proses penyelidikan kasus dugaan praktik pungli dan jual beli lapak jangan sampai berhenti.
Mualim juga menambahkan, keberadaan PAM Swakarsa untuk mengamankan barang dagangan pedagang. Tetapi, jika PAM Swakarsa menyalahgunakan kewenangan, perlu ditindak tegas tampa padang bulu.(****)
Tuesday, 27 September 2016
Bisakah Polisi Memberantas Tuntas Teror Begal Di jalan.
Semarang. Aksi begal sepeda motor seolah tanpa henti. Satu pelaku tertangkap. Tindakan kejahatan dengan kekerasaan ini mengundang keprihatinan. Para begal secara kejam, tega berbuat sadis demi mendapatkan sepeda motornya.
Sangat miris sekali, mengingat para pelaku begal tersebut ini umumnya berusia produktif, umur 20 sampai 30 tahun bahkan ada 16 tahun.Dan tak jarang pula komplotan begal yang melibatkan pelaku berusia belasan tahun.
Entahlah, apa yang ada dalam benak pikiran mereka ketikq berbuat sadis serta mengambil harta benda.
Pelaku begal berbekal senjata tajam, bukan hanya sekadar untuk menakut-nakuti korban, mereka bisa tanpa kenal ampun melukainya bahkan membunuhnya. Umumnya, waktu kejadian ini pada malam hari. Di kota Semarang, lokasi kasus begal sepeda motor ini pun bukan lagi daerah pinggiran yang sepi dan gelap. Sejumlah kasus justru terjadi di tengah kota, dan bahkan terjadi di lokasi yang dekat dengan markas kepolisian.
Sebelumnya, komplotan ini juga melakukan kejahatan di dekat rumah dinas Kapolrestabes Semarang. Dalam waktu lima bulan terakhir, sudah 13 kali komplotan ini beraksi di lokasi yang berbeda-beda. Selain sepeda motor, mereka juga merampas handphone korban.
Warga pun pantas gemes. Bila menemukan pelaku curanmor atau bahkan melakukan begal, tak jarang mereka main hakim sendiri.
Seperti yang terjadi pada hari Minggu lalu pada tanggal 25-9-2016 dini hari, warga menghadang komplotan begal yang berjumlah enam orang saat melintas di Dusun Krasak, Rowosari Krajan, Tembalang , Kota Semarang. Komplotan tersebut mengendarai tiga sepeda motor dan membawa senjata tajam berupa parang. Saat itu, komplotan tersebut memang sedang berkeliling mencari mangsa.
Perkelahian tak terelakkan. Satu warga, Bagus Yulianto (20 ) terkena sabetan parang pada telapak tangan kiri. Adapun dua orang dari komplotan begal, yang diketahui bernama Rahmadani alias Doni (27 ) dan Arief (25) tewas setelah terjatuh dari tebing galian C setelah warga menghajar mereka. Sementara, kawanan pelaku lainnya akhirnya bisa diamankan oleh polisi.
Tindakan kriminal ini biasanya berbanding lurus dengan latar belakang ekonomi. Kemiskinan ditambah dengan minimnya etos kerja serta mental yang lemah mendorong mereka menghalalkan segala cara.
Bisa jadi, cara tersebut dipandang mudah untuk mendapatkan harta secara instan. Terlebih, saat ini, sepeda motor merupakan transportasi yang paling banyak digunakan masyarakat. Lalu lalang sepeda motor mudah ditemui dimana saja. Sepeda motor seharga belasan juta hasil kejahatan dijual ke penadah dengan kisaran seharga Rp 3 sampai Rp 5 juta, tanpa dilengkapi surat-surat kendaraan bermotor.
Bagi warga, bayaknya kasus pembegalan ini bisa menjadi teror, terutama mereka yang seringkali beraktivitas di malam hari. Warga akan ketakutan bila melintas sendirian, terutama di lokasi gelap dan sepi.
Dan, yang lebih terpenting, berani berbuat sesuatu ketika melihat gelagat mencurigakan para pelaku kejahatan. Minimal bisa segera melapor ke aparat kepolisian, bukan asal main hakim sendiri. Sangat berisiko bila niat baik untuk menghalau kejahatan, namun mengabaikan keselamatan sendiri.
Pemetaan lokasi rawan kejahatan disertai peningkatan patroli petugas keamanan yang sangat dibutuhkan. Selain itu, partisipasi aktif warga juga sangat mendukung upaya ini. Kepedulian terhadap situasi keamanan lingkungan bisa menjadi upaya antisipasi tindakan kejahatan.*****
Monday, 29 February 2016
Kawasan Pasar Yaik Semarang Punya Nilai Sejarah Tinggi.
