INDENPRES MEDIA ISTANA

Saturday 19 August 2017

Merawat Kemerdekaan dan Kebangsaan Yang Diperjuangkan Oleh Para Pahlawan.

Hari paling bersejarah bagi bangsa Indonesia adalah Hari Proklamasi Kemerdekaan, telah diperingati secara meriah sejak awal bulan Agustus. Dibandingkan dengan suasana pada tahun- tahun sebelumnya, perayaan, peringatan, dan aneka kegiatan untuk selebrasi Hari Ulang Tahun ke 72 Republik Indonesia pada tahun ini terasa lebih bersemangat dan bergairah. Imbauan pemerintah agar perayaan kali ini lebih menggugah telah menyemangati warga di berbagai sudut pemukiman. Hal itu tentu saja sangat positif dan menggembirakan.
Menularkan semangat dan kecintaan memiliki Indonesia tidak cukup hanya melalui teks- teks pelajaran, yang diukur dengan nilai- nilai hasil tes disekolah. Semangat Kebangsaan dan kecintaan memiliki Indonesia hanya akan meresap dalam jantung dan darah generasi penerus melalui pengalaman nyata mengalami, menghayati, dan merasakan dengan denyut nadi sendiri kecintaan itu. Itulah salah satu aspek penting sebuah selebrasi, yang sering kali dilupakan karena terlalu terpusat pada aspek keramaian belaka.
Sudah sangat lama semangat merayakan seperti ini tidak terasa atau tidak tergugah dengan sungguh- sungguh. Ini bukan sekadar pesta atau kemeriahan hura- hura tanpa makna. Perayaan Hari Kemerdekaan sekaligus membawa semangat kita merawat kemerdekaan yang diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa, pun semangat kebangsaan yang digelorakan para tokoh dan pemikir besar bangsa ini. Terlebih penting dan itu, semangat perayaan yang meresap itu akan tertanam dalam pengalaman jiwa anak- anak kita.
Generasi yang saat ini sedang dalam persiapan menerima tanggung jawab kehidupan di masa mendatang, sering disebut generasi milenial, serta generasi penerus seperti generasi Z, sering kali dirisaukan sebagai generasi yang tidak peduli  dengan soal- soal kebangsaan. Lonjakan informasi yang menerobos setiap detik dari setiap inci ruang tanpa batas telah menciptakan generasi  yang seolah- olah berbeda. Rata- rata, generasi tua memandang generasi penerus itu tidak tahan banting, mau serba cepat dan tidak fokus.
Hanya saja, pemerintah dan masyarakat yang masih terbelenggu pada konservatisme sering gagal menangkap potensi luar biasa anak- anak muda.
Indonesia memiliki jenius- jenius muda yang luar biasa dan telah menghasilkan banyak karya yang membuat kagum bangsa- bangsa lain. Banyak pula diantara para jenius itu lebih memilih berkarya di luar negeri karena keterjaminan kretivitas dan kejeniusan mereka. Merawat Indonesia untuk masa depan harus dimulai dengan merawat semangat kebangsaan pada generasi penerus.
Anggapan itu mungkin tidak 100 persen benar. Namun, tetap penting untuk dicermati apabila sebagian, dan mudah- mudahan bukan sebagian besar, generasi mendatang itu belum berkarakter positif. Faktu itu tidak perlu dijadikan dasar penilaian atas keseluruhan watak generasi anak- anak kita. Kenyataannya, generasi itu adalah anak- anak muda yang cerdas, mampu mengolah informasi dengan cepat, lebih bersemangat petualang, dan tidak suka formalitas. Indonesia masih sangat luas untuk generasi itu. (****).

No comments:

Post a Comment