Peringatan Hari Kemerdekaan ke 72 Republik Indonesia di halaman depan Istana Merdeka, Kamis lalu (17/8), berlangsung penuh warna. Presiden Joko Widodo dan isteri Negara Nyonya Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden M Jusuf Kalla dan Nyonya Mufidah Jusuf Kalla, serta para tamu undangan mengenaka pakaian adat Nusantara saat mengikuti Upacara Detik- detik Proklamasi Kemerdekaan RI dan penurunan bendera. Rakyat pun menyaksikan keindahaan Warna- warni pakaian adat dari 34 provinsi. Istana Merdeka seketika mencerminkan Indonesia mini. Betapa kayanya Indonesia dalam kebinekaan.
Seusai acara, Presiden mengumumkan pemakai pakaian adat terbaik. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly dengan pakaian adat Nias; Ketua Dewan Perwakilan Daerah Oesman Sapta Odang ( Minang ); Asisten Ajudan Presiden Syarif Muhammad Fitriansyah ( Dayak); Tri Suswati Karnavian (Papua ), isteri Kepala Polri Jenderal ( Pol) Tito Karnavian dan Agathi Suli Mahyudin( Dayak ), isteri Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Mahyudin, jadi pemenang.
Mereka mendapatkan hadiah sepeda gunung dari Presiden.
Saat tamu undangan dan warga menikmati penampilan tim kesenian sebelum acara dimulai. Presiden Jokowi yang mengenakan pakaian adat Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dengan pengawalan terbatas, berjalan ke tenda- tenda menyapa hangat para tamu. Presiden menuturkan, busana daerah di pilih sebagai kostom upacara untuk menunjukkan keragaman bangsa dan budaya Indonesia. Juga dikatakan pula Presiden Jokowi bahwa memang kita ini warna-warni dan sangat berag. Inilah Indonesia. Agar tahu kita ini sangat beragam.
Pengguna pakaian adat sengaja untuk meneguhkan kembali bahwa kemerdekaan Indonesia dari penjajahan bangsa asing selama 72 tahun silam karena bersatunya suku, agama, ras, dan golongan di Tanah Air.
Penampilan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla mengenakan pakaian adat dalam Sidang Paripurna MPR juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Raja Amarta Bumi Sri Prabu Punto Djojonagoro dari Kabupaten Kendal ,Jawa Tengah , dan Sultan Indrapura Indra A Osman dari Kabupaten pesisir Selatan, Sumatera Barat, mengapresiasi Presiden dan Wapres yang ingin menyampaikan pesan kepada publik untuk mengingat jati diri bangsa.
Sudah sepatutnya seluruh elemen bangsa menjaga kebinekaan dan keutuhan negeri ini.
Punto yang juga Ketua Umum Majelis Adat dan Budaya Nusantara , mengatakan hal ini penting mengingat persoalan utama bangsa saat ini adalah ancaman merapuhnya nilai- nilai budaya luhur bangsa.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebutkan, Presiden ingin upacara peringatan kemerdekaan tidak menoton. Karena itu, semua peserta upacara, mulai dari menteri, pejabat negara, hingga tamu undangan, diminta mengenakan pakaian daerah. Selain untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di tengah keragaman suku, bangsa, dan budaya, tujuan mengenakan pakaian daerah agar upacara lebih berwarna.,(****)
No comments:
Post a Comment