INDENPRES MEDIA ISTANA

Friday 23 March 2012

PERNYATAAN GUBENUR JATENG MENYAKITI HATI RAKYAT.

Semarang. Pernyataan Gubenur Jawa Tengah Bibit Waluyo soal kenaikan harga BBM sebesar Rp 1.500 / per liter, hanyalah seharga dua batang rokok, mendapat respon negatif dari kalangan DPRD Jawa Tengah. Hal itu menunjukkan Gubenur tidak memiliki empati terhadap rakyat kecil. Pernyataan gubenur seperti itu sangatlah menyakiti hati rakyat Jawa Tengah. Mengingat dampak dari kenaikan BBM tersebut sangatlah hebat, hampir disemua sektor. Demikian dikatakan oleh Ketua Fraksi PKS DPRD Jawa Tengah Arif Awaludin. Dijelaskan pula oleh Arif seharusnya Gubenur Jawa Tengah Bibit Waluyo bisa melihat nasib masyarakat yang tidak mampu. Menurut anggauta Komisi A, bagi mereka masyarakat yang mampu dan juga Gubenur, kenaikan harga BBM sebesar Rp 1.500 / per liter memang tidak terasa. Bahkan mereka juga mungkin tidak keberatan jika kenaikan lebih dari angka itu. Namun kenaikan tersebut sangat memukul rakyat kecil, seperti kalangan nelayan yang jelas akan mengalami tekanan ekonomi sangat berat jika kenaikan harga BBM jadi dilakukan oleh Pemerintah. Dan seharusnya Gubenur Jawa Tengah Bibit Waluyo melihat nasib masyarakat yang tidak mampu. Terpisah, Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Jawa Tengah Dwi Yasmanto menjelaskan, kenaikan BBM sebesar Rp 1.500/ per liter yang dikatakan gubenur hanya sebesar harga dua batang rokok, sebetulnya sangat tidak diinginkan masyarakat, meski ada kompensasi berupa BLT sebesar Rp 150 ribu per bulan. Menurut Dwi Yasmanto, kebijakan menaikan BBM memang sudah dikaji oleh ahli, namun penolakan BBM pun tidak hanya asal menolak. Masyarakat juga memiliki penilaian tersendiri dan para ahli juga sudah menganalisa kalau BBM tidak perlu naik. Dampaknya luar biasa terhadap perekonomian. Kelompok petani sangat risau karena sudah tentu harga pupuk naik. Semua orang tahu, bahwa setiap ada kenaikan BBM, otomatis harga-harga akan naik. ( Andu Nicolas ).

No comments:

Post a Comment