Monday, 29 February 2016
Kawasan Pasar Yaik Semarang Punya Nilai Sejarah Tinggi.
Semarang, Kawasan Pasar Yaik Permai Semarang, menurut Ketua Tim Ahli Cagar Budaya ( TACB ) Kota Semarang, Widya Wijayanti, memang tidak termasuk kawasan cagar budaya Pasar Johar. Kendati demikian, kata Widya, kawasan tersebut mempunyai nilai sejarah dan kebudayaan yang sangat tinggi bagi kota Semarang.
Alun-alun tersebut,kata Widya, menjadi pusat kota seperti desain kota seperti kota kebanyakan di Jawa Tengah yang di sekelilingnya terdapat kanjengan atau kantor bupati dan Masjid Kauman sebagai ruang ibadah bagi masyarakat sejak pada tahun 1480.
Menurut Widya bahwa, sejarahnya dulu, kawasan Pasar Yaik berupa alun-alun yang berfungsi sebagai ruang terbuka dan mengakomodasi berbagai kegiatan di antaranya interaksi sosial, acara dugderan, dan pengajian sehingga menjadikan kawasan ini sangat penting keberadaannya bagi masyarakat pada tahun 1480.
Sekitar pada tahun 1960-1970-an, kawasan Pasar Yaik juga digunakan sebagai terminal yang melayani trayek antar kota dan dalam kota. Sekitar 1970-an di kawasan tersebut lalu dibangun pusat untuk pasar atau pertokoan.
Pasar Yaik juga dulunya sebut pasar malam lantaran buka pada malam hari.
Pada tahun 1930, di bawah pemerintahan jajahan Belanda dibangun Pasar Johar yang bertujuan mengkomodasi perdagangan pada masa tersebut. Oleh karena keindahannya pada masa itu. Oleh karena keindahan masa itu, pasar Johar memperoleh julukan sebagai pasar terindah dan terbesar se-Asia Tenggara.
Pada masa itu, Kali Semarang masih menjadi sarana transportasi bagi kapal-kapal pengangkut barang dari berbagai pedagang, baik Asia maupun Eropa. Hingga tahun 1860, kawasan itu kemudian semakin hidup melalui aktivitas perdagangan yang menggunakan alun-alun sebagai tempat berdagang.
Pasar Johar kemudian semakin berkembang dan menjadi pusat perekonomian di Kota Semarang sehingga pada tahun 1970 dibangunlah Pasar Yaik di alun-alun kota untuk mengkomodasi kegiatan pedagang semakin tidak terkendali dan terakomodasi di kawasan ini.***
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment