Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Pati Jawa Tengah, menggelar rekapitulasi hasil suara Pilkada 2017, di kantor KPU setempat, baru-baru ini. Hasilnya akhir rekapitulasi suara secara menyeluruh menunjukkan pasangan calon (Paslon) Haryanto Saiful Arifin, keluar sebagai pemenang Pilkada di Bumi Mina Tani.
Ketua KPU Pati, Moch Nasich mengatakan dalam gelaran Pilkada Pati Jawa Tengah kali ini suara tak sah yang ada mencapai 14.984 sehingga, total suara sah dan tidak sah, mencapai 712.421 suara.
Paslon tunggal yang diusung oleh delapan partai itu mendulang sebesar 519.675 suara, dari total 697.435 suara sah.
Sementara, rivalnya Kotak Kosong hanya mendapat suara sebesar 177.762 suara.
Jika dihitung dari jumlah daftar pemilih tetap ( DPT) Pati yang mencapai 1.034.256, maka tingkat partisipasi pemilih yang ada sekitar 68,9 persen. Ini jauh dibawah target partisipasi yang dipatok KPU Pusat dalam gelaran Pilkada serentak 2017, yakni sebesar 77,5 persen.
Berdasarkan data yang memiliki, 50 persen penduduk Pati yang masuk DPT itu perantau, dua persen lainnya meninggal dunia, tiga persen sakit dan sisanya lain- lain.
Menurut Nasich, minimnya tingkat partisipasi pemilih disebabkan berbagai faktor. Antara lain, tingginya jumlah penduduk Pati Jawa Tengah yang merantau ke luar daerah, sehingga kemungkinan mereka tak ada dirumah, saat hari pemilihan cukup besar.
Beberapa catatan, antara lain, di beberapa kecamatan terdapat ketidak sesuaian antara total jumlah suara, dengan jumlah pemilih. Disebabkan karena panitia pemilihan kecamatan(PPK) maupun panitia pemungutan suara ( PPS ), kurang cermat dalam hal entri data berdasar form C1.
Panitia pengawas pemilih( Panwaslih) Pati Jawa Tengah, Achwan mengapresiasi hasil kinerja KPU setempat,yang dinilainya telah sukses melaksanakan Pilkada 2017.
Dikatakan pula oleh Achwan, mayoritas PPK melakukan kesalahan dalam imput data, sehingga data dipegang berbeda dengan data yang di KPU, saat pelaksanaan pleno. Kedepan menghimbau pelaksana lebih jeli dan teliti lagi dalam imput data.
Komisioner KPU Pati, Ahmad Jukari, mengakui memang terdapat kesalahan imput data, saat real count sementara, yang tertera dalam website resmi KPU. Menurutnya, kesalahan imput tersebut sengaja dibiarkan, hingga digelarnya pelaksanaan pleno.
Selain itu, pada 2017 terdapat 101 daerah yang menggelar Pilkada serentak. Sehingga terjadi leg atau keterlambatan penghitungan jumlah, yang terjadi di wibsite resmi KPU. Dalam waktu yang bersamaan, terdapat 101 KPU melakukan hal sama, sehingga kinerja website jadi melambat.
Saksi dari Paslon Harfin, yang turut serta mengawasi jalannya pleno penetapan Hendro Jatmiko, mengatakan menerima sepenuhnya rekapitulasi hasil suara di KPU Pati Jawa Tengah.
Diakui, di awal masa perhitungan real count terdapat beberapa perbedaan perolehan suara yang tertuang dalam form C1, di beberapa desa. Antara lain, di Desa Maitan, Kecamatan Tambakromo dan Desa Sidoarum Kecamatan Jakenan.
Sebelumnya, pengamat politik di Bumi Mina Tani Pati Jawa Tengah,Maskuri, menilai hasil Pilkada 2017 Pati Jawa Tengah yang memenangkan pasangan calon tunggal, Haryanto- Saiful Arifin, sudah final. Ini mengingat tidak adanya pihak yang mempunyai legal standing ( kedudukan hukum ) untuk mengajukan gugatan ke MK terkait dengan hasil pilkada Pati Jawa Tengah.(****).
No comments:
Post a Comment