INDENPRES MEDIA ISTANA

Monday, 27 February 2012

Penantian Selama 7 Tahun Pedagang Pasar Bintoro.

Demak,
Selama tujuh tahun, bukanlah masa yang sebentar di Jalan Sultan Fatah, Demak Jawa Tengah berjualan dengan kondisi lapak serba seadanya. Mereka terpaksa menjajakan dagangan dengan berimpitan dalam lapak kayu dan atap seng yang sering bocor ketika hujan, dan panas saat terik matahari menyengat. Pasar Bintoro yang sebelumnya mereka tempa...ti, terbakar pada tahun 2006 lalu. Namun, hingga saat ini, pasar tersebut tak kunjung bisa ditempati.
Dua periode kepemimpinan Bupati Demak, Tafta Zani, ternyata tidak kunjung memberi jawaban penantian para pedagang. Berjualan di tempat yang teduh, tidak kehujanan, dan tidak berhempit dengan kemacetan jalan, terasa masih buram dalam penglihatan para pedagang. Hingga kini mereka terpaksa berjualan di tempat yang sama sekali tak layak.
Perempuan yang tak mengenyam bangku SD sekalipun itu, mulai berangkat ke pasar sebelum matahari terbit. Hampir sehari penuh, hingga menjelang magrib, yang bernama Suripah umur 60tahun terkadang hanya mendapatkan penghasilan kotor Rp 400 ribu. Bahkan, kadang Suripah hanya dapat menjual dagangan. Senilai Rp 200 ribu, karena tidak banyak pembeli yang datang.
" Dibilang susah, ya memang sudah berjualan di tempat ini. Relokasi yang dilakukan Pemkab Demak tujuh tahun silam, memaksa saya dan pedagang lain harus rela untuk berjualan di tempat yang sempit. Mau tidak mau kami harus tetap berjualan, untuk mendapat penghasilan sedapatnya, kata Suripah,
Suripah salah satu pedagang kerupuk dan buah di dekat jembatan Kracakan, mengaku omzet penjualannya menurun , jika dibandingkan saat berjualandi pasar. Jika tujuh tahun silam, dalam sehari, Suripah mampu menjual lebih dari dua karung besar, kini terjual lebih dari dua karung besar, kini terjual satu karung pun sudah lumayan. Belum lagi, dagangan buah yang harus membusuk di kotak -kotak kayu., karena tak terjual.
Suripah barharap,tiga kios miliknya terbakar bersama ribuan lain di Pasar Bintoro ,dapat segera ditempati. Kendati menyatakan tak pernah putus harapan, dia tidak tahu harus menyampaikan kepada siapa.
Nasib serupa juga dialami pedagang lain di tempat relokasi, tak jauh dari Pasar Bintoro, Atinah berumur 55 tahun merasa telah jenuh menggunakan nasib dua kiosnya di dalam Pasar Bintoro. Kebakaran yang terjadi tujuh tahun silam. Membuatdia menderita kerugian sekitar Rp50juta.Tuntutan kebutuhan memharuskan Atinah harus ikut bertahanan di lapak sementara yang sangat lama.
Sekitar 1.700 pedagang Pasar Bintoro, bernasib serupa dengan Suripah. Paskahkebakaran yang terjadi, mereka direlokasi tepat di depan pasar yang terbakar. Keberadaan mereka, sering menjadi cemooh masyarakat, karena memperburuk pemandangan kota. ( Andu Nicolas ).

No comments:

Post a Comment