Semarang, Kawasan Pasar Yaik Permai Semarang, menurut Ketua Tim Ahli Cagar Budaya ( TACB ) Kota Semarang, Widya Wijayanti, memang tidak termasuk kawasan cagar budaya Pasar Johar. Kendati demikian, kata Widya, kawasan tersebut mempunyai nilai sejarah dan kebudayaan yang sangat tinggi bagi kota Semarang.
Alun-alun tersebut,kata Widya, menjadi pusat kota seperti desain kota seperti kota kebanyakan di Jawa Tengah yang di sekelilingnya terdapat kanjengan atau kantor bupati dan Masjid Kauman sebagai ruang ibadah bagi masyarakat sejak pada tahun 1480.
Menurut Widya bahwa, sejarahnya dulu, kawasan Pasar Yaik berupa alun-alun yang berfungsi sebagai ruang terbuka dan mengakomodasi berbagai kegiatan di antaranya interaksi sosial, acara dugderan, dan pengajian sehingga menjadikan kawasan ini sangat penting keberadaannya bagi masyarakat pada tahun 1480.
Sekitar pada tahun 1960-1970-an, kawasan Pasar Yaik juga digunakan sebagai terminal yang melayani trayek antar kota dan dalam kota. Sekitar 1970-an di kawasan tersebut lalu dibangun pusat untuk pasar atau pertokoan.
Pasar Yaik juga dulunya sebut pasar malam lantaran buka pada malam hari.
Pada tahun 1930, di bawah pemerintahan jajahan Belanda dibangun Pasar Johar yang bertujuan mengkomodasi perdagangan pada masa tersebut. Oleh karena keindahannya pada masa itu. Oleh karena keindahan masa itu, pasar Johar memperoleh julukan sebagai pasar terindah dan terbesar se-Asia Tenggara.
Pada masa itu, Kali Semarang masih menjadi sarana transportasi bagi kapal-kapal pengangkut barang dari berbagai pedagang, baik Asia maupun Eropa. Hingga tahun 1860, kawasan itu kemudian semakin hidup melalui aktivitas perdagangan yang menggunakan alun-alun sebagai tempat berdagang.
Pasar Johar kemudian semakin berkembang dan menjadi pusat perekonomian di Kota Semarang sehingga pada tahun 1970 dibangunlah Pasar Yaik di alun-alun kota untuk mengkomodasi kegiatan pedagang semakin tidak terkendali dan terakomodasi di kawasan ini.***
Pemkot Semarang Seret Hater Ke Polisi.
Semarang, Insiden kebakaran yang menimpa Pasar Yaik Semarang baru-baru ini, membuat akun Instagram (IG) milik Pemkot Semarang @ pemkot _semarang menjadi sasaran serangan hater. Akun resmi Pemkot tersebut itu memperoleh komentar bernada negatif dari akun IG @alaix_kamala. Dalam komentar atas foto acara ngobrol bareng "Nguber Bang Semar " tersebut, @alaix_kamala juga "menyenggol "@hendrarprihadi,akun pribadi Walikota Semarang Hendrar Prihadi.
Atas komentar itu, Kepala Bagian Hukum Pemkot Semarang, Abdul Haris menyatakan, pihaknya berencana melaporkan akun @alaix_kamala ke Polrestabes Semarang lantaran dugaan pencemaran nama baik dan fitnah terhadap Walikota Semarang, Hendrar Prihadi.
Menurut Abdul Haris mengatakan, sedang mengkaji dan mengumpulkan data untuk pelaporan ke Polisi. Kalau sudah lengkap berencana melaporkan akun tersebut.
Isinya dalam akun @ alaix_kamala, " Sek Kurang koe antek2 pemkot doan ngobong johar..saiki yaik melu mbok kobong..ben iso gusur pedagange?? Opo iso koe do bangun koyo bangunan belanda ngono..kabeh mbok proyek..kae deloken pasar bulu wes gg rame maneh goro2 proyek mu..@hendrarprihadi..nganti ono korupsi mugo2 jabatan mu n anak2mu gg bakalan sui..#laknatullahpemerintahindonesia, " tulis @alaix_kumala.
Dalam kesempatan terpisah, Hendrar Prihadi mengatakan, secara pribadi tidak akan mengurusi hal tersebut. Jika ada pihak lain yang ingin berkomunikasi atau mengurusi akun tersebut, Hendi, demikian sapaan akrabnya, mempersilahkannya.
Hendi juga mengatakan, tidak terbesit sedikit pun niat pemimpin di Kota Semarang untuk melukai masyarakatnya sendiri. Pemkot Semarang tentunya tidak ingin melukai masyarakat. Mari kita redam,butuh hal-hal sejuk. Pembangunan berjalan baik, warganya tidak gaduh.
