Penantian Selama 7 Tahun Pedagang Pasar Bintoro.
Demak,
Selama tujuh tahun, bukanlah masa yang sebentar di Jalan Sultan
Fatah, Demak Jawa Tengah berjualan dengan kondisi lapak serba seadanya.
Mereka terpaksa menjajakan dagangan dengan berimpitan dalam lapak kayu
dan atap seng yang sering bocor ketika hujan, dan panas saat terik
matahari menyengat. Pasar Bintoro yang sebelumnya mereka tempa...ti, terbakar pada tahun 2006 lalu. Namun, hingga saat ini, pasar tersebut tak kunjung bisa ditempati.
Dua periode kepemimpinan Bupati Demak, Tafta Zani, ternyata
tidak kunjung memberi jawaban penantian para pedagang. Berjualan di
tempat yang teduh, tidak kehujanan, dan tidak berhempit dengan kemacetan
jalan, terasa masih buram dalam penglihatan para pedagang. Hingga kini
mereka terpaksa berjualan di tempat yang sama sekali tak layak.
Perempuan yang tak mengenyam bangku SD sekalipun itu, mulai
berangkat ke pasar sebelum matahari terbit. Hampir sehari penuh, hingga
menjelang magrib, yang bernama Suripah umur 60tahun terkadang hanya
mendapatkan penghasilan kotor Rp 400 ribu. Bahkan, kadang Suripah hanya
dapat menjual dagangan. Senilai Rp 200 ribu, karena tidak banyak pembeli
yang datang.
" Dibilang susah, ya memang sudah
berjualan di tempat ini. Relokasi yang dilakukan Pemkab Demak tujuh
tahun silam, memaksa saya dan pedagang lain harus rela untuk berjualan
di tempat yang sempit. Mau tidak mau kami harus tetap berjualan, untuk
mendapat penghasilan sedapatnya, kata Suripah,
Suripah
salah satu pedagang kerupuk dan buah di dekat jembatan Kracakan, mengaku
omzet penjualannya menurun , jika dibandingkan saat berjualandi pasar.
Jika tujuh tahun silam, dalam sehari, Suripah mampu menjual lebih dari
dua karung besar, kini terjual lebih dari dua karung besar, kini terjual
satu karung pun sudah lumayan. Belum lagi, dagangan buah yang harus
membusuk di kotak -kotak kayu., karena tak terjual.
Suripah barharap,tiga kios miliknya terbakar bersama ribuan lain di
Pasar Bintoro ,dapat segera ditempati. Kendati menyatakan tak pernah
putus harapan, dia tidak tahu harus menyampaikan kepada siapa.
Nasib serupa juga dialami pedagang lain di tempat relokasi, tak
jauh dari Pasar Bintoro, Atinah berumur 55 tahun merasa telah jenuh
menggunakan nasib dua kiosnya di dalam Pasar Bintoro. Kebakaran yang
terjadi tujuh tahun silam. Membuatdia menderita kerugian sekitar
Rp50juta.Tuntutan kebutuhan memharuskan Atinah harus ikut bertahanan di
lapak sementara yang sangat lama.
Sekitar 1.700
pedagang Pasar Bintoro, bernasib serupa dengan Suripah. Paskahkebakaran
yang terjadi, mereka direlokasi tepat di depan pasar yang terbakar.
Keberadaan mereka, sering menjadi cemooh masyarakat, karena memperburuk
pemandangan kota. ( Andu Nicolas ).
No comments:
Post a Comment