INDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA ----------Video sejumlah kader PDIP Purworejo menggeruduk anggota DPR beredar di media sosial WhatsApp. Para kader PDIP itu menggeruduk Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa.
Berdasarkan video yang beredar, terlihat puluhan orang memakai baju warna merah menghampiri sejumlah anggota DPR di depan rumah makan. Terlihat polisi memisahkan kader PDIP dan Desmond serta anggota Komisi III DPR Fraksi Golkar Supriansa.
Kemudian, terdengar salah satu kader PDIP menyampaikan maksud mereka menghampiri Desmond. Dia memfokuskan protesnya kepada Desmond.
"Kamu tidak bisa jadi anggota dewan... (tidak terdengar) jadi gubernur, jadi bupati, jadi presiden, lewat partai politik," ucap salah satu kader PDIP itu lewat pengeras suara.
Dia juga meminta Desmond bertanggungjawab atas pernyataannya.
"Setiap pemimpin pasti membawa visi politik, anda harus belajar lagi, anda harus belajar minum obat lagi, saudara harus bertanggungjawab. Terima kasih," ucap kader yang sama.
Mendengar hal itu, Desmond lalu buka suara. Dia juga meminta maaf kepada keluarga besar PDIP atas pernyataannya.
"Saya meminta maaf atas tidak berkenannya atas statement saya yang sepenuhnya bukan statement saya karena itu output dari tulisan wartawan, maka, kesalahan kesalahan yang membuat keluarga besar PDIP kecewa saya memohon maaf," tutur Desmond.
Kemudian, kader PDIP menyauti Desmond lagi. Mereka menegaskan Sukarno bukan cuma milik PDIP.
"Tidak hanya keluarga PDIP, semua pengaggung Bung Karno juga, Bung Karno tidak hanya milik PDIP bung," jawab kader PDIP.
"Milik kami pak, milik Gerindra," ucap Desmond.
Persoalan penggerudukan itu direspons oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Dia menyebut wajar Desmons digeruduk lantaran pernyataannya yang menyakitkan.
"Iya kalau saya membaca pernyataan saudara Desmond memang menyakitkan, menjadi seorang pemimpin termasuk anggota DPR RI itu harus memiliki kematangan budi, harus mencerminkan kedewasaan diri sehingga sikap yang disampaikan itu juga menunjukkan kualifikasi negarawan. Nah apa yang disampaikan saudara Desmond sangat mengecewakan dan menunjukkan bagaimana antara alam pikir dan alam rasa itu tidak connect," ucap Hasto, Jumat (11/11/2022)
Lebih lanjut, Hasto berharap Gerindra merespons serius apa yang selama ini dilakukan Desmond. Dia menekankan Desmond sudah melakukan itu berulang kali.
"Kami tentu saja berharap, meski PDIP tidak bermaksud mencampuri rumah tangga partai politik lain, tetapi demi membangun hubungan yang harmonis tentu saja pernyataan yang menyakitkan tersebut ya untuk dapat diberikan suatu tindakan, karena menunjukkan sikap ketidakpantasan sebagai anggota DPR RI, dan itu sudah berulang kali dilakukan oleh saudara Desmond," ujar Hasto.
Atas dasar itu juga, Hasto menyebut wajar akhirnya para kader PDIP menggeruduk Desmond. Dia menegaskan pernyataan Desmond menyakiti, tidak hanya kader PDIP, tapi juga masyarakat.
"Kali ini partai menanggapi itu secara serius dan betul-betul apa yang disampaikan telah menyentuh hal-hal yang menyakiti, tidak hanya kader PDI Perjuangan, tetapi juga mereka yang memahami bahwa Bung Karno adalah proklamator dan sosok pejuang yang telah merintis upaya mendapatkan kemerdekaan Indonesia sejak usia muda," tegas Hasto.
Diketahui sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Desmond J Mahesa mempertanyakan soal usulan agar negara meminta maaf kepada Sukarno. Desmond tidak setuju jika pemerintah harus meminta maaf kepada keluarga Bung Karno.
"Habis itu negara disuruh minta maaf sama Sukarno? Dari mereka untuk mereka, kentutnya mereka semua," kata Desmond.
Menurut Desmond, meminta maaf kepada keluarga Bung Karno hanya akan memenuhi ego dari keluarga Sukarno. "Jadi melaksanakan maunya Megawati habis itu negara minta maaf lagi sama Sukarno, memang Sukarno tidak bermasalah.(RZ/WK)***