INDENPRES MEDIA ISTANA

Thursday 26 October 2017

Menjelang Meletusnya Gunung Agung, Muncul Fenomena Alam Yang Langka.

Kabar duka sepertinya bakal datang dari Pulau Dewata. Ini pernyataan Kasubdit Mitigasi Gunung Api wilayah timur PVMBG Devi Kemal baru- baru ini, terkesan sebagai sinyal. Kendati harapannya tidak demikian.
Sedikit gambaran 54 tahun silam, ketika Bali mendadak gelap. Sebelum Gunung Agung meletus hebat pada tanggal 17 Maret 1963 dan menelan korban lebih dari 1.500 orang, berbagai pertanda sudah muncul sejak awal , sebelum kemudian terdengar dentuman keras pada tanggal 18 Februari 1963, diikuti kepulan asap yang membumbung dari puncak Gunung Agung.
Menjelang meletusnya Gunung Agung itu , muncul fenomena alam yang langka, antara lain bermacam penghuni di sawah seperti lindung ( belut sawah), kakul ( keong sawah ), dan berbagai binatang sawah lainnya, semua muncul ke permukaan sawah. Ini penuturan warga tinggal di kawasan lereng gunung.
" Malam seolah terjadi dua kali, jam dua sudah gelap tak kelihatan apa-apa. Gelap gulita, anak- anak dipulangkan ", yang dijelaskan oleh Ida Peranda Kania Ida, yang saat letusan terjadi menjadi kepala sekolah SD Sangeh, Badung Utara yang terletak sekitar 50 kilometer dari kawasan bencana, seperti dikutip oleh BBC.
Gunung Agung adalah gunung tertinggi di pulau Bali dengan ketinggian 3.031 mdpl. Gunung ini terletak di kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Pura Besakih, yang merupakan salah satu Pura terpenting di Bali, terletak di lereng gunung.
Gunung Agung juga diyakini sebagai replika Gunung Meru/ Semeru yang dibelah oleh Dewa Pasupati. Karena memiliki nilai spiritual yang tinggi. Gunung Agung dipercaya menjadi tulang punggung Pulau Bali dan rumah utama Pura Besakih.
Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa Gunung Agung adalah tempat bersemayamnya dewa- dewa, dan juga masyarakat mempercayai bahwa digunung ini terdapat istana dewata. Oleh karena itu, masyarakat bali menjadikan tempat ini sebagai tempat kramat yang disucikan.
Maksiat, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti  perbuatan yang melanggar perintah Allah, perbuatan dosa ( tercela, buruk, dan sebagainya ). Rakyat sendiri ( bahasa inggris, people) adalah bagian dari suatu negara atau unsur penting dari suatu pemerintahan. Jika Gunung Agung meletus lagi, tentu saja pertanda menurut kepercayaan orang Bali itu tidak dimaknai secara harafiah. Namun, layak sebagai acuan untuk instropeksi bersama  agar hidup ini lebih bermanfaat antarsesama. Letusan gunung berapi pun banyak kebaikan untuk alam, tanah yang subur dan pemulihan kadar lingkungan hidup akan terjadi seiring dengan proses alam.
Orang Bali, mengutip sebuah sumber, mempunyai kepercayaan bahwa meletusnya sebuah gunung pertanda bahwa rakyat telah melakukan maksiat. Mungkin itu pula Soekarno, dalam otibiografinya karya Cindy Adams, yang menyebut bahwa meletusnya Gunung Kelud sebenarnya tidak menyambut kelahirannya. Bung Karno yang lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901, memang kebetulan bertepatan meletusnya Gunung Kelud. (****).


No comments:

Post a Comment