INDENPRES MEDIA ISTANA

Tuesday 28 February 2012

Polisi Salah Tembak Saat Penggerebekan DPO.

Purworejo.
Seorang polisi diduga salah tembak saat melakukan penggerebekan DPO, di Purworejo Jawa Tengah. Keluarga korban DPO tertembal di lehernya hingga tewas,
Korban yang bernama Supri Handoko berumur 30 tahun, warga Jrakah RT 02 RW 02. Bayan, Purworejo Jawa Tengah.
Kronologis kejadian bermula asal anggauta reskrim Polsek Bayan hendak melaksanakan tugas penangkapan DPO atas nama Slamet, sekitar pukul 21.30 WIB. Namun di lokasi penyergapan petugas hanya menjumpai korban yang merupakan adik kandung Slamet yang tengah dicari-cari oleh polisi.
Saksi mata, Baryadi berumur 50 tahun, saat dikonfirmasi menuturkan, saat kejadian ia tengah bersama dua rekan lainnya bernama Arifin umur 17 tahun dan Suharto umur 29 tahun tengah asik melihat televisi di rumah korban untuk menyaksikan pertandingan sepak bola antara Indonesia vs Singapura.
Kemudian secara tiba-tiba ada dua orang yang tidak dikenal oleh pihak keluarga korban ke dalam rumah tanpa permisi dan juga tidak sempat memperkenalkan diri.
" Mereka masuk dan langsung menanyakan dimana Slamet. Salah satu anggauta bertanya yang tidur ini siapa ? Dan saya menjawab ini adalah ndoko adiknya Slamet ", tuturnya.
Korban Supri Handoko kemudian bangun dari tidur, masih dalam kondisi bingung dan ia bergegas ke pintu. Menurut Baryadi, apa yang dilakukan korban sangat wajar, karena sudah semestinya seorang tuan rumah yang kedatangan tamu yang datang secara tiba-tiba tanpa memperkenalkan diri kemudian berusaha untuk memastikan siapa mereka.
Dua orang petugas yang sudah berada didalam rumah kemudian langsung mengikuti korban dari belakang. Hingga tepat di depan pintu secara tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api sebanyak dua kali.
Korban berusaha ditolong, namun tubuhnya sudah tidak kuat saat dipapah untuk dibangunkan. Korban kemudian langsung dibopong ke jalan raya dan diangkut menggunakan kendaraan umum ke RSUD Saras Husada Purworejo JawaTengah.
" Setahu saya dia memang sempat ke sini tapi sorenya sudah pergi, Slamet itu rumahnya di Desa Bayan, jadi dia pulang atau kemana saya tidak tahu persis yang jelas sudah tidak di rumah korban ", unkapnya.
Sedangkan isteri korban, Hartini merupakan ibu rumah tangga dan dikabarkan kini tengah mengandung anak kedua dengan usia tiga bulan. Hingga korban tidak berhasil diselamatkan ia juga meninggalkan satu anak yang bernama Risa Safitri berumur 5 tahun, yang kini masih duduk dibangku TK.
Kakak sepupu korban yang bernama Supriyatno umur 57 tahun, memaparkan profesi keseharian korban adalah buruh tani. Pribadi korban dikenal sebagai sosok yang cukup baik dan memiliki jiwa sosial tinggi juga supel bergaul dengan tetangga.
Lebih. Lanjut Supriyatno memaparkan, keluarga menginginkan kasus ini anggauta polisi yang berpangkat Brigadir RW diusut secara tuntas dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
" Karena adik saya meninggal dikarenakan ditembak polisi, maka saya menuntut ke pihak kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini secara tuntas sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas kematian adik saya ", ujarnya
Kapolres Purworejo AKBP MTaslim Chairudin SIK MH menjelaskan, pihaknya kini masih. Melakukan proses penyelidikan anggauta yang diduga melakukan penembakan sudah diamankan di Mapolres Purworejo Jawa Tengah.
" Terkait kasus ini saya ikut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Ini musibah dan saya ikut bertanggungjawab ,jika terbukti anggauta saya melakukan kesalahan maka akan tetap diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku ", kata Kapolres Purworejo Jawa tengah.( Andu Nicolas).

No comments:

Post a Comment