Hendi juga mengatakan, kalau mengurus seperti itu tidak kerja, biarkan saja. Kalau pihak lain ingin berkomunikasi atau mengurusi dia silahkan saja. Syukur-syukur saya bisa ketemu langsung. Tapi kalau tidak mau ingin berkomentar di sosmed,ya berita itu jelas provokasi, akan mempertanggungjawabkan perbuatannya sendiri.
Hater alias sang pembenci ternyata tak hanya menyerang selebritis. Pejabat pemerintah pun kerap diserang oleh para hater.****
Sunday, 28 February 2016
Puluhan Ular Piton Muncul Di Kampung Dekat Simpanglima Semarang.
Semarang, Puluhan ular piton berbagai ukuran bermunculan di pusat Kota Semarang, tepatnya di Jalan Anggrek, Kelurahan Pekunden Kecamatan Semarang Selatan, sekitar 300 meter dari kawasan Simpanglima Semarang. Menurut Warga, ular-ular tersebut sering menampakkan diri sejak sebulan lalu.
Belum lama ini, satu ular peton muncul dan sempat membuat jantung Sriyati usia 50 tahun seorang pembantu rumah tangga, nyaris copot. Ketika sedang mandi dikagetkan manakala seekor ular peton jatuh dari eternit.
Teriakan Sriyati tersebut didengar oleh Totok Bayu Wibowo umur 44 tahun, warga sekitarnya. Totok segera mengamankan hewan melata berukuran sedang.
Menurut Totok bahwa, dalam sebulan terakhir, sudah menangkap sembilan ekor. Ukurannya mencapai empat meter. Kalau piton ukuran kecil, warga lain sering dapat.Jumlahnya sangat banyak. Ular piton sudah puluhan kali muncul di Kawasan Anggrek. Tidak hanya di lahan serta tempat terbuka, ular sejenis juga kerap terlihat di beberapa rumah kosong.
Setelah ditangkap dan diamankan, ular peton dijual di Pasar Kartini. Di pasar itu, ular piton dihargai sebesar Rp 100 ribu sampai Rp 120 ribu.
Dikatakan pula oleh Totok bahwa, kalau turun hujan deras cukup lama, air membeludak. Mungkin,karena kejadian tersebut, ular jadi menyebar hingga masuk ke kampung.
Sampai sekarang ini, belum diketahui, dari mana asal usul puluhan ular tersebut. Namun, beberapa warga di wilayah Anggrek meyakini, ular peton muncul dari rumah kosong dan bawah saluran air di kawasan Simpanglima Semarang.
Mayoritas orang akan merinding, bahkan lari tunggang langgang, ketika melihat seekor ular. Jangan panik.Jika ular tersebut tampak tidak membahayakan, jinakkanlah.
Demi keamanan, pakai sarung tangan dan alat pengait. Hati-hati dengan wajah ular. Sebab ular tersebut sangat sensitif terhadap rangsangan yang terjadi di depan wajah.
Bagaimana caranya ? mengutip dari laman Sioux Indonesia,langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari teman. Sebelum Anda melakukan penangkapan, buat ular itu merasa nyaman dan senang. Dekati ular dengan rasa percaya diri.
Hampirilah ular dari belakang atau samping. Jangan belai, apalagi colak-colek. Ulurkan punggung tangan dan jangan pernah ragu atau malu ketika hendak mengangkat ular. Angkat ular dibagian badan secara cepat tanpa beri waktu untuk bereaksi.*****
Saturday, 27 February 2016
Sulit Lakukan Pengawasan Terhadap Agen Travel online.
Semarang, Usaha pariwisata, termasuk agen travel di dalamnya,harus memiliki Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ( Disbudpar) Kota Semarang. Namun sayangnya, keberadaan agen travel bukan hanya di dunia nyata, agen travel online menjamur bak di musim hujan. Kondisi tersebut mempersulit Disbudpar melakukan pengawasan terhadap aktivitas agen travel abal-abal.
Jika agen travel sudah memiliki TDUP, berarti agen travel tersebut kredibel,resmi, dan memiliki izin usaha. Kalau belum memiliki TDUP akan ditegur dengan mengirimkan surat agar agen travel mengurus TDUP.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Disbudpar Kota Semarang Masdiana Safitri dan juga dikatakan bahwa, pihaknya melakukan pengawasan terhadap agen travel yang memiliki kantor secara fisik. Berdasarkan Undang-Undang No10 tahun 2009 tentang kepariwisataan dan Peraturan Daerah ( Perda ) Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pariwisata, seluruh usaha Pariwisata harus punya TDUP.
Untuk mendapatkan TDUP, lanjut Masdiana, usaha Pariwisata harus mengurus perizinan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan izin gangguan atau populer dengan sebutan Hinder Ordonantie (HO) sebagai surat keterangan yang menyatakan tidak adanya keberatan dan gangguan atas lokasi usaha yang dijalankan oleh suatu kegiatan usaha di suatu tempat. Mayoritas usaha pariwisata yang belum mengurus TDUP karena terkendala Izin HO.Padahal syarat TDUP, usaha pariwisata harus ber izin HO. Kalau belum punya TDUP tapi melakukan operasi, akan ditegur. Jika membandel, akan tindak dan beri sanksi tegas.
Masdiana juga mengatakan, pihaknya selalu merekomendasikan agen travel berizin ketika Pemkot Semarang atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menggelar kunjungan atau wisata. Agar tidak terjadi kasus penipuan, secara fair menyodorkan daftar agen travel yang sudah berizin. Masyarakat dipersilahkan jika ingin melakukan cek silang atau cross check izin agen travel ke Disbudpar.
Sementara itu, Direktur PT Citra Gilang Tour Semarang, Pranoto Hadi Prayitno menyarahkan, agar terhindar dari penipuan, calon pengguna agen travel untuk melihat kredibilitas dan keabsahan agen travel.
Melakukan pemilihan suatu agen travel harus sudah terakreditasi resmi mengantongi perizinan. Jika mengantongi perizinan berarti memenuhi persyaratan baik administrasi, teknis maupun secara operasional termasuk di dalamnya hal pelayanan.****
Kinerja Hendi Pertama Membuka Siber Semarang.
Semarang, Pasangan Hendrar Prihadi- Heverita Gunaryanti Rahayu ( Hendi-Ita ) yang baru saja dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota Semarang baru-baru ini. Pada kesempatan tersebut Hendi juga langsung meluncurkan program seber Geber Bang Semarang ( Gerakan Bersama Membangun Semarang ) sebagai bentuk keterbukaan pemerintah menyikapi permasalahan masyarakat kota Semarang.
Aplikasi yang dimaksud yakni untuk komitmen pemkot Semarang dalam keterbukaan dengan masyarakat kota Semarang. Diantara lain kekerasan, bullying banyak hal bisa disampaikan kepada kita melalui Geber Bang Semarang,karena konsep pembangunan kedepan memang harus bergerak bersama,kalau hanya mengandalkan pemerintah saja maka prosesnya akan sangat lambat.
Hal itu dijelaskan oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang disebut dengan Hendi. Dijelaskan pula oleh Hendi kurun waktu kedepan beserta jajarannya akan melakukan konsolidasi dilakukan tidak hanya dalam tapi juga melakukan konsolidasi luar. Kita akan rangkul stakeholder yang lain,yang mungkin kemaren bersama-sama kita atau berseberangan kita akan rangkul supaya kota ini tetap kondusif, kemudian kita akan berjuang akan mengawal pembangunan yang sudah direncanakan dalam anggaran APBD 2016 supaya dapat dimulai tepat waktu dan tetap sasaran serta tepat aturan.
Dalam program Geger Semarang yang merupakan aplikasi yang bisa diakses lewat telepon pinter (Smartphone ) ada beberapa aplikasi khusus, seperti permasalahan infrastruktur, serta perempuan dan anak.
Mengenai anggaran APBD 2017, pihaknya akan memantau anggaran yang ada. Jika di anggaran 2016 ada pihaknya akan teruskan,kalau belum maka akan sisipkan di anggaran perubahan APBD 2017. Hendi juga menjelaskan Program Hendi-Ita salah satunya adalah empat PR dari DPR dan menuntaskan keinginan dari Gubenur serta nawacitanya Pak Presiden. Semuanya akan menjadi prioritas.
Sementara itu, mantan Pejabat (PJ) Walikota Semarang Tavip Supriyanto juga turut berkomentar mengenai PR pemerintah Kota Semarang. Beberapa diantaranya angka kematian ibu melahirkan (AKI), demam berdarah, infrastruktur rekolasi Pasar Johar dan pasar tradisional lainnya. Selain itu tak kalah penting mengenai revitalisasi kota lama.
Lebih lanjut, Tavip merasa walikota yang rabu kemaren dilantik sudah mempunyai program-program yang sudah direncanakan sebelumnya. Tavip berharap semua masyarakat kota Semarang nyengkuyung Hendi-Ita agar semua PR segera terselesaikan.
Tavip mengaku senang diberi kepercayaan menjadi PJ Walikota Semarang dalam kurun waktu kurang lebih setengah tahun tersebut. Tavip merasakan kebersamaan dari seluruh pejabat Kota Semarang dan masyarakat kota Semarang yang kooperatif selama memimpin.
Dikatakan pula oleh Tavip,tiada gading yang retak. Meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam memimpin. Sebab saya harus kembali bekerja sebagai di Bapermas Provinsi Jawa Tengah sesuai surat tugas dari Gubenur Jawa Tengah Ganjar.****
Subscribe to:
Posts (Atom)